3 Contoh Paragraf Induktif tentang Kesehatan

Posted on

3 Contoh Paragraf Induktif tentang Kesehatan – Paragraf Induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada akhir paragraf. Kalimat utama pada paragraf memuat ide pokok atau gagasan utama yang merupakan inti dari paragraf induktif. Struktur paragraf induktif terdiri dari kalimat-kalimat penjelas di awal paragraf dan diakhiri dengan kalimat utama di akhir paragraf. Gagasan khusus yang terletak dalam kalimat penjelas menjadi pembuka dalam paragraf yang selanjutnya diakhiri dengan gagasan umum dalam kalimat utama yang merupakan inti / induk kalimat.

A. Ciri-Ciri Paragraf Induktif :

1. Kalimat utama / induk kalimat berada di akhir paragraf
2. Gagasan khusus menjadi pembuka paragraf.

Berikut ini adalah beberapa contoh dari paragraf induktif tentang kesehatan:

Contoh 1 :

Vitamin merupakan salah satu substansi dalam makanan yang berperan aktif memperlancar proses metabolisme dan dapat diperoleh melalui proses alamiah dalam tubuh ataupun tambahan dari luar. Secara alamiah, tubuh memproduksi beberapa jenis vitamin seperti vitamin D. Tubuh memproduksi vitamin ini dengan bantuan matahari. Cukup dengan berjemur sekitar 05 sampai 15 menit, maka provitamin D di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin D. Sementara itu cara berbeda perlu dilakukan untuk mencukupi kebutuhan vitamin yang tidak secara alamiah dihasilkan oleh tubuh seperti vitamin C. Untuk jenis vitamin ini kita membutuhkan asupan dari luar tubuh dengan cara mengonsumsi sayur-sayuran ataupun buah-buahan sesuai dengan porsi yang dibutuhkan. Kekurangan nutrisi vitamin dapat berpotensi menimbulkan berbagai gangguan dalam tubuh seperti sariawan, tubuh mudah letih, dan rentan terhadap serangan virus. Gangguan yang timbul tentunya dapat menghambat aktivitas keseharian penderitanya. Oleh karena itu, memperhatikan kecukupan vitamin adalah hal yang penting bagi kesehatan tubuh kita.

[sc:ads]

Contoh 2 :

Virus merupakan mikroorganisme yang dapat menyebarkan penyakit baik melalui udara ataupun kontak fisik dengan penderita. Jika virus berpindah dari penderita penyakit tertentu maka orang yang terinfeksi berikutnya berpotensi menderita penyakit yang sama. Hal ini terjadi jika tubuhnya memiliki imunitas rendah karena virus akan sangat mudah menghampiri tubuh dengan kekebalan yang lemah. Virus bekerja dengan mengambil alih inti sel dan kemudian mengubahnya untuk digunakan sebagai media perkembangbiakannya karenanya ia disebut sebagai mikroorganisme patogen. Penyakit yang disebabkan oleh virus ada beragam jenisnya, mulai dari influenza, campak, cacar air, hingga SARS. Semua penyakit tersebut dapat dikategorikan ke dalam penyakit ringan, sedang, hingga berbahaya meskipun tidak ada anjuran untuk menyepelekan sekecil apapun gangguan kesehatan. Penyakit akibat serangan virus yang lazim terjadi di lingkungan masyarakat adalah influenza. Pada pergantian musim khususnya, influenza banyak diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa. Virus influenza masuk ke tubuh seseorang melalui udara yang terhirup dari penderita yang bersin atau barang-barang yang terkontaminasi virus influenza yang berada di dekat mulut, hidung, atau mata. Virus tersebut bergabung dengan sel tubuh untuk bereplikasi dan pada akhirnya mengkudeta sel imun serta terus berkembang dan menyerang tubuh si penderita. Pada masa pemulihan dengan bantuan obat dan istirahat yang cukup sistem imun akan berangsur-angsur pulih dan menghancurkan virus influenza yang semula menguasainya. Pada akhirnya virus influenza dapat benar-benar disingkirkan dan tubuh kembali sehat. Proses yang terjadi dari awal virus menyerang ini seringkali dianggap biasa oleh sebagian orang. Terlebih karena anggapan bahwa ini hanya sebuah penyakit musiman yang terjadi berulang. Namun yang perlu kita sadari adalah seringnya influenza menyerang merupakan bukti bahwa salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus ini mampu tersebar dengan sangat mudah sehingga mencegahnnya merupakan sebuah keharusan. Kepedulian dalam mengantisipasi berbagai penyakit yang dapat ditimbulkan oleh virus yang tersebar di sekitar kita perlu dilakukan dan ditangani dengan sikap serius dan penuh kesiapsiagaan.

Contoh 3 :

Daun kelor yang sering dijadikan istilah untuk menggambarkan bahwa bumi itu tidak kecil karena daun kelor memang berukuran kecil, nyatanya memliki beragam substansi penting yang diperlukan oleh tubuh. Menurut penelitian, daun kelor memiliki zat besi 25 kali daun bayam dalam porsi yang sama. Tidak hanya itu, tumbuhan ini juga mengandung 7 kali vitamin C jeruk, 4 kali vitamin A pada wortel, 4 kali kalsium pada susu, 3 kali potasium pada pisang, dan 2 kali protein pada susu. Semua nilai gizi tersebut tergabung dalam sebuah tumbuhan bernama daun kelor. Kandungan yang luar biasa tersebut tentunya memudahkan kita dalam memenuhi nilai gizi yang besar dalam porsi yang sama dengan apa yang biasa kita konsumsi sehari-hari. Bayangkan saja betapa tidak mudahnya memasukan jumlah gizi yang sama ke dalam tubuh jika masing-masing harus dikonsumsi dari jenis sayur dan buah yang berbeda. Selain itu, masing-masing komponen gizi yang terdapat di dalam daun kelor tersebut memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh, seperti meningkatkan kekebalan tubuh, menutrisi otak, mencegah penyakit mata, memelihara kesehatan jantung, dan lain sebagainya. Manfaat yang beragam tersebut dapat diperoleh dengan hanya mengonsumsi daun kelor sehingga lebih terasa praktis tentunya. Kandungan gizi pada daun kelor yang telah banyak diamati oleh para peniliti ternyata mampu membuat kita berdecak kagum. Jadi tidak salah jika daun kelor dianggap sebagai salah satu tumbuhan ajaib dengan berbagai keunggulannya yang kaya manfaat.

Baca Juga:

Contoh Teks Eksplanasi Tentang Pelangi Terbaru
2 Contoh Teks Eksposisi Tentang Lingkungan Terbaru
Contoh Induk Kalimat, Anak Kalimat, Serta Pengertiannya