Berbagai Gangguan Sistem Pencernaan yang Sering Terjadi

Posted on

Berbagai Gangguan Sistem Pencernaan yang Sering Terjadi – Sistem pencernaan merupakan salah satu proses perombakan makanan yang penting bagi tubuh manusia. Dengan adanya sistem pencernaan ini tubuh akan selalu terisi oleh vitamin dan zat-zat lainnya yang dapat membantu proses tumbuh dan berkembang. Akan tetapi dalam menjalankan fungsinya terkadang sistem pencernaan dapat terganggu. Adapun berbagai gangguan sistem pencernaan yang sering terjadi adalah sebagai berikut :

1. Parotitis

Parotitis merupakan penyakit gondongan yang terjadi pada kelenjar parotis atau kelenjar ludah yang terletak di bagian bawah telinga. Penyakit ini dapat tejadi dikarenakan oleh adanya infeksi virus sehingga menyebabkan kelenjar tersebut membengkak.

2. Kanker

Kanker adalah gangguan yang dapat terjadi akibat pertumbuhan sel tubuh yang tidak terkontrol. Salah satu jenis penyakit kanker yakni kanker usus yang dapat terjadi diakibatkan oleh adanya radioaktif.

3. Diare

Diare ialah gangguan sistem pencernaan yang terjadi di dalam usus besar dan dapat menyebabkan tersumbatnya proses reabsorpsi (penyerapan) air pada usus besar tersebut. Gangguan ini dapat tejadi karena adanya fase infeksi oleh bakteri E.Coli dengan jumlah yang berlebihan. Oleh sebab itu sanitasi yang tidak memadai yaitu salah satu faktor penyebab sering terjadinya penyakit ini.

4. Disentri

Disentri dapat terjadi karena terdapat proses infeksi mikroba pantogen atau Entamoeba disentriae. Bakteri tersebut dalam penginfeksiannya akan menyerang dinding usus halus dengan demikian dapat menyebabkan luka (iritasi). Seseorang yang mengalami penyakit ini akan mengalami diare yang disertai dengan darah berlendir.

5. Tipus

Penyakit tifoid atau yang lebih dikenal dengan istilah penyakit tipus merupakan jenis gangguan sistem pencernaan yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhii. Bakteri tersebut akan menginfeksi pada bagian usus halus. Adapun gejala penyakit tipus ditandai dengan terjadinya demam, sakit kepala, perut terasa nyeri, dan nafsu makan akan kurang. Jenis penyakit ini akan sangat mudah sekali menular pada kondisi lingkungan yang tidak bersih. Pada bakteri penyebab penyakit tipus ini akan dibawa oleh feses dan ditularkan melalui lalat.

6. Hepatitis

Hepatitis adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme berupa virus. Penyakit Hepatitis akan menyerang hati manusia yang merupakan organ pencernaan dan berperan sebagai penghasil cairan empedu. Adapun cairan empedu tersebut digunakan untuk mencerna lemak.

7. Kolitis

Kolitis adalah gangguan sistem pencernaan yang berlangsung di dalam usus besar manusia. Penyakit ini terjadi karena adanya infeksi bakteri yang akan melukai dinding-dinding usus besar (kolon). Dengan demikian dapat menghambat tahap penyerapan air yang mengakibatkan terjadinya diare disertai oleh darah.

[sc:ads]

8. Askorbut

Askorbut atau yang biasanya dikenal dengan istilah sariawan merupakan gangguan sistem pencernaan yang terjadi pada mulut dan lidah. Gangguan ini dapat terjadi dikarenakan dalam tubuh manusia mengalami kekurangan vitamin C sebagai suplemen penjaga kekebalan tubuh. Gejala sariawan ditandai dengan panas dalam yang kemudian akan menimbulkan luka disekitar lidah dan bibir. Dengan demikian dapat mengganggu pencernaan dalam mengonsumsi makanan.

9. Karies Gigi

Karies gigi atau pengeroposan yang terjadi pada gigi merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Hal ini dapat terjadi karena pada sela-sela gigi terjadi penumpukan sisa-sisa dari makanan. Kemudian, bakteri akan mencerna sisa makanan tersebut dan pada akhirnya menghasilkan senyawa yang menyebabkan gigi berlubang.

10. Wasir (Haemoroid)

Haemoroid atau wasir merupakan jenis gangguan yang menyerang sistem sirkulasi. Wasir dapat terjadi karena terdapat pembengkakan pada bagian pembuluh vena yang ada di sekitar anus. Oleh sebab itu pada saat tahap defekasi mampu menyebabkan keluarnya cairan darah. Wasir sering terjadi pada seseorang yang sering duduk dan pada seseorang yang sedang hamil.

11. Xerostomia

Penyakit xerostomia adalah kelainan yang menimbulkan produksi saliva menjadi lebih sedikit. Di dalam rongga mulut terdiri dari tiga pasang kelenjar ludah yang breperan dalam menghasilkan ludah atau saliva. Adapun fungsi utama ludah tersebut dalam sistem pencernaan yakni sebagai cairan yang berperan dalam proses kimiawi. Pada saliva terdapat enzim ptialin dan amilase yang berfungsi untuk merombak amilum atau karbohidrat yang kompleks menjadi lebih sederhana berupa maltosa (glukosa). Apabila seseorang mengalami gangguan ini maka proses pencernaan karbohidrat yang terjadi dalam tubuh akan terganggu.

12. Infeksi Cacing

Di dalam tubuh manusia dapat tejadi proses infeksi cacing diantaranya, cacing perut, cacing kremi, dan cacing pita. Dimana pada tahap infeksi tersebut dapat menghambat proses penyerapan senyawa nutrisi yang telah mengalami fase pencernaan. Hal ini dapat mengakibatkan tubuh menjadi kekurangan gizi. Untuk mencegah penyakit ini agar tidak terjadi disarankan mengonsumsi obat cacing untuk membasmi telur-telur cacing tersebut.

13. Ulkus

Ulkus yang pada umumnya disebut dengan penyakit tukak lambung merupakan gangguan yang terjadi pada lambung. Penyakit ini dapat terjadi karena kandungan asam lambung meningkat lebih tinggi sedangkan makanan yang di konsumsi oleh tubuh sangat sedikit. Terjadinya hipersekresi HCL di dalam tubuh ini akan menimbulkan dinding lambung luka. Membran mukosa yang tersedia di dinding-dinding lambung tidak kuasa dalam melindungi lambung.

14. Kolik

Kolik adalah rasa terbakar pada sistem pencernaan yang diakibatkan oleh terlalu banyaknya mengonsumsi makanan pedas atau minuman beralkohol. Cabai mengandung Senyasa capsisin yang mampu mengikis dinding lambung hingga menyebabkan terjadinya iritasi.

Sumber :
http://kakakpintar.com/25-macam-kelainan-dan-gangguan-pada-sistem-pencernaan/