Contoh Pidato Upacara Bendera Hari Senin

Posted on

Contoh Pidato Upacara Bendera Hari Senin – Pidato adalah suatu bentuk kegiatan berbicara di depan khalayak umum dengan tujuan menyampaikan ide, pendapat, atau gagasan tertentu. Berdasarkan isi dan momentum penyampaiannya, pidato terdiri dari berbagai macam jenis. Beberapa diantaranya ialah pidato keagamaan, pidato kenegaraan, pidato politik, dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah contoh pidato yang disampaikan pada saat upacara bendera :

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Yang terhormat Bapak Kepala SMA Negeri 14 Bandar Lampung.
Yang terhormat Bapak / Ibu Dewan Guru beserta Staf Tata Usaha SMA Negeri 14 Bandar Lampung.
Dan yang saya sayangi seluruh siswa-siswai SMA Negeri 14 Bandar Lampung.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita banyak sekali kenikmatan yang tentunya kita sebagai hamba Nya patut untuk menysukurinya. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta umat beliau.

Bapak kepala sekolah, wakil kepala sekolah, para dewan guru, beserta siswa sekalian, dalam kesempatan upacara bendera yang sedang kita laksanakan saat ini, perkenankanlah saya untuk menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah kita tercinta ini.

Hadirin yang saya hormati,

Kita semua mengetahui bahwa proses pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting. Pendidikan merupakan proses yang berlangsung terus menerus yang dikenal dengan istilah Long Life Education. Hal tersebut bermakna bahwa proses belajar yang merupakan bagian dari pendidikan seseorang memiliki sifat berkelanjutan dan hanya akan berhenti ketika yang seseorang tersebut telah meninggal dunia. Pendidikan didefinisikan sebagi upaya mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Definisi ini memberikan gambaran kepada kita bahwa pengajaran dalam kegiatan belajar merupakan bagian dari proses pendidikan itu sendiri. Melalui pengajaran dan pelatihan seseorang diharapkan mampu menjadikan lebih baik dari pada sebelum mengalami proses pendidikan.

Hadirin yang saya hormati,

Pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara dan tempat sejak usia dini. Pada bayi yang masih dalam kandungan misalnya. Bayi tersebut dapat mengenal pendidikan melalui hal-hal yang disampaikan oleh sang ibu baik berupa pengetahuan maupun nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, ketika seorang ibu memperdengarkan musik atau percakapan yang baik maka secara langsung ia telah memberikan pendidikan kosakata kepada sang bayi. Meski dalam proses ini sang bayi tidak merespon layaknya yang dilakukan oleh orang dewasa ketika mendapat pengajaran dari sang guru, namun menurut F. Rene Van de Carr, seorang anggota dalam The American Association of The Advancement of Science, anak benar-benar dapat belajar mengenai apa yang disampaikan sang pendidik atau orang tuanya meski masih berada dalam kandungan. Perbedaannya adalah pada ketidak mampuannya untuk mengulangi, menuliskan, dan memodifikasi sehingga ia berbicara menggunakan kosakata tersebut seperti halnya yang dilakukan oleh orang dewasa.

[sc:ads]

Hadirin yang saya hormati,

Pentingnya pendidikan telah mendorong UNESCO sebagai organisasi pendidikan dunia dalam mencanangkan empat pilar pendidikan yang meliputi Learning to know, Learning to do, Learning to live together, dan Learning to be. Empat pilar inilah yang kemudian menjadi acuan pendidikan di seluruh negara di dunia. Learning to know memiliki makna bahwa proses belajar menyaratkan adanya perubahan dari tidak tahu menjadi tahu karenanya disebut “belajar untuk tahu”. Ini merupakan awalan untuk tahapan selanjutnya dimana seseorang mampu berbuat setalah mengetahui atau memiliki sebuah pengetahuan. Kemudian Learning to do merupakan bukti bahwa seseorang telah memiliki pengetahuan tentang sesuatu adalah dengan berbuat sesuatu. Seperti yang biasa dilakukan oleh seorang guru di dalam kelas yang biasanya memberikan latihan untuk dikerjakan oleh siswa setelah ia mendapatkan pengajaran. Latihan ini dimaksudkan untuk menguji apakah siswa tersebut telah menyerap pengetahuan dengan baik dan mampu menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Selanjutnya adalah Learning to live together yang berfokus pada bagaimana beajar menjadi manusia yang mampu hidup berdampingan dan bersosialisasi dengan orang-orang sekitar. Pendidikan ini begitu penting terlebih mengingat kondisi saat ini yang rawan sekali menimbulkan perpecahan dalam masyarakat. Pilar yang terakhir adalah Learning to be yang menitik beratkan pendidikan pada bagaimana seseorang mampu menjadi dirinya sendiri yang memberikan kesempatan untuk memahami jati diri dan kebutuhan dirinya sendiri. Termasuk di dalamnya adalah pemahaman mengenai bakat, minat, kondisi kejiwaan, perkembangan fisik, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan diri dan lingkungannya.

Hadirin yang saya hormati,

Besarnya peranan yang dimainkan oleh pendidikan dalam kehidupan seseorang juga telah digambarkan oleh pendahulu kita yang aktif berjuang di bidang pendidikan yakni Ki Hadjar Dewantara. Beliau sadar betul bahwa pendidikan yang pernah ia rasakan selama penjajahan kolonial Belanda benar-benar menjatuhkan martabat bangsa sehingga kemerdekaan menjadi asas dan tujuan dalam pendidikan yang ia upayakan. Kesadaran akan pentingnya pendidikan pada awal abad ke-20 membuat Ki Hadjar Dewantara berjuang untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Keberadaan HIS yang merupakan sekolah Belanda untuk bumiputera nyatanya tidak mampu memuaskan. HIS menerapkan metode pednidikan dari Eropa dan dianggap menelurkan lulusan yang tidak bermutu karena memiliki sifat yang cenderung bertabiat kasar, dan kurang memiliki rasa kemanusiaan sehingga bersifat individualisme. Hal ini mendorong Ki Hadjar Dewantara untuk menciptakan sekolah yang lebih sesuai dengan karakteristik bangsa Indoseia.

Hadirin yang saya hormati,

Kesadaran mengenai pentingnya pendidikan bagi kehidupan pribadi dan bangsa mestinya memacu kita sebagai pembelajar untuk terus belajar sepanjang hidup. Terlebih adanya tantangan begitu besar di kehidupan kita saat ini menuntut lahirnya generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual namun juga memiliki sikap dan moral yang baik. Negara kita nyatanya tidak kekurangan orang-orang yang berintelektual tinggi, namun buruk secara moral. Sehingga tidak heran jika kecerdasan mereka hanya mampu menimbulkan keburukan bagi bangsa dan negara. Oleh karena itu mari lakukan pembelajaran secara utuh sehingga tidak hanya intelektual kita saja yang meningkat tetapi juga diiringi dengan perbaikan moral dan sikap kita.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan dalam momentum upacara bendera pada hari ini. Mohon maaf atas segala kekeliruan dan kesalahan yang mungkin saja saya terdapat dari kata-kata saya pada penyampaian amanat pembina upacara ini.

Wassalamu’alaikum. Warahmatullahi Wabarakatuh.

Baca Juga:

Contoh Pidato Kegiatan 1 Muharram
Contoh Resensi Novel 5 Cm Lengkap
Contoh Esai Tentang Diri Sendiri Bahasa Indonesia Terbaru