Contoh Resensi Buku Pengetahuan Terbaru

Posted on

Contoh Resensi Buku Pengetahuan Terbaru – Resensi merupakan suatu kegiatan menilai sebuah karya tulis yang berupa fiksi ataupun non-fiksi. Penilaian secara umum dilakukan terhadap keunggulan serta kekurangan dari karya yang diresensi. Seseorang yang melakukan aktivitas menilai atau menimbang sebuah karya tulis disebut sebagai resensi. Berikut ini adalah contoh resensi buku yang berjudul Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma karya Prof. Dr. I.B. Wirawan :

Resensi :

I. Identitas Buku

Judul : Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma
Penulis : Prof. Dr. I.B. Wirawan
Penerbit : Kencana Prenada Media Group
ISBN : 978 602 9413 63 2
Tahun Terbit : Cetakan Pertama Bulan November 2012

II. Tentang Penulis

Prof. Dr. I.B. Wirawan adalah seorang pengajar di Departemen Sosiologi semenjak tahun 1979. Ia juga aktif sebagai dosen dan guru besar di Universitas Airlangga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Begitu lulus dari FISIP UGM pada tahun 1976, Prof. Dr. I. B. Wirawan meneruskan studinya di Johan Wolfgang Geothe Universiteit – 6000 Frankfurt / Main-Deutschland pada tahun 1974-1975. Gelar doktoral ia peroleh melalui program pascasarjana Ilmu Sosial Universitas Airlangga pada tahun 2006. Tak hanya aktif sebagai tenaga pengajar di Universitas pada jenjang strata-1 dan strata-2, ia juga aktif sebagai anggota tim ahli Subdin Bantuan dan Perlindungan Sosial, Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur. Selama berkiprah sebagai akademisi di Universitas Airlangga, Wirawan pernah menjabat sebagai wakil dekan III pada tahun 1992 -1995 dan pernah pula menjabat sebagai Kepala Departemen Sosiolohi pada tahun 2008 – 2011.

III. Sinopsis Buku

Buku berjudul Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma karya Prof. Dr. I.B. Wirawan ini sebagian besar merupakan hasil pengalaman penulisnya ketika mengampu mata kuliah tema dan perspektif sosiologi pada jenjang S-1 dan program magister jurusan sosiologi Universitas Airlangga. Sebagian lainnya adalah hasil dari tugas-tugas yang ia kerjakan pada saat menempuh pendidikan doktoral di Universitas yang sama.

Pada perkembangan khazanah ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh kebanyakan manusia saat ini telah menggunakan berbagai hal yang dijadikan sumber rujukan sebagai sarana penyelesaian terhadap permasalahan yang seringkali disebut sebagai “paradigma”. Seperti halnya yang lazim didengar yakni paradigma pembangunan, paradigma belajar, dan lain sebagainya. Sebutan pada istilah “paradigma” ini dapat memunculkan berbagai macam interpretasi mengingat konteksnya yang begitu situasional. Akan tetapi yang dimaksud dengan paradigma pada konteks keilmuan sosial terlebih pada cabang sosiologi, seyogyanya mengacu pada teori atau konsep dari hasil pemikiran Thomas S. Khun di dalam bukunya yang berjudul The Structure of Scientific Revolutions pada tahun 1962.

[sc:ads]

Thomas Khun (Veeger, 1993 : 22) mengatakan bahwa paradigma merupakan sebuah pandangan mendasar mengenai apa yang menjadi pokok dari persoalan dalam ilmu pengetahuan sosial pada cabang-cabang tertentu. Dengan kata lain bahwa sebuah paradigma merupakan pintu gerbang keilmuan yang bisa saja dipergunakan untuk membuka dunia sosial secara lebih luas. Permasalahannya adalah murni atau tudaknya sebuag gerbang keimuan yang dipergunakan akan sangat berpengaruh pada pemahaman seseorang mengenai apa dan bagaimana hakekat dunia sosial berdasarkan fakta obyektif atau subyektif. Akan tetapi yang jelas titik tolak dari sebuah paradigma tertentu, seorang ilmuan dapat merumuskan serta memusatkan obyek kajian yang menjadi orientasi bidang keilmuannya, kemudian memilih serta menetapkan konsep dalam rumpun paradigma tersebut yang relevan dengan permasalahan yang sedang dikaji, serta menetapkan konsep atau metode penelitian guna mencari jawaban atau bukti empiris yang ada di lapangang.

Sosiologi dikenal sebagai cabang ilmu yang memiliki paradigma ganda (Ritzer, 2008, Apendik : 13). Beberapa perbedaan tajam yang melahirkan berbagai macam paradigma sesungguhnya terletak pada adanya perbedaan sudut pandang dalam melihat suatu pokok permasalahan yang ada pada dunia sosial. Belum selesai mengenai perdebatan tentang pengelompokan paradigma menurut George Ritzer, belakangan ini muncul lagi konsep pembagian paradigma seperti misalnya konstruksionis, paradigma kritis, dan positivis.

IV. Keunggulan Buku

Buku berjudul Teori-Teori Sosial dalam Tiga Paradigma karya Prof. Dr. I.B. Wirawan ini merupakan buku pengetahuan sosial yang disajikan secara lugas dengan bahasa-bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat umum. Sehingga tidak terkesan bahwa buku ini hanya diperuntukkan bagi kalangan sendiri yakni para praktisi dan akademisi pada cakupan keilmuan sosial. Buku ini juga dapat dikonsumsi oleh kalangan umum seperti pelajar, politisi, akademisi, dan semua segemntasi latar belakang sosia. Selain itu keotentikan keilmuan sosial dalam buku ini amat terpercaya mengingat penulisnya sendiri adalah seorang parktisi sosial dan akademisi di sebuah perguruan tinggi ternama di Indonesia.

V. Kekurangan Buku

Kekurangan yang ada pada buku berjudul Teori-Teori Sosial dalam Tiga Paradigma Sosial karya Prof. Dr. I.B. Wirawan ini terletak pada sisi tampilan luar buku yang masih terkesan eksklusif dan minim akan nuansa persuasif. Kesan eksklusif ini sangat tidak baik mengingat sasaran pembaca buku ini tidak hanya dari kalangan pegiat dunia sosial saja. Sebaiknya cover atau tampilan luar diupayakan agar menarik minat pembaca dari kalangan umum diluar akademisi dan pegiat dunia sosial.

VI. Saran

Buku ini sangat baik dibaca oleh kalangan umum dan juga para pemula yang ingin mempelajari keilmuan sosial dalam lingkup kajian sosiologi. Buku ini juga sangat bagus untuk dijadikan pegangan para mahasiswa Sosiologi dalam rangka menunjang aktivitas perkuliahannya.

Baca Juga:

Tajuk Rencana – Pengertian, Ciri, dan Contoh
2 Contoh Daftar riwayat Hidup untuk Lamaran Kerja
Contoh Teks Wawancara dengan Pedagang (Terbaru)