Contoh Teks Eksplanasi Tentang Petir Terbaru

Posted on

Contoh Teks Eksplanasi Tentang Petir – Teks eksplanasi merupakan teks yang di dalamnya membahas tentang suatu fenomena umum yang terjadi di sekitar kehidupan manusia. Fenomena yang dikaji dalam teks eksplanasi pada umumnya berupa fenomena alam, sosial, pendidikan, ekonomi, politik, dan lain sebagainya. Teks ini bertujuan agar pembaca memahami persoalan yang tengah dibahas dalam teks tanpa berupaya untuk menyakinkan pembaca tentang apa yang di bahas dalam teks. Berikut contoh teks eskplanasi tentang fenomena petir :

Contoh :

Memahami lebih Jauh Tentang Fenomena Alam Petir
(Proses dan Cara Penanggulangannya)

Petir merupakan fenomena alam berupa kilatan cahaya dengan suara menggelegar yang biasa muncul ketika musim penghujan. Biasanya terdapat selisih waktu antara kilatan cahaya dan suara gemuruh yang muncul tersebut. Selisih waktu tersebut terjadi karena adanya perbedaan kecepatan antara cahaya dan suara. Umumya yang terlihat adalah kilatan cahaya terlebih dahulu sebelum suara gemuruh dari petir tersebut. Karena percepatan cahaya memiliki kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan percepatan suara. Cahaya petir terjadi akibat keluarnya muatan listrik dari dalam awan secara statis yang berlangsung dengan perlahan. Akan tetapi tak jarang pula muatan listrik statis tersebut keluar dengan sangat cepat yang disertai dengan percikan cahaya yang disebut dengan kilat.
Adanya perbedaan potensial muatan antara awan dan bumi atau antara awan dengan awan lainnya adalah prinsip dasar terjadinya petir. Muatan listrik pada awan dan bumi mucul akibat pergerakan awan secara konsisten dan teratur. Pergerakan awan yang bersinggungan dengan awan lainnya akan menimbulkan muatan negatif. Selama terjadinya pergerakan tersebut, awan akan saling berintegrasi dan mengakibatkan muatan negatif terkumpul pada salah satu sisi. Sedangan muatan positif yang dihasilkan oleh pergerakan awan berkumpul pada sisi lainnya. Peristiwa ini umumnya terjadi sebelum terjadi hujan.

Awan merupakan zat yang terdiri dari jutaan butiran es beku dan air di udara. Pada saat terjadi proses integrasi, butiran air mengalami benturan dengan awan lainnya yang sedang terkondensasi. Benturan yang dialami awan tersebut mengakibatkan terjatuhnya muatan negatif (elektron). Elektron yang terjatuh kemudian memberikan muatan negatif sedangkan awan yang naik ke atas akan kehilangan elektron dan membawa muatan positif ke atas. Dalam fase ini udara yang naik mampu membawa muatan positif menuju awan bagian atas. Titik bagian beku lainnya akan terjatuh menuju bagian awan yang paling bawah dan menuju ke permukaan tanah. Peristiwa kombinasi yang terjadi antara pembekuan dan benturan ini mengakibatkan adanya perbedaan muatan yang demikian besar sehingga berujung pada munculnya kilatan petir.

[sc:ads]

Petir pada umumnya terjadi ketika musim penghujan. Hal tersebut dikarenakan adanya ketinggian kadar air yang terkandung di dalam udara. Hal ini yang mengakibatkan turunnya daya isolasi dan arus listrik lebih cepat mengalir. Petir adalah salah satu fenomena alam yang memiliki kekuatan yang cukup besar dan memiliki daya hancur yang cukup kuat. Walaupun arus listrik yang dihasilkan hanya sesaat sekitar 200 mikro per detiknya, namun daya hancur yang ditimbulkannya sangat luar biasa. Efek fisik yang ditimbulkan oleh petir sangat terlihat dengan jelas. Misalnya saja kerusakan terhadap bangunan, hangusnya hewan ternak, kebakaran, sampai pada kematian yang seringkali menimpa manusia.

Mengingat begitu berbahayanya petir bagi keselamatan, maka diperlukan upaya preventif (pencegahan) agar terhindar dari sambaran petir. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan anti petir semisal ionization corona, radioaktif, franklin rod, dan faraday cage. Beberapa alat penangkal tersebut tergolong ke dalam penangkal modern. Selain alat-alat modern tersebut, ada pula penangkal yang sifatnya konvensional dengan memanfaatkan intalasi pengalir listrik dari petir itu sendiri menuju permukaan tanah. Instalasi konvensional dikenal lebih efektif dalam menangkal petir. Namun kekurangan dari alat penangkal konvensional ini terletak pada tingkat kerumitan dalam hal pemasangannya. Selain itu alat ini juga memerlukan kapasitas lahan yang cukup luas. Disamping itu juga ditinjau dari sisi keamanan, penggunaan penangkal petir konvensional ini tidak sebaik penangkal modern.

Petir ternyata juga dapat diatasi dengan menggunakan cara alami yang bersifat ramah lingkungan. misalnya saja dengan menanam jenis tanaman tertentu yang mampu meredam arus listrik. Tanaman yang mampu menyerap energi listrik diantaranya adalah pohon sawo kecik dan pohon jarak. Kedua pohon tersebut sangat mudah untuk ditemukan terutama di wilayah yang memiliki iklim tropis. Tanaman jenis ini dapat ditanam di halaman rumah pada tiap sudut agar rumah anda terlindung dari ancaman bahaya petir. Selain tindakan prefentif tersebut, perlu juga untuk melakukan hal-hal berikut untuk menghidari bahaya petir :

1) Segera mencari tempat untuk berlindung ketika mendengar gemuruh petir ;
2) Jangan berlindung di bawah pohon, karena ranting dan akar pada pohon memiliki sifat penghantar listrik yang baik. Berlindung di bawah pohon sangat beresiko terkena sambaran petir ;
3) Non-aktifkan telepon genggam ketika berada di luar ruangan ;
4) Matikan semua stop kontak yang berhubungan dengan peralatan elektronik di dalam rumah ketika hujan petir tengah berlangsung.

Baca Juga:

Contoh Teks Eksposisi Tentang Pendidikan Terbaru
4 Contoh Teks Eksposisi Berita Terbaru
Contoh Kalimat Positif, Negatif, Dan Interogatif