Definisi, Jenis, & Contoh Kalimat Klausa – Klausa dalam tata Bahasa Indonesia adalah sekelompok kata yang memiliki fungsi sintakis yang terdiri dari subjek dan predikat. Tak hanya itu, klausa juga sering kali mengikutsertakan objek, keterangan, dan pelengkap jika diperlukan. Meskipun dalam beberapa klausa subjek tidak tampak secara eksplisit. Sebuah kalimat yang paling sederhana terdiri dari satu klausa sedangkan kalimat yang lebih rumit terdiri dari beberapa klausa dan satu klausanya juga terdiri dari beberapa klausa. Berikut ini adalah ciri-ciri klausa :
a. Tidak seperti kalimat yang selalu berakhiran titik ataupun tanda baca lainnya. Klausa tidak pelu menggunakan tanda baca, juga tidak memiliki intonasi akhir.
b. Meskipun memiliki fungsi subjek dan predikat, berdanya klausa dengan kalimat adalah klausa tidak memerlukan tanda baca.
Sekumpulan kata dapat dikategorikan klausa apabila dapat mengklasifikasi klausa, yaitu terdapat tiga dasar :
1. Klasifikasi yang didasarkan pada struktur intern, mengacu pada ada tidaknya unsur inti klausa yaitu Subjek (S) dan Predikat (P).
2. Klasifikasi kausa berdasarkan kategori frasa yang menduduki fungsi Predikat. Contoh : Siswa itu belum mengumpulkan buku.
3. Klasifikasi klausa berdasarkan ada tidaknya unsur negasi yang mengaktifkan Predikat. Yang termasuk klausa positif adalah klausa yang memiliki negasi yang dapat mengaktifkan Predikat. Contoh : Siswa itu mengumpulkan buku.
Contoh klausa :
Berbagai kota telah menjadi kaya sumber daya manusia
Berbagai kota telah menjadi (S-P)
kaya sumber daya manusia (O-Pel)
Contoh perbedaan klausa dan kalimat :
Doni masuk rumah (klausa)
Doni, masuk rumah ! (kalimat)
Waktunya saya berangkat (klausa)
Waktunya saya berangkat (kalimat)
Jenis-Jenis Klausa
1. Berdasarkan kategori kata atau frasa.
Contoh :
Diatelah menyiapkanhidanganuntuk menjamu tamu nanti malam.
2. Berdasarkan strukturnya klausa dibagi menjadi tiga :
a. Klausa berdasar struktur intern.
Struktur inti klausa yaitu Subjek dan Predikat, meskipun dalam penggabungan klausa yang terdiri dari (S) dan (P) sering kali (S) dapat dihilangkan dalam kalimat jawaban. Hal tersebut wajar digunakan karena jika lengkap terdapat (S) dan (P) maka disebut klausa lengkap, sedangkan yang tidak memiliki (S) disebut klausa tak bersubjek dan tidak lengkap.
– Klausa inti atau klausa yang dapat berdiri sendiri adalah klausa yang memiliki (S) dan (P), terdapat dua golongan. Yaitu golongan lengkap yang susunannya biasa dengan subjek terletak di depan predikat. Misalnya (Warna merah menunjukkan klausa inti) :
Ratih menjadi juara kelas karena rajin belajar.
Ayah berangkat ke kantor, ketika aku sedang makan.
Akibat datang terlambat, dia dihukum.
Golongan kedua adalah klausa lengkap susun balik atau bervariasi yang subjeknya tepat diletakkan dibelakang predikat. Misalnya : Langkahnya si maling
– Klausa bawahan atau klausa tidak lengkap, seperti yang telah dijelaskan diatas tadi. Klausa tidak lengkap karena tidak berdiri sendiri karena tidak memiliki subjek. dalam kalimat majemuk, klausa ini berfungsi sebagai perluasan subjek, objek, keterangan dan penjelas.
Contoh (Warna biru menunjukkan klausa bawahan) :
Dia yang membawa tas merah berjalan memasuki kelas.
Contoh klausa :
Lisa mempercepat laju mobilnya karena Lisa tidak ingin terlamabat.
Subjek Lisa dapat dihilangkan dari anak kalimat karena merupakan gabungan dari “Lisa mempercepat laju mobilnya” dan “Lisa tidak ingin terlambat”.
b. Klausa berdasarkan ada tidaknya kata negatifyang gramatikal mengaktifkan predikat.
– Klausa positif adalah klausa yang sama sekali tidak memiliki kata negatif yang secara otomatis dapat mengaktifkan unsur predikat.
Contoh :
Bunga telah menjadi juara di kelasnya.
Kita berhasil memenangkan pertandingan itu.
– Klausa negatif merupakan klausa yang memiliki kata-kata negatif yang secara gramatikal menegatifkan predikat. Kata-kata negatif tersebut antara lain : bukan, tidak, belum, jangan, tak, dan lain-lain.
Contoh :
Rima tidak bisa melanjutkan sekolahnya.
Kami belum mendapatkan izin sekolah.
Kami mohon jangan meninggalkan tempat ini.
Mereka bukan mahasiswa universitas ini.
[sc:ads]
c. Klausa berdasarkan kategori kata atau frasa yang menduduki fungsi predikat.
Berdasarkan penggolongan klausa unsur predikat dapat digolongkan menjdai empat golongan, yaitu :
– Klausa nomina ialah klausa yang predikatnya terdiri atas kata atau frasa golongan nomina. Yang tataran klausa dapat menduduki fungsi S, P, O. Frasa tidak dapat dinegatifkan dengan kata-kata negatif.
Contoh :
Kami pemuda
Yang digunakan mobil itu.
– Klausa verbal ialah klausa yang predikat terdiri atas kata atau frasa golongan verbal. Golongan verbal ialah kata yang pada tataran klausa cenderung menduduki fungsi predikat dan tataran frasa dapat dinegatifkan dengan kata tidak.
Contoh :
Siswa menyelesaikan tugasnya dengan cermat.
Dengan hati-hati, ibu membuka pintu dapur.
– Klausa bilangan atau klausa numeral ialah yang predikat terdiri atas kata atau frasa golongan bilangan. Kata bilangan diikuti oleh satuan, kata ekor, batang, buah, kodi, helai, biji, buah, dan sebagainya.
Contoh :
Kambing si wawan ada tiga ekor.
Roba bajaj itu ada tiga buah.
– Klausa depan atau klausa preposisional ialah klausa yang predikatnya terdiri atas frasa depan, yaitu frasa yang diawali oleh kata depan sebagai penanda.
Contoh :
Gereja itu untuk tempat ibadah oran Kristen dan Katholik.
Jilbab itu untuk kaum hawa.
Pedagang itu ke pasar setiap hari.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Klausa
https://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Bahasa_Indonesia/Materi:Klausa
Baca Juga: