Definisi & Puluhan Contoh Kalimat Kata Penghubung (Konjungsi)

Posted on

Definisi & Puluhan Contoh Kalimat Kata Penghubung (Konjungsi) – Konjungsi atau kata penghubung ialah kata yang berfungsi untuk menghubungkan dua satuan bahasa yang sifatnya sederajat, kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa atau menghubungkan kalimat dengan kalimat. Berikut adalah contoh-contoh kalimat yang menggunakan konjungsi :

1. Kata penghubung “dan”

Contoh :

– Ria dan Rani belajar matematika.
– Adik membeli susu dan permen.
– Di antara dua buah kata kerja
– Ayah pergi dan pulang dari kantor naik mobil.
– Ririn membaca dan menulis sebuah karangan baru.
– Di antara dua kata sifat yang tidak bertentangan
– Adi itu anak yang rajin dan disiplin.
– Ayahnya lebih putih dan ganteng.
– Di antara dua buah klausa (bagian kalimat) dalam sebuah kalimat mejemuk
– Guru menulis materi dan siswa membaca buku.
– Kakak belajar Bahasa Cina dan adiknya belajar Bahasa Inggris.

2. Kata Penghubung “dengan”

Fungsinya untuk menyatakan gabungan biasa atau dapat pula digunakan di antara dua buah kata benda.

Contoh :

– Burung dengan sayapnya terbang ke angkasa.
– Aku pergi ke Jakarta dengan kakakku.
– Ibu memotong sayuran dengan pisau.
– Dia berlibur ke Bali dengan sahabatnya.

3. Kata Penghubung “serta”

Fungsinya untuk menyatakan gabungan biasa yang digunakan di antara dua buah kata benda.

Contoh :

– Bapak bupati serta istrinya menghadiri acara di alun-alun.
– Sang raja serta permaisurinya sedang tidak bisa diganggu.
– Jangan lupa membaca buku catatan serta buku materi untuk besok.

4. Kata penghubung “atau”

Fungsinya untuk menyatakan memilih di antara dua pilihan yang disebutkan dalam sebuah kalimat. Dapat digunakan di antara dua buah kata atau dua frasa benda.

Contoh :

– Kata benda
– Ibu bingung akan membeli mangga atau pisang.
– Peserta boleh memakai kemeja atau kaos saat acara.
– Boleh duduk di kursi atau di lantai.
– Kata kerja
– Peserta dapat memilih untuk membaca atau menulis sebuah karangan bebas.
– Dilarang makan atau minum saat berbicara dalam diskusi.
– Kata sifat (berlawanan makna)
– Tinggi atau rendah jabatan seseorang akan sama dimata hukum.
– Kaya atau miskin adalah sebuah nasib yang dapat diubah.
– Mahal atau murah akan kubeli mobil itu.
– Dua klausa kalimat majemuk setara
– Pak Hadi harus melunasi hutangnya atau rumahnya akan disita.
– Kita akan berangkat sekarang atau menunggu hujan reda.
– Kamu datang ke rumahku atau aku harus datang ke rumahmu?
– Jika pilihan lebih dari satu, maka konjungsi ditempatkan diantara unsur terakhir
– Kamu harus memilih mangga, pisang, jeruk, atau nanas?
– Segera tentukan tujuan liburan yaitu Jakarta, Bali, atau Jogja?

5. Kata Penghubung “tetapi”

Fungsinya untuk menyatakan gabungan pertentangan dalam sebuah kalimat yaitu seperti :

– Kata sifat yang kontras
– Keluarganya memang miskin tetapi baik hati.
– Dia itu anak yang cerdas tetapi malas.
– Dua klausa yang subjeknya sama, predikatnya dua kata sifat yang kontras
– Bapak itu memang kekurangan, tetapi suka menolong.
– Dia tidaklah cantik, tetapi orangnya ramah.
– Doni tidaklah pandai, tetapi dia rajin.
– Dua klausa yang subjeknya tidak sama, predikatnya dua kata sifat berlawanan
– Kakaknya sangatlah cantik tetapi adiknya terlihat jelek.
– Ibu guru masih muda tetapi suaminya sudah tua.
– Dua klausa berisi pernyataan dan pengingkaran dengan tambahan kata “tidak”
– Tadi malam hujan lebat tetapi tidak mengakibatkan banjir.
– Saya datang ke acara ulang tahunmu tetapi tidak bertemu dengan orang tuamu.
– Kata hubung “tetapi tidak” digunakan antar kalimat.
– Kiki ingin kuliah di luar negeri. Tetapi orang tuanya melarang.
– Adik ingin makan permen. Tetapi sedang sakit gigi.

[sc:ads]

6. Kata penghubung “namun”

Fungsinya untuk menggabungkan mempertentangkan, digunakan di antara dua buah kalimat. Kalimat pertama berisi penyatuan sedangkan kalimat kedua berisi pernyataan kontras dari kalimat sebelumnya.

Contoh :

– Setiap hari ia rajin berangkat ke sekolah pagi hari dan pulang ketika sore hari. Namun, di sekolah dia hanya banyak bermain dengan teman.
– Pak Mardi hidupnya bahagia karena berkecukupan dan banyak hartanya. Namun, ia adalah orang yang sangat pelit.

7. Kata penghubung “bahkan”

Fungsinya mengabungkan dan menguatkan, digunakan di antara dua buah kalimat.

– Orang itu pandai meramal. Bahkan ia tahu ramalan kematiannya.
– Agnez Monica adalah seorang artis ternama. Bahkan ia mendapatkan penghargaan internasional.
– Anak itu pandai menipu orang. Bahkan orang tuanya sendiri menjadi korbannya.

8. Kata Hubung “jangankan”

Fungsinya menguatkan pertentangan, gunanya adalah dalam contoh berikut ini :

– Di depan klausa pertama sebuah kalimat mejemuk setara
– Jangankan menulis, membacapun ia tidak bisa.
– Jangankan naik taksi, naik angkotpun tak mampu bayar.
– Di depan klausa pertama kalimat majemuk setara, klausa kedua diawali dengan kata sedangkan
– Jangankan pergi ke luar negeri, sedangkan untuk makan saja belum cukup.
– Jangankan makan makanan bergizi, sedangkan bisa makan nasi saja sudah syukur.
– Di depan klausa pertama kalimat majemuk setara, klausa kedua diawali kata malah atau malahan
– Jangankan memberi kita hadiah, malahan kita yang dimintai hadiah.
– Jangankan mengajak kita jalan-jalan, malah kita yang membayari jalan-jalannya.

9. Kata penghubung “hanya”

Fungsi dari kata hubung “hanya” ada dua syarat sebagai berikut :

– Digunakan untuk menggabungkan-mengecualikan dalam dua buah klausa
– Semua topi berbentuk bundar, hanya topi ini saja yang berbentuk kerucut.
– Kami siap berangkat jadi TKI ke luar negeri, hanya dia saja yang masih ragu.
– Semua orang berani naik motor, hanya dia saja yang tidak berani.
– Mereka adalah wanita yang pandai berdandan, hanya aku saja yang tidak pandai dandan.
– Digunakan menggabungkan-mengoreksi, klausa pertama berisi pernyataan positif dan klausa kedua pernyataan mengurangi kepositifan klausa pertama.
– Gadis itu berwajah cantik, hanya badannya terlalu kurus tidak ideal.
– Dia sangat cerdas juga rajin, hanya saja orangnya kurang teliti.

10. Kata penghubung “sedangkan”

Fungsinya menggabungkan mempertentangkan atau mengkontraskan di antara dua klausa.

– Anak itu tidak sungguh-sungguh saat di sekolahan, sedangkan ayahnya bekerja keras untuk menafkahinya.
– Boby badannya sangat gemuk, sedangkan ibunya badannya kurus.
– Ina anak yang pemalas, sedangkan kakaknya sangat rajin.

11. Kata penghubung “sebaliknya”

Fungsinya untuk menyatakan menggabungkan mempertentangkan dengan tegas digunakan di antara dua klausa atau di antara dua kalimat.

– Dalam bidang akademik Doni memang kurang pandai. Sebaliknya dalam bidang olahraga dia juara nasional lomba lari.
– Di hadapan murid-muridnya dia sangat galak. Sebaliknya saat di rumah dia ibu rumah tangga yang baik dan ramah.
– Adik memang belum bisa membaca. Sebaliknya dia sangat pandai mewarnai.

12. Kata Penghubung “apalagi”

Fungsinya untuk menyatakan menggabungkan menguatkan, letaknya pada awal keterangan tambahan ataupun kalimat tambahan.

– Untuk beli makan saja kekurangan. Apalagi mau membeli sepeda motor baru.
– Yang tinggi saja tidak mampu mencapainya. Apalagi saya yang punya badan pendek.

13. Kata Penghubung “itupun”

Fungsinya menggabungkan dan menguatkan, digunakan di antara dua buah kalimat yang pesannya sejalan. Biasanya kalimat pertama diawali kata hanya.

– Hanya membayar ojek sepuluh ribu rupiah saja masih hutang, itupun kalau tukang ojeknya mau dihutangi.
– Hanya berbekal niat aku pergi ke ibu kota, itupun sebenarnya aku takut untuk berangkat.

Sumber :
https://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Konjungsi

Baca Juga:

Pengertian dan 26 Contoh Majas Sinekdoke Totem Pro Parte
Pengertian dan 36 Contoh Majas Simbolik
Pengertian, Jenis, & Contoh Majas Perbandingan