Filum Echinodermata – Struktur, Fungsi Tubuh, dan Klasifikasi

Posted on

Filum Echinodermata – Definisi dan Pembagian Kelasnya – Echinodermata ialah kelompok hewan bertubuh duri yang bergerak lamban dengan menggunakan kaki menyerupai tabung. Echinodermata memiliki makna secara bahasa yakni kulit berduri (echi berarti duri dan derma berarti kulit). Echinodermata berhabitat di wilayah perairan laut dan muara (payau). Kelompok hewan ini ketika dewasa memiliki bagian tubuh yang berbentuk simetri radial (bagian khusus pada tubuh yang melakukan distribusi terhadap susunan melingkar pada poros tengah). Sedangkan pada saat masih berupa larva, echinodermata memiliki bentuk tubuh simetris bilateral (bagian tubuh satu sama lain saling bersandingan). Larva echinodermata bersifat transparan, mikroskopis (tak dapat dilihat secara kasat mata), bersilia dan pada umumnya berenang secara bebas dilautan lepas.

Struktur, Fungsi Tubuh, dan Klasifikasi Echinodermata

Echinodermata memiliki kulit keras yang susunannya terdiri atas zat kapur berbentuk semacam lengan menyerupai jari berjumlah lima buah. Secara umum kelompok hewan ini memiliki kulit berstekstur kasar dengan benjolan kerangka serta duri yang berasal dari tubuhnya. Bentuk fisik dari echinodermata secara umum menyerupai bintang, berbentuk pipih, bulat, oval, dan ada pula yang mirip dengan tumbuhan.

1. Kelas Archoidea

Kelas archoidea merupakan kelompok hewan echinodermata yang memiliki bentuk fisik menyerupai bintang. Hewan ini juga lebih sering disebut dengan sebutan bintang laut. Astrodia pada umumnya dijumpai di tepian pantai. Archoida adalah kelompok hewan yang memiliki jumlah organisme terbanyak dalam filum echinodermata yakni sekitar 1600 spesies. Tubuh bagian kaki dan lengan archoidea berfungsi sebagai alat untuk bergerak, menemukan mangsa, dan untuk melekatkan dirinya pada suatu benda. Pada bagian ujung kakinya terdapat bintik-bintik mata yang dapat mengidentifikasikan cahaya dalam kegelapan. Disekeliling tubuhnya terdapat duri pendek dan tumpul (pedicelaria) yang berfungsi untuk menangkap mangsa serta melindungi tubuh dari kotoran. Dibagian sekitar anur terdapat semacam lubang air yang dinamakan medreporit. Hewan ini juga memiliki saluran berbentuk cincin yang ada dibagian pusat tubuh serta saluran radial yang juga merupakan cabang pada bagian lengannya.

2. Kelas Echinoidea

Kelas echinoida adalah kelas hewan yang pada hampir seluruh bagian tubuhnya menyerupai duri. Contoh dari kelompok hewan ini diantaranya ialah landak laut dan bulu babi. Echinoidea memiliki bentuk fisik hampir bulat dengan duri-duri yang menyelimuti tubuhnya. Duri tersebut mengandung zat kapur. Otot-otot yang terdapat pada tubuh echinoidea berfungsi sebagai alat gerak yang menggerakkan duri sehingga hewan ini dapat melakukan pergerakan. Pada bagian mulut echinoidea terdapat struktur yang menyerupai rahang. Struktur tersebut sangat berguna untuk memangsa makanannya.

[sc:ads]

3. Kelas Ophiuroidea

Kelas ophiuroidea adalah kelompok hewan echinodermata yang memiliki bentuk fisik seperti bintang laut. Akan tetapi ophiuroidea memiliki lengan yang sedikit lebih panjang. Pada bagian kakinya jika bergerak hampir mirip seperti ular. Hal tersebut menjadi sebab mengapa kelas ophiuroidea juga disebut sebagai bintang mengular. Hewan ini bergerak dengan mencambukkan kakinya yang menyebabkan organ ini lebih rentan dan mudah patah. Selain berfungsi sebagai alat gerak, kaki atau lengan pada ophiuroida berfungsi sebagai untuk menangkap mangsa. Hampir sebagian besar hewan kelas ophiuroidea memangsa moluska, bangkai, cacing, dan suspensi.

4. Kelas Crinodea

Kelas crinoidea merupakan kelompok hewan yang memiliki bentuk fisik menyerupai tumbuhan. Kelompok hewan dalam kelas ini hanya memiliki sejumlah 550 spesies, yang merupakan jumlah paling sedikit jika dibandingakan dengan kelas lainnya dalam filum echinodermata. Hewan yang hidup di wilayah perairan pantai hingga di kedalaman laut sejauh 3500 meter ini tidak memiliki duri pada tubuhnya. Diantara hewan lain dalam kelas crinoidea, terdapat spesies yang memiliki tangkai pada tubuhnya. Spesies tersebut dinamakan lilia laut. Adapaula spesies yang tidak bertangkai yang disebut dengan bintang laut berbulu.

Pada bagian kaliks (dasar tubuh) hewan crinoidea terdapat mulut (sisi oral) dan sisi anus. Pada tiap sisinya (kaliks) terdapat pula lengan-lengan yang mengitari bagian dasar tubuh tersebut. Pada umumnya lengan crinodea berjumlah lima buah dan memiliki cabang (pinula). Di bagian sisi oral terdapat celah yang bersilia yang berfungsi sebagai penangkap makanan yang berupa zooplankton, cairan protein, atau partikel lainnya. Celah tersebut dinamakan ambulakral.

5. Kelas Holothuroidea

Holothuroidea adalah hewan yang memiliki bentuk fisik bulat memanjang dari wilayah permukaan oral hingga aboral pada tubunya. Hewan ini seringkali disebut sebagai timun laut karna bentuknya yang mirip seperti buah mentimun. Akan tetapi konsistensi tubuhnya agak sedikit berbeda jika dibandingkan dengan hewan kelas lainnya. Tubuhnya halus. Lunak, serta memiliki bagian tubuh yang berkelipatan lima dengan sistem ambulakral. Holotuhuroida memangsa planton dan zat organik di dalam laut.

Holotuhuroida memiliki tentakel pada bagian oral sejumal 10-30 buah. Terdapat pula kaki ambulakral yang berfungsi sebagai alat gerak serta alat bantu pernafasan. Secara sistem reproduksinya, hewan ini bersifat hemafrodit (terdapat dua jneis kelamin dalam satu tubuh). Namun adapula yang bersifat genokhoris (satu tubuh hanya terdiri atas satu kelamin). Reproduksi dilakukan secara seksual yakni dengan melakukan pembuahan atau fertilisasi di dalam air.

Sumber :
http://www.artikelsiana.com/2015/07/echinodermata-pengertian-ciri-klasifikasi-peranan.html

Baca Juga:

Filum Mollusca – Definisi dan Pembagian Divisi
Filum Nematoda dan Filum Annelida – Struktur, Fungsi Tubuh, Ciri dan Klasifikasinya
Filum Platyhelminthes – Struktur, Fungsi, Organ Tubuh, & Pembagian Divisinya