Gangguan & Kelainan yang Terjadi Pada Sistem Gerak

Posted on

Gangguan & Kelainan yang Terjadi Pada Sistem Gerak – Di dalam tubuh manusia terdapat sistem gerak yang menjadikan tubuh mampu melakukan segala aktivitas yang berhubungan dengan gerakan. Sistem gerak terbagi atas dua komponen utama yakni tulang dan otot. Tulang lebih berperan terhadap pergerakan pasif, sedangkan otot memiliki peranan dalam gerakan aktif. Kedua komponen sistem gerak tersebut sangat mungkin untuk terjadi kelainan ataupun gangguan yang menghambat kinerja sistem gerak. Beberapa gangguan / kelaianan yang pada umumnya terjadi berkaitan dengan sistem gerak ialah sebagai berikut :

A. Gangguan / Kelainan pada Tulang

Tulang-tulang yang ada pada tubuh manusia sangat memungkinkan untuk dapat terjadi gangguan ataupun kelainan karena beberapa sebab. Gangguan yang terjadi pada tulang dapat disebabkan oleh kurangnya konsumsi vitamin D, kecelakaan, ataupun dikarenakan gaya hidup / kebiasaan buruk yang senantiasa dilakukan secara terus-menerus. Beberapa pemicu kelaian atau gangguan pada tulang diantaranya ialah :

1. Kekurangan Vitamin D

Vitamin D sangatlah penting bagi kesehatan tubuh terutama dalam hal proses pembentukan tulang. Vitamin D dapat disintesisasi oleh tubuh dari provitamin dan selanjutnya dirubah menjadi vitamin D dengan melibatkan bantuan sinar ultraviolet. Demikian esensinya vitamin ini sehingga jika prosesi sintesisasinya terganggu, maka kandungan vitamin D yang ada di dalam tubuh juga akan berkurang sehingga akan berdampak pada kelainan pada tulang. Kekurangan vitamin D yang terjadi pada anak-anak dapat berdampak pada timbulnya penyakit rakhitis. Penyakit rakhitis diindikasikan dengan adanya prosesi pertumbuhan yang terhambat serta terindikasi oleh munculnya kelainan pada bentuk kaki. Penderita kekurangan vitamin D yang terjadi pada anak-anak juga turut berdampak pada kelainan bentuk kaki yakni menyerupai huruX atau O. sedangkan pada orang dewasa, kekurangan vitamin D dapat memicu devisitnya zat kapur pada tulang yang disebut sebagai osteomalasi.

2. Kecelakaan

Kelainan yang terjadi akibat kecelakaan dapat berupa fraktura dan memar. Memar ialah gangguan atau kelainan pada tulang yang diakibatkan oleh robeknya selapur sendi. Sedangkan fraktura, lebih dikenal dengan sebutan patah tulang. Fraktura terdiri atas beberapa macam berdasarkan bentuknya diantaranya ialah patah tulang terbuka, patah tulang tertutup, dan fisura. Patah tulang tertutup ialah jika tulang tidak sampai merobek lapisan kulit. Pada patah tulang terbuka indikasinya adalah robeknya kulit sehingga membuat tulang mencuat ke luar kulit. Sedangkan fisura adalah keretakan pada tulang akibat bnturan fisik dan lainnya.

3. Sikap Tubuh yang Salah

Kelainan tulang yang disebabkan oleh sikap dapat berupa kesalahan dalam sikap duduk atau terlalu sering mengangkat beban yang bertumpu hanya pada salah satu tubuh saja. Kelainan karena sebab kebiasaan duduk dapat dibedakan atas tiga macam diantaranya ialah kifosis, lordosis, dan scoliosis.

4. Nekrosa

Nekrosa ialah gangguan atau kelainan yang terjadi pada tulang yang disebabkan oleh periosteum / selaput tulang yang rusak yang mengakibatkan bagian sel-sel tulang tidak lagi mendapatkan asupan makanan. Hal tersebut menjadikan sel tulang mati dan mengering.

[sc:ads]

5. Gangguan Persendian

Kelainan atau gangguan persendian terbagi atas tiga macam diantaranya ialah ankilosis, dislokasi, dan terkilir. Di lokasi ialah gangguan yang diindikasikan dengan terjadinya pergerseran sendi dari posisi normal. Beberapa jenis gangguan persendian yang secara umum terjadi adalah sebagai berikut :

– Ankilosis

Ankilosis ialah suatu kondisi ketika persendian tidak memungkinkan untuk dapat digerakkan (seolah-olah persendian telah menyatu).

– Terkilir

Terkilir adalah kelainan atau gangguan persendian yang terjadi akibat tertariknya ligamentum ke posisi yang tidak sesuai, namun tidak terjadi adanya pergeseran.

– Artritis

Artritis ialah peradangan yang terjadi pada persendian tubuh. Artritis terdiri atas beberapa jenis diantaranya ialah gout, artritis eksudatif, artritis sika, dan osteoarthritis.

6. Serangan Kuman pada Persendian

Gangguan ini secara umum terjadi akibat infeksi sifilis dan gonorhoe yang berpotensi mengakibatkan persendian menjadi kaku. Pada tingkatan ternetu misalnya yang terjadi pada bayi saat dalam kandungan dapat menyebabkan layuh sendi. Layuh sendi adalah sebuah kondisi tidak terdapatnya tenaga pada persendian tubuh.

B. Kelainan-kelainan Otot

Otot seringkali mengalami fluktuasi / perubahan kondisi yang menjadikannnya sangat rentan terhadap munculnya kelainan atau gangguan. Beberapa sebab kelainan lain yang terjadi pada otot pada umumnya ialah kelelahan otot, atrofi, tetanus, kaku leher, dan miestenia gravis. Penjelasan mengenai sebab-sebab tersebut diantaranya ialah :

1. Atrofi

Atrofi ialah gangguan atau kelaianan pada otot yang ditunjukkan dengan terjadinya pengecilan bentuk yang turut berpengaruh pada kinerja kontraksi pada otot. Berbeda halnya dengan kram otot yang terjadi karena sebab aktivitas yang dilakukan secara terus-menerus.

2. Tetanus

Tetanus ialah kelainan yang terjadi akibat kontraksi otot yang terjadi secara terus-menerus. Kondisi ini juga dipicu oleh adanya serangan bakteri clostridium tetani. Tetanus juga dikenal dengan istilah kejang atau tonus.

3. Miestenia Gravis

Miestenia gravis adalah gangguan / kelaianan otot yang terjadi akibat melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga berpotensi timbulnya kelumpuhan atau bahkan kematian.

4. Kaku Leher / Stiff

Gangguan kaku leher atau stiff terjadi diakibatkan oleh adanya peradangan pada otot trapezium leher yang diindikasikan oleh adanya rasa kaku dan nyeri pada leher. Kelainan ini juga dipicu oleh adanya kesalahan dalam melakukan gerakan pada leher.