Pengertian dan 30 Contoh Majas Satire – Majas Satire ialah majas yang mengungkapkan suatu hal dengan menggunakan penguatan terhadap makna yang ingin disampaikan. Pada penerapannya dalam kalimat seringkali majas ini digunakan untuk sindiran, ejekan, atau untuk bahan lelucon terhadap suatu hal. Berikut beberapa contoh majas satire dalam kalimat beserta penjelasannya :
Contoh :
1. Sup ini terasa begitu asin bagiku dan menurutmu masih harus ditambahi garam, Apa lidahmu sedang tidak berfungsi?
Penjelasan :
Kalimat majas Satire di atas menguatkan makna pada kalimat dengan penegasan dalam bentuk penggalan kalimat tanya yakni “Apa lidahmu sedang tidak berfungsi?”. Sebelumnya tujuan yang ingin disampaikan adalah peryataan bahwa sup sudah terlalu asin akan tetapi masih saja akan ditambahi garam. Pada bentuk penggalan kalimat tanya juga menyatakan sindiran atau ejekan yang merupakan salah satu identifikasi dari majas satire dalam kalimat.
2. Lihat dan malulah sedikit dengan tubuhmu yang kekar dan besar itu! hanya mengangkat barang ini saja kau tidak kuat dan histeris berteriak minta tolong.
Penjelasan :
Pada kalmat di atas memuat majas satire yang ditunjukkan pada penguatan makna yang terdapat dalam kalimat dengan penegasan seperti pada bentuk penggalan kalimat “Lihat dan malulah sedikit dengan tubuhmu.” Makna serta tujuan yang ingin diungkapkan terdapat pada penggalan kalimat kedua yakni “hanya mengangkat barang ini saja kau tidak kuat”. Penggalan kalimat kedua menyatakan tentang ketidakmampuan seseorang dalam mengangkat barang padahal secara fisik orang tersebut dapat dikatakan sebagai orang yang kuat. Pada bentuk penggalan kalimat pertama menyatakan ejekan atau sindiran yang menjadi syarat utama majas satire dalam kalimat.
3. Apa kau tidak melihatku yang berada di depanmu? Apa kau buta?
Penjelasan :
Pada kalimat di atas makna, maksud, dan tujuan penyampaian terdapata pada penggalan kalimat “Apa kau tidak melihatku yang berada di depanmu?”. Selanjutnya peryataan pada penggalan kalimat tersebut dikuatkan kembali dari segi maknanya dengan peryataan berikutnya yakni “Apa kau buta?”.
Selanjutnya perhatikan kembali majas satire dalam kalimat 4 – 30 berikut :
4. Pakaian yang kau kenakan hanya itu-itu saja, apa hanya selembar kain itu yang kau gunakan sebagai penutup tubuhmu?
5. Lihatlah orang tuamu yang bekerja keras membanting tulang tak kenal lelah, apa kau lumpuh sehingga tak mampu mengerjakan apa-apa?
6. Lihatlah perjuangannya untuk mendapatkan hatimu, apa kau tidak memiliki hati sama sekali?
7. Pedagang itu hanya berjualan sayuran dan aku yakin hidupnya sangat menderita, teganya dirimu menawar barang dagangannya dengan harga yang begitu rendahnya, apa kau ini tak memunyai perasaan?
8. Ambillah sendiri barang yang kau butuhkan, memangnya kau tak punya kaki dan tak bisa berjalan?
9. Apa selama ini jau tak bisa melihat? Perhatikan orang-orang disekelilingmu yang hidup dengan serba kekurangan dibandingkan dengan dirimu.
10. Sudah kukatakan berkali-kali agar engkau tak menyentuh barang haram itu lagi, apa kau tuli?
[sc:ads]
11. Kau mau diet seperti apa lagi? Tubuhmu kini hampir seperti kulit yang membungkus tulang.
12. Kau sungguh tak mengerti situasi, tengah hari di siang bolong ini kau menggajakku lari marathon? Apa kulitmu terbuat dari besi?
13. Nasi goreng ini terasa sangat pedas seperti akan membakar lidahku dan kau malah ingin menambahkan sambal ke dalamnya, apa lidahmu tidak lagi peka terhadap rasa pedas?
14. Apa paru-parumu terbuat dari besi? Masih saja engkau merokok dengan kondisi kesehatan yang buruk itu.
15. Kau menyetel musik sangat keras, apa pendengaranmu bermasalah?
16. Dari tadi aku memanggilmu berkali-kali tapi kau tidak juga mendengarnya, apa kau tuli?
17. Cobalah bersihkan dirimu dengan benar dan hilangkan bau badanmu yang tak sedap itu, apa hidungmu bermasalah sehingga kau tak mampu mencium aroma busuk tubuhmu sendiri?
18. Tubuhmu terlalu tambun untuk menjadi lebih gemuk, dan kau masih akan menambah berat badanmu lagi?
19. Apa kau tidak lagi merasa risih dengan rambutmu yang sudah terlalu panjang itu?
20. Lemari sebesar ini saja masih kau tabrak, apa matamu sudah tak bisa melihat?
21. Sejak tadi namamu dipanggil melalui pengeras suara, apa telingamu masih berada di tempatnya?
22. Bau busuk ini sangat menusuk hidung akan tetapi kau biasa saja terhadap bau yang mengganggu ini, apa hidungmu masih berfungsi?
23. Bagaimana kau bisa jadi sebodoh ini, apa kau masih berotak?
24. Persoalan mudah semacam ini saja kau tak bisa mengatasinya, sebenarnya sebodoh apa dirimu ini?
25. Pekerjaan seperti ini saja kau tidak bisa menyelesaikannya, apa dahulu kau tidak pernah makan bangku sekolah?
26. Mengapa kau menerobos lampu lalu lintas yang sedang menyala merah, apa kau buta warna?
27. Mengapa kau masukkan garam ke dalam gelas kopi ku? Apa matamu rabun yang tidak bisa membedakan antara gula dan garam?
28. Berulang kali kau salah memasukkan gula ke dalam masakan, apa kau ini bodoh?
29. Kenapa kau bisa keliru membedakan gagang telefon dengan setrika? Lihatlah wajahmu yang terlihat buruk seperti otakmu yang cacat karenanya!
30. Mengapa kau bisa sedungu itu? Apa otakmu tak lagi mampu digunakan untuk berpikir?
Sumber :
http://www.kelasindonesia.com/2015/05/pengertian-dan-contoh-majas-sindiran-lengkap.html
Baca Juga:
Pengertian dan Puluhan Contoh Majas Epifora
Pengertian dan Contoh Majas Perumpamaan atau Asosiasi
Pengertian dan 3 Contoh Paragraf Perbandingan