Pengertian dan Contoh Kalimat Langsung dan Tidak Langsung Bahasa Indonesia – Kalimat langsung ialah suatu kalimat yang dikutip secara utuh dari perkataan langsung seseorang. Sedangkan kalimat tidak langsung adalah kalimat yang memberitakan peryataan orang lain yang dengan bentuk kalimat berita. Berikut penjelasannya :
a. Kalimat Langsung
Ciri kalimat langsung :
1. Pada kutipan kalimatnya ditandai dengan tanda petik
2. Huruf pertama kutipan menggunakan huruf kapital
3. Kalimat kutipan dan kalimat pengiring yang terletak sebelumnya dibatasi dengan tanda koma (,)
4. Kutipan berisi kalimat langsung yang berupa dialog sistematis / berurutan hendaknya menggunakan tanda titik dua (:) di depan kalimat langsung.
5. Pola penyusunan kutipan adalah :
Pengiring, “kutipan”
6. Pembacaan pada kutipan hendaknya pada intonasinya agak dinaikkan.
Kaidah menulis kalimat langsung
Ketika hendak menulis kalimat langsung maka perlu memperhatikan hal-hal berikut :
1. pada kalimat langsung yang diapit oleh tanda petik menggunakan tanda baca petik dua (“) bukan menggunakan tanda petik satu (‘)
2. tanda petik dua bagian penutup diletakkan setelah tanda baca yang mengakhiri kalimat langsung.
Contoh :
– Amri berpesan, “tolong bawakan buku pelajaran Bahasa Indonesia terbitan Teratai Putih besok pagi”!
– “Orasi yang kau sampaikan sangat luar biasa kawan”. Kata Indra.
– “Aku tidak akan bertoleransi dalam hal aqidah.” Teriak Pak Gunawan.
– “Meskipun kalian semua akan membenciku, aku tetap pada pendirianku.” Jawab Budi.
3. kalimat pengiring sebelum kalimat langsung diakhiri dengan tanda koma (,) atau titik dua (:).
Contoh:
– Nenek berkata, “jangan pulang terlalu larut!”
– “Setiap guru yang datang terlambat akan dikenakan sanksi tegas.” Kata bapak kepala sekolah.
4. apabila terdapat dua kalimat langsung yang diapit oleh dua petikan, maka huruf awal pada kalimat pertama memakai huruf kapital. Sedangkan kalimat langsung berikutnya tidak menggunakan huruf kapital di awal kalimat.
[sc:ads]
Contoh :
– “katakan saja apa yang kau saksikan kemarin,” kata paman, “paman jamin kau tidak akan terkena dampak dari masalah itu.”
– Hilda sesumbar,“aku pasti bisa mengalahkannya dan aku tak takut sama sekali,” padahal Rina mengatakan, “sebenarnya Hilda hanyalah si mulut besar.”
Contoh kalimat langsung lainnya :
– “Kurasa ia tak sepandai seperti yang dikatakan oleh para guru.” Kata pak Suwiryo.
– Juszi berkata, “aku akan berangkat pagi-pagi sekali ke kampus.”
– Deska berjanji, “aku akan memperhatikan nasib rakyat kecil jika nanti aku terpilih sebagai salah satu dari wakil rakyat di kota ini.”
– “Aku tidak akan menarik kembali kata-kata yang telah kuucapkan.” Jawab Narto.
– “Marilah bersama-sama kita bangun bangsa dan negara kita ini dengan karya dan prestasi.” Kata pak Gubernur.
– Ibu berpesan, “setelah memasak, jangan lupa bersihkan peralatan dapur!”
– “Apakah kau akan terus-terusan seperti ini?” tanya paman.
– “Jika bukan kita yang peduli terhadap nasib umat, lalu siapa lagi?” kata pak ustadz.
– “Mungkin saja kita belumlah menjadi ahli Qur’an yang sejati, tapi apakah kita akan diam saja kalau kitab suci kita dinistakan?” kata pak ustadz.
– Ayah berpesan, “berpikirlah yang benar dan beraqidahlah yang lurus!”
b. Kalimat Tidak Langsung
Ciri-ciri kalimat tidak langsung adalah :
1. Kalimat tidak langsung tidak menggunakan tanda petik dua (:) seperti halnya kalimat langsung
2. Tata cara atau intonasi pengucapannya dilafalkan secara datar
3. Adanya perubahan kata ganti orang misalnya kata ganti orang pertama berubah menjadi kata ganti orang ke-3 dan seterusnya.
4. Pada kalimat tidak langsung seringkali menggunakan kata “bahwa”.
Contoh :
– Pak Wirman mengatakan kepada kami bahwa dirinya tak akan membiarkan anak didiknya tak mengerti satu materi pun dalam mata pelajaran matematika.
– Vina berjani bahwa dirinya akan belajar dengan sungguh-sungguh.
– Bu Weni berpesan kepada kami agar senantiasa rajin beribadah dan giat bekerja.
– Nenek menasehati kami agar tidak lagi pulang larut malam.
– Penjaga mushala itu mengatakan bahwa dirinya tak akan rela jika ada yang mengotori lantai mushala.
– Joni berkata bahwa ia akan membersihkan halaman setelah tugas-tugas kuliahnya selesai.
– Kuncoro berjanji bahwa ia akan rajin beribadah dan tidak akan nakal lagi.
– Pak Rektor berjanji bahwa ia akan memajukan kampus IAIN Raden Intan sehingga mampu bersaing dengan kampus negeri lainnya.
– Kapolri berjanji bahwa ia akan mengusut tuntan kasus yang menjerat Gubernur DKI Jakarta non-aktif atas dugaan kasus penistaan agama.
– Nenek berpesan agar kau tidak lupa membawa bekal makan siangmu.
– Ayah berkata bahwa ia akan membeli sepeda motor baru pada saat awal gajian bulan depan.
– Rusdi berjanji bahwa ia akan melamar Rini di akhir bulan ini.
– Lulu mengatakan bahwa dirinya sama sekali tak mengenal pria yang mengaku pacarnya itu.
– Dosen pembimbingku berkata bahwa jika diriku mampu menyelesaikan bab 2 skripsi dalam waktu 2 minggu, maka ia akan mempermudah prosesi sidang tugas akhirku.
– Pria misterius itu berkata bahwa ia adalah tunangan lulu yang sebentar lagi akan menikah denganya.
Baca Juga:
Definisi dan Contoh Kata Ulang Bahasa Indonesia
Cara Penulisan Gelar yang Benar di Bahasa Indonesia
Pengertian, Macam-macam, dan Penggunaan Kata Ganti