Tanda Baca Titik Dua: Pengertian, Penggunaan, & Contoh Kalimat

Posted on

Tanda Baca Titik Dua: Pengertian, Penggunaan, & Contoh Kalimat – Tanda titik dua (:) merupakan salah satu dari tanda baca yang seringkali dijumpai dalam kalimat atau wacana. Tanda baca titik dilambangkan oleh dua titik dengan ukuran sama yang diletakkan di tengah garis vertikal yang sama pula. Penggunaan tanda baca titik dua memiliki aturan umum, tanda titik dua memberitahukan pembaca bahwa uraian setelah ada tanda titik dua memberi bukti atau menjelaskan. Juga merupakan unsur dari apa yang sudah dijelaskan atau disampaikan terlebih dahulu sebelum tanda titik dua tersebut. Berikut beberapa jenis penggunaan berdasarkan fungsinya diantaranya ialah :

1. Tanda Titik Dua Setelah Pernyataan Diikuti Rangkaian atau Pemerian.

Penggunaan titik dua ini terdapat di akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rengkaian atau pemerian. Pemerian adalah deskripsi, penggambaran, penjelasan atau penguraian unsur-unsur. Fungsinya adalah menjelaskan agar pembaca lebih paham mengenai pernyataan lengkap yang sudah diungkapkan sebelum tanda titik tersebut.

Contoh :

– Hari ini kakak akan menjenguk temannya yang sedang sakit dan membawakan buah-buahan : pisang, jeruk, apel, anggur, jambu.
– Pada perayaan hari Kemerdekaan Indonesia, di alun-alun terdapat festival makanan daerah. Berbagai macam dan jenis makanan daerah : gudeg, rujak cingur, pempek, rendang, soto.
– Ketika baru saja pindah rumah, Pak Rudi membeli berbagai perabotan rumah tangga : meja, kursi, lemari, kompor, televisi.
– Peserta lomba menggambar diwajibkan membawa peralatan gambar : pensil, penghapus, penggaris, spidol, pewarna.

Catatan : tanda titik dua tidak dapat dipakai jika rangkaian atau pemerian merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.

Contoh :

– Kita memerlukan buku, bolpoin, pensil, penggaris, penghapus, spidol.
– Fakultas itu memiliki jurusan sastra daerah dan sastra inggris.

2. Tanda Titik Dua Setelah Ungkapan yang Memerlukan Pemberian.

Ungkapan merupakan kata yang maknanya sudah memiliki makna dan tidak ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya. Tanda titik dua digunakan setelah ungkapan, gunanya untuk menambahkan informasi.

Contoh :

– Dalam suatu surat undangan baik formal ataupun non formal.

Hari, tanggal : Selasa, 28 Oktober 2015
Waktu : 09.00 – 13.00
Tempat : ruang seminar perpustakaan pusat Universitas Indonesia

– Dalam sebuah susunan kepanitiaan untuk menuntukkan stratifikasi atau struktur.

Ketua : Yudha Pramono
Sekertaris : Nur Laili
Bendahara : Puput Nurmala

3. Tanda Titik Dua dalam Naskah Drama

Penggunaan tanda baca titik dua dalam nasakah drama, digunakan seseudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. Biasanya digunakan dalam nasakah drama setelah penulisan nama atau tokoh yang memainkan.

Contoh 1 :

Anto : “Apa rencana kamu liburan semester tahun ini?”
Anti : “Aku mau pergi liburan ke rumah nenek di desa”
Titin : “Wah enak sekali, dimana nenekmu tinggal?”
Anti : “Di Yogyakarta bagian selatan, tepatnya di Gunung Kidul dekat pantai selatan”
Anto : “Wahhh… serunya, jangan lupa oleh-oleh ya”

Contoh 2 :

Gerry : “Eh lihat itu, siapa yang datang?”
Dian dan Tari : hah ahah ahah (menertawakan)
Gerry : “haiii,,, kalian kena apa bisa sampai kotor seperti ini?

Contoh 3 :

Ayah : (masuk ke dalam rumah) “Ibumu dimana?”
Tati : “Sedang ke rumah bu Ratih untuk meminjam uang”
Ayah : “Apakah kamu sudah makan?”
Tati : (menggelengkan kepala).

[sc:ads]

4. Tanda Titik Dua dalam Karya Ilmiah

Penggunaan tanda titik dua dalam sebuah karya ilmiah, baik karya tulis ilmiah, proposal penelitian, laporan penelitian, makalah, skripsi, tesis dan lain sebagainya. Penggunaan tanda titik dua terletak di antara (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul dalam suatu karangan.

Contoh :

(i) Kompas, XII, (1999) : 13
(ii) Surah Al-Maidah : 51
(iii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi.

5. Tanda Titik Dua dalam Daftar Pustaka

Masih berhubungan dengan karya ilmiah, pasti terdapat daftar pustaka. Dalam penyusunan daftar pustaka memiliki aturan. Aturan pembuatan daftar pustaka yang saumbernya dari buku adalah Nama pengarang diakhiri tanda titik, tahun buku tersebut diterbitkan diakhiri tanda titik, judul buku lalu diakhiri tanda titik, kota terbit lalu diakhiri tanda titik dua diteruskan dengan perusahaan penerbitan buku.

Contoh :

– Subandi.2012.Sistem Ekonomi Indonesia.Bandung : Alfabeta
– Schaefer Richard T.2012.Sosiologi.Jakarta : Salemba Humanika
– Suharto. 1996. Hukum Pidana Materiil (Unsur-Unsur Objektif Sebagai Dasar Dakwaan). Jakarta : Sinar Grafik
– Ismatullah, Deddy, dkk. 2007. Ilmu Negara Dalam Multi Perspektif . Bandung : Pustaka Setia

6. Tanda Titik Dua Digunakan dalam Perbandingan

Menggunakan tanda titik dua untuk menandakan nisbah atau angka banding atau perbandingan. Perbandingan adalah istilah matematika untuk membandingkan dua objek atau lebih menggunakan angka, biasanya berhubungan dengan jumlah dalam matematika.

Contoh :

– Perbandingan antara jumlah murid laki-laki dan perempuan di kelas ini adalah 1 : 3.
– Selisih uang Andi dan Tono Rp. 16.00,00. Perbandingan uang Andi dan Tono 5 : 3. Jumlah uang Andi dan Tono….

Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Pedoman_penulisan_tanda_baca#Tanda_Titik_Dua_.28:.29

 

Baca Juga:

 

55 Contoh Kalimat Obyek & Pengertiannya
Pengertian, Ciri Teks Eksplanasi, Struktur, & Contohnya
Pengertian Kata Majemuk Setara & Bertingkat, Serta Contoh