8 Contoh Puisi Desaku yang Indah – Puisi ialah salah satu bentuk dari karya sastra yang disampaikan dengan gaya bahasa yang singkat dan bermakna. Dalam penerapannya, puisi memiliki kecenderungan untuk menggunakan ungkapan konotatif atau suatu ungkapan yang bukanlah dari makna yang sesungguhnya. Berikut ini adalah contoh puisi yang bertemakan tentang ibu :
Contoh 1 :
Pesona Desaku
Pandang mata terlihat pesona nan jelita alam menakjubkan
Pepohonan saling bersahutan seakan bercengkrama dengan suasana
Panorama sejuk dan segar terbalut kenyamanan di taman
Sinar mentari itu menembus bilik rumah kecil hingga tersenyum
Terhirup udara yang sangat luas tak terbelanga
Pemandangan hijau cerah pelengkap cakupan indra
Laksana dewa terpaut dengan putri raja di istana
Menyatu dalam dekapan rasa syukur oleh-Nya
Desaku
Indah sekali nampak wujudmu itu
Bersihmu menghanyutkan jiwa dan raga manusia
Ketika ia sedang diam terpaku untuk menunggu
Cantikmu seakan enggan mata ini berkedip sekalipun
Teduh dan nyaman berada disekitarmu
Ohh Desaku
Pepohonan rindang aku pandangi dari desa itu
Pernak-pernik tanaman bungamereka sangat menyatu
Tanah yang subur siap ditanami dan disirami
Seakan siaga dalam memberi untuk bekal diri para insani
Contoh 2 :
Desaku Iringi Jalan Ini
Di desa ini aku dilahirkan dan dibesarkan
Bersama waktu iringi langkah kaki
Di tempat ini aku bermain hingga menoreh sejarah
Di desa kecil tersemai indah cerita berkala
Saat diri ini jauh jaraknya darimu
Sejuk, nyaman, dan segar semua hilang
Suasana tak bisa terhapuskan begitu saja
Tidak tergantikan oleh paras berhias mutiara
Kegembiraan hembusan angin sepoi-sepoi desaku
Terasa mengajari insan berkelana ke beranda surga
Meraih cita tanpa pantang dan tak kenal nestapa
Bersatu dalam asa dan harapan ke depan
Desaku iringi jalan yang berliku tajam dan berduri
Sejukkan jiwa dan raga pemuda yang kaku
Manjakan dengan pancaran panoramamu
Hingga terucap syukur pada sujudku
Contoh 3 :
Hamparan Sejuk Pemandangan
Nampak dari belahan pinggir bumi itu
Tersorot desa kecil penghuni manusia
Terdekati oleh pemuda tampan bersutra
Luluh-lantahkan dalam hati penutup luka
Hamparan sawah luas membentang di sana
Pelengkap padi tua berdiri merunduk
Suara gesekan pohon bambu berderit
Dan irama gemerincing air di sungai ingin bermuara
Desa itu tempat tinggal petani mengadu
Desa memberi hidup untuk kesegaran
Desa tempat interaksi berbuah kedamain
Dari kecil sampai menutup mata
Tidak akan lekang oleh masa
Oh Desa yang ku cinta
Contoh 4 :
Jagalah Desaku yang Hijau
Di desa ini dulu masa kecilku bahagia
Belajar berjalan dan bicara hingga bisa
Sentuhan angin semilir menyentuh kalbu
Udara sejuk selalu ingin dirindu
Kini engkau tak lagi rupawan
Pohon yang menghiasimu telah tumbang
Pemandangan hijau itu berubah perlahan
Akibat ulah manusia bertopeng belang
Kejahatan itu telah merenggut indahmu
Wahai insan yang budiman
Kembalikan kasih pada kayangan
Desaku menjerit seolah kesakitan
Demi manusia yang menapakinya
Ia ingin kembali indah rupanya
Contoh 5 :
Desaku yang Tercinta
Desaku yang tercinta
Terbang harum semerbaknamamu
Rembulan malam ingin bertemu
Membawa kemerlapan bersama kedamaian
Desaku yang tercinta
Dari seberang lorong sempit itu terlihat
Anak-anak kecil bermain dengan suka hati
Canda, tawa, dan bahagiaterbaca oleh suasana
Penduduk yang ramah dan saling berbagi
Bekerja sama serta saling sapa satu dengan yang lain
Menjadi ciri hidup kebiasaan mereka
Tidak akan hilang ditelan oleh fatamorgana
Desaku yang tercinta
Suasana rukun tercipta membuka mata hati manusia
Suasana damai menampakkan kehanyutan tanpa nestapa
Malam itu cahaya bintang pancarkan kesejahteraan
Mentari pagi pancarkan kerukunan
Contoh 6 :
Mentari Pagi Hari
Saat pagi matahari mulai terbit
Sinarnya terpancar ke desaku yang indah
Tanaman bersahutan bersiap menyambut pagi
Burung-burung berkicau keluar dari sangkarnya
Daun-daun di ranting terselimuti oleh embun pagi
Air bersih mengalir kehulu-hilir
Menambah indahnya pemandangan desaku
Diantara hiruk-pikuk pemikiran durjana
Lukisan alam tergambar olehmu
Wahai bumi kelahiranku
Contoh 7 :
Sore Hari Menyapa
Menemani sore hari yang akan dijemput senja
Burung-burung menebar sayap berkicau gembira di angkasa
Menggiring lembut untuk kembali pulang
Lelah dan letih tidak lagi terhirau
Di ujung sudut desa menyapaseorang
Petani-petani itu berjalan menapak bersama
Terlihat asik cengkrama mereka mengiringi pulang
Terbalut suasana desa yang berkawan
Desa yang indah sampai sore menyapa
Kesejukan dan kesegaran terus tetap terasa
Gunung-gunung menjulang tinggi ke awan
Sisa sinar mentari terik akan terlenyapkan
Desaku sungguh berkilau kasihmu
Indah dipandang nyaman untuk tempat tinggal
Sore indah ini tidak begitu saja menghilang
Tapi esok akan memberi sinar penghias ruang
Tetaplah abadi desaku hingga mentari esok menyambutmu
Contoh 8 :
Hujan Menyambut Pagi
Rintik hujan pagi ini mengguyur desaku
Membasahi tanah yang berdebu
Aku singkapkan sedikit jendela itu
Terlihat senyum dedaunan bermain dan bergembira
Bersama hujan pagi yang menyapa
Terhirup udara di luar yang segar tanpa polusi
Bersih tanpa limbah industri yang mengotori
Bunga-bunga di pinggir sebrang jalan itu mekar
Nampak terhias indah jalan-jalan kecil desa
Mata tak bosan memandang dari kejauhan
Langit tampak memadu warna cerah kemerlap
Pepohonan rindang rantingnya bergandengan
Tak terpisahkan oleh angin topan
Sekalipun badai menghadang kencang
Seakan tetap ingin terus bersama di sini
Merasakan keindahan desa yang teduh
Akan aku lestarikan selalu desa ini
Akan aku jaga desa ini sampai nanti
Jangan sampai engkau hilang dari rupawan
Hingga ruangmu kosong terbelanga seorang
Manusia tidak akan sanggup mengganti nikmat-Nya
Ya Rabb
Terus berilah desa ini dengan kedamaian lingkungannya
Lengkapi desa ini dengan orang-orang yang sangat ingin menjaganya
Ciptakan alam semesta ini jika dari kejauhan sangat dirindukan
Titipkan rasa tentram pada penghuni desanya
Baca Juga:
5 Contoh Puisi Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Kumpulan Contoh Puisi Pendek Anak SD
7 Contoh Puisi Tentang Hujan di Pagi Hari