Definisi, Jenis Kata Hubung, dan Penggunannya – Kata hubung atau konjungsi adalah kata yang menghubungkan kata dengan kata dalam kalimat, menghubungkan kalimat dengan kalimat dalam sebuah paragraf. Kata hubung merupakan kata tugas yang berfungsi untuk menggabungkan antar klausa, antar kalimat, dan antar paragraf. Dalam penggunannya kata hubung dibedakan menjadi berikut ini :
A. Konjungsi Intra Kalimat
Konjungsi intra kalimat adalah konjungsi atau kata hubung yang menghubungkan klausa induk dan klausa anak kalimat. Biasanya terletak di tengah-tengah kalimat, konjungsi intra kalimat masih dibagi menjadi dua jenis yaitu :
1. Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif adalah kata penghubung yang menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih dengan kedudukannya sederajat atau setara. Dalam penggunannya adalah sebagai berikut :
a. Hubungan waktu : lalu, kemudian, dan lain-lain.
– Ibu mengantar adik ke sekolah kemudian pergi ke pasar.
– Adi makan siang kemudian ia mencuci piring.
b. Hubungan penambahan : dan
– Ayah menjemput kakek dan nenek di stasiun.
c. Hubungan pemilihan : atau
– Kau boleh pulang atau kau tetap disini bersamaku.
d. Hubungan pendampingan : serta
– Acara festival budaya dihadiri Bapak Bupati serta perangkat desa.
e. Hubungan pertentangan : padahal, sedangkan
– Joko tetap bekerja padahal ia baru saja sembuh dari sakit demam berdarah.
– Ibu sibuk bekerja sedangkan nenek tidur siang.
f. Hubungan perlawanan : tetapi, melainkan
– Yanti ingin ke luar negeri tetapi orang tua melarangnya.
– Bukan paman yang marah melainkan neneknya.
2. Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif adalah kata penghubung yang menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih dengan status atau kedudukan yang tidak sama derajatnya. Penggunannya sebagai berikut :
a. Hubungan waktu : ketika, sejak, selama, sementara, tatkala, sebelum, sehabis, seraya, setelah, hingga, seusai, dan lain-lain.
– Nenek pulang ketika aku tidur siang.
– Galih cinta Galuh sejak mereka pertama bertemu.
– Agung berangkat sekolah sebelum ibu pulang dari pasar.
– Rino sedang menyanyi tatkala Rani sedang gelisah.
– Adik pergi bermain setelah selesai mengerjakan PR.
b. Hubungan tujuan : agar, biar, supaya, dan lain-lain.
– Tini berbuat baik agar Tono meu berteman dengannya.
– Una rajin minum obar supaya cepat sembuh.
– Aku rajin belajar biar ibu bangga.
c. Hubungan syarat : jika, kalau, bila, manakala, asalkan, jikalau, dll.
– Aku mau makan jika ibu yang memasaknya.
– Eni akan datang kalau Edi menjemputnya.
– Yanti akan kecewa bila ia tidak diundang.
– Reni pergi ke pasar manakala ibu menyuruhnya.
– Adik tidak akan nakal asalkan dibelikan mainan.
– Aku akan datang jikalau hujan reda.
d. Hubungan penyebab : sebab, karena, oleh karena, dll.
– Budi tidak boleh masuk kelas sebab ia datang terlambat.
– Vina dilarang bermain karena ia baru sakit.
– Ayah pulang tepat waktu oleh karena ibu menyuruhnya.
e. Hubungan pengandaian : andaikan, seandainya, sekiranya, seumpama, umamanya, dll.
– Dia akan menangis andaikan tidak lolos ujian masuk perguruan tinggi.
– Ayah akan bangga seandanya Fani meraih juara kelas.
– Liliana akan mendapat medali sekiranya bisa mengalahkan musuh.
– Dinda akan bertemu Doni seumpama dia tidak pulang terlebih dahulu.
f. Hubungan akibat : sehingga, sampai (-sampai), makanya,dll.
– Dia tertidur lelah sehingga lupa akan tugas sekolah.
– Aldo menangis keras sampai-sampai terdengar oleh tetangga.
– Kakek sakit parah makanya dirawat di rumah sakit.
g. Hubungan pembanding : seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada, alih-alih, dll.
– Rajin beribadah seakan-akan mati besok pagi.
– Bayangan itu mendekat seolah-olah jadi kenyataan.
– Pertemanan mereka seperti air dengan minyak.
h. Hubungan penjelasan/ komplementasi : bahwa
– Bunga mengaku bahwa ia adalah anak menteri.
i. Hubungan konsesif : biarpun, walaupun, sekalipun, sungguhpun, kendatipun, dll.
– Puji tetap mencintainya biarpun dia tidak tampan.
– Dedi akan datang walaupun tidak diizinkan oleh ayahnya.
– Reni tetap belajar sekalipun listrik sedang padam.
j. Hubungan cara : dengan, tanpa, dll.
– Pak toni mengecat tembok dengan hati-hati.
– Anak baru itu menyapa dengan ramah.
– Petinju itu memukul lawannya tanpa ragu.
k. Hubungan alat : dengan, tanpa, dll.
– Ibu mengupas buah dengan pisau.
– Tukang memasang pintu dengan palu.
– Pengendara itu melintas tanpa memakai helm.
B. Konjungsi Antar Kalimat
Konjungsi antar kalimat adalah konjungsi atau kata hubung yang menghubungka kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. Dalam penggunannya konjungsi antar kalimat ini menyatakan makna yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasan konjungsi antar kalimat beserta maknanya.
a. Konjungsi : biarpun demikian, begitu, sekalipun, walaupun, begitu, meskipun demikian, walaupun demikian, dll.
– Makna : menyatakan sebuah kesediaan untuk tetap melakukan sesuatu yang berbeda atau bertentangan dengan keadaan yang sudah dinyatakan dalam kalimat sebelumnya.
b. Konjungsi : kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya, dll.
– Makna : seperti dalam hubungan waktu, konjungsi ini menyatakan kelanjutan dari sebuah peristiwa, keadaan, kejadian yang sudah dijelaskan pada kalimat sebelumnya.
c. Konjungsi : tambahan pula, lagi pula, selain itu, dll.
– Makna : hubungan penambahan yaitu menyatakan adanya hal, peristiwa, keadaan, kejadian di luar dari yang telah dinyatakan sebelumnya.
d. Konjungsi : sesungguhnya, bahwasanya, dll.
– Makna : konjungsi yang fungsinya menyatakan atau menggambarkan kenyataan yang sebenarnya.
e. Konjungsi : malahan, bahkan, dll.
– Makna : konjungsi yang menguatkan keadaan yang sebenarnya terjadi.
f. Konjungsi : namun, akan tetapi, kecuali itu, dll.
– Makna : suatu konjungsi yang menyatakan keadaan yang bertentangan dengan keadaan yang telah dinayatakan sebelumnya.
g. Konjungsi : sebaliknya.
– Makna : mengacu pada jebalikan dari yang sudah dinyatakan sebelumnya.
h. Konjungsi : dengan demikian, oleh karena itu, oleh sebab itu, dll.
– Makna : menyatakan akibat atau konsekuensi dari sebuah kenyataan.
i. Konjungsi : sebelum itu.
– Makna : menyatakan kejadian yang mendahului hal yang telah dinyatakan sebelumnya.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kata_Penghubung
Baca Juga:
Contoh Pidato Hari Pahlawan 10 November Terbaru
Definisi & Contoh Kutipan Langsung Lebih dan Kurang 4 Baris
Contoh Frasa Nominal, Verbal, dan Endosentris Lengkap