Pengertian dan Puluhan Contoh Majas Epifora – Majas epifora termasuk dalam majas penegasan, dalam majas penegasan terdapat majas paralelisme yaitu majas pengulangan dilakukan dalam kata pada baris. Majas paralelisme dibagikan menjadi majas anafora dan majas epifora. Jika majas anafora pengulangan dilakukan pada awal kalimat, jadi majas epifora kebalikan dari majas anafora. Mejas epifora yaitu pengulangan terjadi di akhir kalimat. Diartikan pula sebagai majas repetisi yang dibuat dengan mengulang kata atau frasa pada akhir kalimat. Majas ini biasa digunakan pada puisi.
Contoh majas epifora dalam kalimat :
1. Bebaskan kau, Lepaskan aku, Lupakan aku, Hapuslah aku.
2. Memang aku mencintaimu, Sungguh aku mencintaimu, Tak pernah lelah mencintaimu, Izinkan aku mencintaimu.
3. Aku datang ketika kau tidur, Ibu pulang ketika kau tidur, Dan aku pergi kau masih tetap tidur.
4. Jika kau butuh ku akan datang, Jika kau panggil ku akan datang, Jika ku mau ku akan datang, Meskipun kau tak minta ku akan datang.
5. Bahasa resmi kita adalah bahasa Indonesia, Kita berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, Kita disatukan oleh bahasa Indonesia.
6. Cintaku hanya untuk kamu, Ku tak bisa hidup tanpa kamu, Ku ingin tetap bersama kamu.
7. Hidupku ini hanya mimpi, Khayalku ini hanya dalam mimpi, Inginku tak akan jadi nyata karena hanya mimpi.
8. Biarkan aku mencarinya, Bebaskan aku mencarinya, Izinkan aku mencarinya.
9. Taruh makanan di atas meja, Letakkan kursi di samping meja, Belajar juga memakai meja, Tapi jangan duduk di atas meja.
10. Jika kamu merasa sedih, Jangan jadikan semua ikut bersedih, Karena hidup jalan tanpa sedih, Maka hilangkan hal yang buat kau sedih.
11. Jangan sampai kita lupa, Anak bodoh sukanya lupa, Terlalu kaya jadinya lupa, Maka jangan jadi orang pelupa.
12. Aku ada tanpa kau minta, Cintaku untukmu tanpa kau minta, Aku datang tanpa kau minta, Dan aku akan perg tanpa kau minta.
13. Duduk adalah hidup, Berjalan adalah hidup, Bermain adalah hidup, Bekerja adalah hidup, Belajar juga hidup.
14. Untuk dapat uang harus kerja, Penuhi kebutuhan harus kerja, Untuk dapat makan harus kerja, Untuk kelangsungan hidup juga harus kerja.
15. Pagi-pagi berangkat ke sekolah, Ibu dari pasar lewati sekolah, Bermain layangan di halaman sekolah.
16. Sebelum beraktifitas tak lupa makan, Ketika sibuk jangan lupa makan, Karena sakit karena lupa makan.
17. Kadang suka bercampur duka, Kala suka tanpa duka, Ketika mendapat berita duka, Aku ikut merasakan duka.
18. Ketika disekolah harus membaca buku, Sampai dirumah melihat ayah membaca buku, Di perpustakaan banyak orang membaca buku.
19. Udara yang kita dapatkan dari alam, Makanan yang kita makan dari alam, Kehidupan kita bergantung pada alam, Jadi kita harus menjaga alam.
20. Ketika mobil berjalan mundur, Kehidupan juga melaju mundur, Karena semua juga ikut-ikutan mundur.
21. Saat kalah tetaplah berjalan, Untuk menuju sukses mulailah berjalan, Tapi jangan sampai berhenti saat berjalan.
22. Memang kita anak muda, Tanggung jawab untuk anak muda, Masa depan ditangan anak muda, Ayolah belajar dan bekerja keras wahai anak muda.
23. Untuk melihat memakai mata, Memahami gunakan mata, Menilai sesuatu memakai mata, Berjalan juga pakai mata, Jangan sampai tingkah kita butakan mata.
24. Ketika malam turun hujan, Hingga pagi masih hujan, Seharian bumi terkena hujan, Banjir dimana-mana setelah hujan.
25. Pohon ambruk disebut tumbang. Tak sehat badan akhirnya tumbang. Jatuh ke tanah namanya tumbang.
26. Jangan buat ku terluka, Jika kamu tak mau terluka, Jangan sampai buat orang lain terluka.
27. Hari bahagia semua suka, Makan enak makanan yang di suka, Berteman banyak hatinya suka, Hidup ini marilah hilangkan duka mari suka-suka.
28. Dalam hidup jangan banyak berharap, Karena kita nanti selalu berharap, Jika nanti lelah berharap, Kelak kita tak lagi berharap.
29. Harapan hilang dan juga sirna, Putus cinta kasihnya sirna, Dalam gelap cahaya ikut sirna, Bukan hanya harapan yang bisa sirna.
30. Anak muda harapan bangsa, Untuk memajukan kehidupan bangsa, Mencapai kesejahteraan bangsa, Yang dijadikan tujuan berbangsa.
[sc:ads]
Contoh majas epifora dalam puisi :
Darimu Tuhan
Hidup ini kuasa-Mu Tuhan.
Jalan takdirku dari-Mu Tuhan.
Suka dan duka dari-Mu Tuhan.
Matiku pula kuasa-Mu Tuhan.
Hidup dan matiku ku serahkan pada-Mu Tuhan
Pulang
Sampai kapan kau tak kan pulang.
Aku sudah menantimu pulang.
Akan kujemput kalau kau ingin pulang.
Semua orang menantimu pulang.
Tapi kamu tak mau lagi pulang
Hilang
Jangan kamu pernah menghilang.
Karena aku tak kan menghilang.
Jika memang nanti aku menghilang.
Atau kamu yang akan menghilang.
Tapi jangan sampai cinta kita menghilang
Bimbang
Gundah itu berarti bimbang.
Selama hidup selalu bimbang.
Tentukan hidup masih bimbang.
Pikirkan cinta juga tetap bimbang.
Tak tahu sampai kapan terus bimbang.
Padahal hidup jangan hanya bimbang.
Agar hidup jadi bahagia.
Maaf
Banyak salah ku minta maaf.
Penuh masalah juga minta maaf.
Ingin bertobat saling minta maaf.
Jangan malu untuk minta maaf.
Hal mulia itu adalah minta maaf.
Ayo mulai saling berikan maaf.
Dusta
Kehidupan yang penuh dengan dusta.
Hari ini lakukan dusta.
Besok juga berbuat dusta.
Setiap hari tak lupa berdusta.
Setiap detik lakukan susta.
Karena sudah terbiasa berdusta.
Baca Juga:
Pengertian dan Contoh Majas Perumpamaan atau Asosiasi
Pengertian dan 35 Contoh Majas Sinestesia
Pengertian dan 3 Contoh Paragraf Perbandingan