7 Contoh Puisi Tentang Hujan di Pagi Hari

Posted on

7 Contoh Puisi Tentang Hujan di Pagi Hari – Puisi adalah sebuah hasil dari buah pemikiran dan perasaan yang dielaborasikan ke dalam suatu bentuk karya sastra tulis ataupun lisan dengan menggunakan improvisasi gaya bahasa yang indah dan menyentuh hati. Berikut ini adalah contoh kumpulan puisi yang bertemakan tentang hujan di pagi hari :

Contoh 1 :

Langit Mendung Dua Kota di Pagi Hari

Langit di kota Tapis ini terlihat gelap
Kumpulan awan hitam mulai menutupi langit biru
Apa kabar langit di Pekan Baru
Masihkah derai hujan itu
Masihkan cuaca dingin menusuk tulang itu
Masihkah genangan air di jalan penuh lubang itu
Aku tak tahu kabarnya
Langit di Pekan Baru di pagi hari

Sungguh aku tak tahu
Tentang apa yang terjadi di bawah langit Pekan Baru
Masihkah hujan deras itu
Ataukah langit hitam memayungi langitnya

Tak ada yang kuingat dengan pasti dan jelas
Selain dirimu
Ya, benar-benar tak ada yang kuingat
Selain kamu
Selain wajah manismu
Selain kedua kelopak mata sipitmu itu
Selain indahnya senyum di bibirmu
Yang merekah
Berwarna merah muda

Akankah kau di sana
Memandang langit hitam yang sama
Memandangi awan mendung yang sama
Ataukah langit di kedua kota berbeda
Lagi-lagi aku tak tahu-menahu
Tentang apapun
Lagi lagi aku tak mengingat apapun
Selain dirimu
Selain apa yang ada padamu
kekasihku

Contoh 2 :

Rinai Hujan di Pagi Hari

Langitku kini terlihat mendung di pagi hari
Gembira angin menyambutmu
Tetesan sang air hujan yang mulai berderai
Menunggumu usai
pelangi pun berhenti bersembunyi

Kini ku tengok dari sudut yang berbeda
Masih terlalu pagi
Namun langit terlihat gelap
Awan-awan berkumpul menjadi satu
Dan menurunkan titik-titik air
Memunculkan rintihan hati menggelora
Nampak langit menghiasi kerinduan
Padamu pujangga
Derai hujan di pagi hari
Menyembunyikan pusat tata surya maha besar
Akankah ia sedang bersembunyi
Ataukah ia malu-malu untuk menampakkan dirinya

Sebuah pertanyaan konyol
yang muncul dari dalam hati
akankah sang raja siang sedang tidak enak badan
bisik-bisik tetangga terdengar terbahak mendengarnya

Wahai pemilik dunia
Sang Mahas Kuasa yang menurunkan berkah hujan
Pintaku pada-Mu
Jagalah seseorang di sana
Antarkan bahagiaku kelak bersama cahaya kasih-Mu
untukku dan untuknya

Contoh 3 :

Simfoni Hujan

Hujan
Ketika kau datang
Gemuruh halus nan lantang
Suaramu bagai nada-nada dan Irama yang disimfonikan

Hujan
Tetaplah di sini
Temani daun yang merunduk
Hiasi alam dini dengan warna jernihmu
Hingga alunan rintik-rintik
Memancarkan keindahan

Hujan
Datangmu menawan
Menggoyahkan jiwa insan
Saat dentingan manja kau pancarkan

[sc:ads]

Contoh 4:

Rintik Hujan di Pagi Hari

Hujan
Rintikmu menimbulkan riak yang indah di pagi hari
Rintikmu menyuarakan gemericik yang menentramkan di pagi hari
Rintikmu menjadi sebab kesuburan tanaman
Rintikmu sebagai pertanda kebesaran Sang Pencintamu

Hujan
Deraian air yang jatuh dari langit
membasahi seluruh isi bumi
membawa ketenteraman dalam hati
siapapun yang melihatnya
namun adapula beberapa hamba-Mu
yang tak tahu adat mencela rahmat-Mu
dengan mencela hujan-Mu
yang demikian indah dan menyejukkan

rintik air ini memberikan keberkahan
bagi semua makhluk dan alam semseta
teringat sebuah petuah tentang hujan
dari seorang agamawan yang matang ilmunya
rintik hujan membawa rahmat
rintik hujan membawa berkah
rintik hujan membawa kedamaian
rintik hujan membawa banyak pelajaran
bagi orang-orang yang mau belajar
dan senantiasa membuka hatinya
akan ayat-ayat dari Tuhan-Nya

Rintik hujan
Seolah mengajak kepada kesyukuran
Seolah mengajak pada ketaatan
Pada pencipta hujan
Pencipta seluruh alam semesta
Tak terkecuali kita semua

Contoh 5 :

Titik-Titik Air di Pagi Hari

Titik-titik air membasahi wajah-wajah penuntut ilmu
Berseragam rapi menjinjing tas berisikan kitab dan pena
Berlari kecil menghindari titik-titik air yang semakin derasnya
Menutupi kepala mereka dengan penutup seadanya

Titik air
Sepagi ini kau turun membasahi bumi kami
Sepagi ini pula Tuhan menjatuhkan rahmat-Nya
pada hamba-hamba penuh dosa

Contoh 6 :

Awan Hitam di Pagi Hari

Di pagi yang mendung ini
Langit terlihat sangat gelap
Mencekam
Seolah akan menyeruak seekor monster besar
Yang keluar dari balik awan-awan hitam itu

Tidak
Ku tolak khayalan bodoh itu
Langkah kaki berderap menuju ke luar rumah
Ku ingin ke sekolah
Dengan cuaca yang amat tak bersahabat ini

Di langit yang gelap ini
Tetiba benda bernama payung
Serta benda bernama mantel
Menjadi amat berharga
Di saat titik-titik hujan
Mulai membasahi wajah-wajah kami

Awan-awan hitam mulai menurunkan titik-titik air itu
Gemuruh guntur sekaan ingin menyantap tubuh mungil ini
Yang berlari kecil diantara titik hujan
Berlari menuju sebuah tempat penuntutan ilmu
Aku merasa takut
Akan awan hitam bersama dengan suara gemuruh ini
Seolah langit akan runtuh membersamai titik air ini
Tuhan Lindungi hamba-Mu yang kerdil ini

Contoh 7 :

Hujan dari Luar Kaca Jendela

Awan pagi ini mendung
Terlihat dari kaca jendela tua itu
Pepohonan seolah mendayu-dayu
Seakan ingin menguak suasana haru

Kini rintik hujan tiba
Tak menyurutkan sebuah kenangan
Menaruh sejuta harapan hingga senja
Sampai syukur ini berlabuh pada-Nya

Hujan
Tak ku sadari kau pergi
Hingga kini kau beri mentari
Indah menawan dan cantik sekali
Hujan dari luar kaca jendela
sungguh anggunmu teduh di ingatanku
Hingga saat ini


Baca Juga:

 

Sponsor :

Leave a Reply