Definisi Katabolisme dan Anabolisme Plus Uraian Singkat – Katabolisme merupakan suatu reaksi penyederhanaan molekul-molekul yang berukuran besar hingga menjadi molekul yang berukuran lebih kecil atau lebih sederhana. Setelah makanan masuk ke dalam tubuh manusia dan di serap oleh usus halus, maka makanan tersebut harus di rombak terlebih dahulu agar menjadi lebih lunak dan dapat dengan mudah dicerna oleh usus halus. Misal, bahan makanan yang mengandung karbohidrat harus di rubah terlebih dahulu menjadi glukosa, protein di rombak menjadi asam amino, dan lemak di rombak menjadi asam lemak serta gliserol. Berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa peran katabolisme dalam fungsi perombakannya.
A. Katabolisme Karbohidrat
Proses katabolisme diawali ketika sudah mulai terjadi pencernaan makanan sehingga terjadilah tahap pemecahan molekul berikutnya. Dalam kondisi tersebut karbohidrat masih bersifat kompleks (polisakarida), selanjutnya akan terurai menjadi monosakarida. Secara umum dari proses katabolisme karbohidrat ini mampu menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh sel untuk bergerak, transportasi zat, pembelahan diri, dan sebagainya. Adapun reaksi katabolisme karbohidrat yang paling sering terjadi adalah sebagai berikut :
1. Respirasi
Respirasi adalah suatu proses oksidasi yang memanfaatkan kandungan oksigen sebagai penerima elaktron akhirnya. Dengan demikian pada tahapan ini oksigen akan mengalami pengrekdusian hingga menjadi senyawa H2O. Di sekitaran lingkungan tersebut terdapat hidrogen dan elektron yang bertebaran, selanjutnya akan ditangkap oleh NAD. NAD merupakan salah satu substansi yang dihasilkan dari sintesis vitamin niasin hingga menjadi NADH2. Setelah ditangkap oleh NAD hidrogen dan elektron tersebut akan diberikan kepada oksigen melalui suatu cara sistem transport elektron hingga dapat memproduksi NAD dan H2O kembali. Adapun tahapan respirasi aerob yang terjadi pada katabolisme karbohidrat adalah sebagai berikut :
a. Glikolisis
Glikolisis adalah suatu peristiwa perombakan molekul glukosa hingga menjadi 2 asam piruvat. Respirasi aerob secara glikolisis ini dapat berlangsung di organel sitolasma sel dalam tubuh.
b. Produksi Asetil Koenzim A
Setelah mengalami proses glikolisis maka tahap selanjutnya molekul-molekul piruvat yang telah tersedia akan memasuki organel mitokondria. Setelah molekul piruvat masuk kemudian akan dirombak menjadi asetil koenzim A (Asetil KoA). Secara umum jika ditinjau dari serangkaian reaksinya yang bersifat kompleks molekul piruvat akan mengalami dekarboksilasi osidatif. Proses tersebut diawali dengan terjadinya pelepasan gugus karboksil yang merupakan suatu substrat karbon dioksida lalu diteruskan dan mengalami difusi ke permukaan luar sel.
c. Siklus Asam Sitrat
Siklus asam sitrat pada umumnya dikenal juga dengan istilah siklus krebs (siklus asam trikarboksilat). Dari hasil perombakan glukosa yang telah menjadi asam piruvat melalui reaksi glikolisis tersebut akan dioksidasi sampai terbentuklah air dan karbon dioksida bersama proses siklus asam sitrat.
[sc:ads]2. Fermentasi
Fermentasi adalah penguraian senyawa organik yang mampu menghasilkan energi, namun dalam prosesnya tidak memerlukan oksigen sebagai aseptor akhirnya. Berikut ini akan dijelaskan mengenai fermentasi alkohol yaitu :
a. Fermentasi Alkohol
Fermentasi alkohol harus berlangsung secara anaerob dan kemudian molekul asam piruvat akan mengalami dekarboksilasi sehingga dapat menghasilkan asetil dehida.
b. Fermentasi Asam Laktat
Dalam proses ini asam piruvat tidak akan di rombak menjadi asetil KoA yang diteruskan secara langsung pada siklus krebs, sehingga dapat terbentuklah asam laktat.
B. Definisi Anabolisme
Anabolisme ialah suatu proses penyusunan molekul yang bersifat sederhana sampai menjadi molekul yang lebih kompleks. Dalam tahap anabolisme sangat diperlukan energi ATP untuk melakukan proses tersebut. Secara umum dalam proses kerjanya anabolisme ada yang memanfaatkan energi cahaya atau sering disebut dengan fotosistesis dan terdapat juga yang tidak menggunakan energi kimia atau disebut kemosintesis. Dari hasil proses anabolisme dapat menghasilkan glikogen dan protein yang merupakan bahan bakar di dalam tubuh. Selain itu juga mampu menghasilkan asam nukleat yang berfungsi untuk penyampaian informasi genetik. Berikut ini akan dijelaskan mengenai contoh reaksi anabolisme yang sering terjadi dalam keseharian.
1. Kemosintesis
Pada tahapan kemosintesis ini akan terjadi pengikatan O2 yang akan dirubah sampai menjadi Fe-. Dengan bantuan bakteri nitrat maka dapat terjadi perubahan nitrat menjadi nitrit. Secara urutan reaksi tersebut dapat dituliskan, Ca(NO2)2 + O2 → Ca(NO3)2 + Energi. Banteri nitrit dapat melaksanakan fungsinya karena memiliki energi yang berasal dari pengoksidasian NH3 dan terbentuklah senyawa amonium berupa amonium karbonat hingga menjadi nitrit. Selain itu, senyawa-senyawa tersebut menjadi aktif sehingga dapat terjadinya reaksi yang dibantu dengan adanya energi ATP.
2. Fotosintesis
Fotosintesis merupakan salah satu pembentukan zat makanan yang terdiri atas glukosa dan dilakukan oleh tumbuhan serta beberapa jenis bakteri dengan memanfaatkan zat hara, karbon dioksida, air, dan energi cahaya matahari. Secara menyeluruh setiap jenis makhluk hidup menggunakan energi yang dihasilkan dari fotosintesis. Di samping itu juga fotosintesis dapat menghasilkan oksigen yang tersedia di dalam atmosfer bumi. Jenis suatu organisme yang memproduksi energinya melalui fotosintesis disebut dengan istilah fototrof.
Fotosintesis berlangsung di organ daun tumbuhan dan tidak dapat berlangsung untuk semua karakteristik sel sehingga hanya dapat berlangsung pada sel yang memiliki pigmen klorofil. Dengan demikian untuk tumbuhan yang tidak memiliki pigmen klorofil maka tidak dapat memproduksi makanannya secara sendiri melalui proses fotosintesis.
Sumber :
http://www.biologi-sel.com/2012/06/anabolisme-dan-katabolisme.html