Pengertian dan 63 Contoh Konjungsi Temporal

Posted on

Pengertian dan 63 Contoh Konjungsi Temporal – Konjungsi adalah kata penghubung atau kata sambung, fungsinya untuk menghubungkan antar klausa, antar kalimat maupun antar paragraf. Letak konjungsi antar klausa ditengah-tengah kalimat, antar kalimat yaitu di awal kalimat setelah tanda titik, tanda seru, tanda tanya. Sedangkan konjungsi antar paragraf terletak di awal paragraf. Berbagai macam konjungsi diantaranya adalah konjungsi waktu, tujuan, aditif, pertentangan, pilihan, sebab, akibat, syarat, tak berasyarat, perbandingan, korelatif, penegas, penjelas, pembenaran, dan lain-lain.

Konjungsi temporal atau juga disebut konjungsi waktu yaitu agar urutan peristiwa dapat tertata secara kronologis. Konjungsi yang mengacu pada waktu dan sekaligus sebagai saran kohesi teks, agar keserasian setiap unsur yang digabungkan tetap terjaga sehingga susunan kata yang lebih indah dan mudah dipahami. Menghubungkan dua peristiwa terdiri dari dua hal atau peristiwa. Konjungsi temproal dibagi menjadi dua yaitu konjungsi temporal sederajat dan tidak sederajat.

1. Konjungsi temporal sederajat.

Digunakan pada kalimat majemuk setara dan letak konjungsinya tidak boleh di awal dan akhir kalimat.

Letak : di awal kalimat.

Konjungsi yang digunakan : lalu, kemudian, sebelumnya, sesudahnya, selanjutnya.

Contoh kalimat :

– Sari mandi lalu sarapan bersama keluarganya.
– Adik jatuh lalu menangis.
– Bu RT kecopetan lalu ia lapor polisi.
– Bibi mencucui baju lalu ia menjemurnya di bawah sinar matahai.
– Keluarga Rahmad berlibur ke kebun binatang lalu ke pantai.
– Paman mengetok pintu lalu dipersilahkan masuk dan duduk.
– Ibu membaca koran kemudian berangkat kerja.
– Aku membaca buku kemudian memahami isi buku tersebut.
– Adik menangis kemudian ibu menggendongnya.
– Pak guru memberikan materi Bahasa Indonesia kemudian ia memberi tugas untuk murid-murid.
– Rani sedang menonton televisi, sebelumnya ia telah menggerjakan tugas sekolah.
– Rara sedang bermain game, sebelumnya dia sudah membaca buku.
– Ia akan pergi menjadi TKI ke luar negeri sebelumnya ia mengikuti kursus terlebih dahulu.
– Taufik berhasil menjadi juara nasional sebelumnya ia sempat gagal di tingkat provinsi.
– Dia adalah pengusaha kaya raya sebelumnya ia adalah buruh lepas.
– Kak Ghani memasak kue lebaran sesudahnya membagikan kue untuk saudara-saudara.
– Ferdi pergi ke rumah Ringgi sesudahnya ia main bola di lapangan depan kompleks.
– Dita menyelesaikan skripsinya sesudahnya ia akan wisuda.
– Anak-anak bermain sepak bola sesudahnya mereka akan bermain petak umpet.
– Kakek sedang diperiksa di Unit Gawat Darurat (UGD), selanjutnya akan dipindah ke ruang kamar inap pasien.
– Bibi mencuci bersih sayur yang sudah dikupas selanjutnya di rebus dan ditambahkan bumbu.
– Febby mengerjakan PR Bahasa Indonesia selanjutnya mengerjakan PR Kimia.
– Pesawat mendarat di Jakarta selanjutnya penumpang akan segera turun.

2. Konjungsi temporal tidak sederajat.

Konjungsi yang mempunyai kedudukan bertingkat atau tidak sederajat dan biasanya digunakan pada kalimat majemuk.

Letak : boleh diletakkan di sembarang pola kalimat, bisa di awal, tengah atau akhir kalimat (dimana saja).

Konjungsi yang digunakan : bila, apabila, bilamana, demi, hingga, ketika, sambil, sebelum, sedari, sejak, selama, semenjak, sementara, seraya, tatkala, waktu, manakala dan sebagainya.

[sc:ads]

Contoh :

– Aku dibelikan sepeda baru bila menjadi juara kelas.
– Bila adik nakal, ayah tidak akan memberinya uang saku.
– Adik berhenti menangis apabila dibelikan permen coklat.
– Apabila ayah berhenti merokok, ibu akan senang.
– Bilamana aku belajar pasti akan mendapat nilai bagus.
– Ibu akan bahagia bilamana nenek sembuh dari sakit.
– Sejak nenek datang dari desa aku tidur di kamar.
– Rino berjualan mainan sejak ayahnya meninggal dunia.
– Aku mengerjakan tugas sekolah sejak adik pulang sekolah.
– Demi bisa melanjutkan sekola, Fara membantu ibunya berjualan gorengan.
– Reny membantu ibunya mencuci pakaian demi mendapatkan uang saku lebih.
– Ketika aku makan siang, ibu datang dari pasar.
– Aku belajar ketika teman-temanku sedang belajar.
– Aku menunggu Doni di depan gerbang sekolah hingga hujan reda.
– Semenjak aku pindah rumah teman-temanku selalu mampir ke rumah baruku.
– Aku belajar fisika semenjak ayah pergi memancing.
– Pak Tarno bekerja di perusahaan ayah sejak aku masih kecil.
– Waktu kakek sedang menyiram tanaman, paman berangkat ke stasiun.
– Edi memberiku sebuah kalung sewaktu akan berangkat ke luar negeri.
– Manakala ibu datang, saya sedang belajar matematika.
– Sang putri sedih manakala mendengar pangeran tertembak mati.
– Dini mencuci pakaian sementara adiknya bermain bola.
– Sementara adik tidur siang, ibu membersihkan rumah.
– Selama aku kuliah diluar kota, ibu merindukanku.
– Aku berjanji setia mencintaimu selama aku masih bisa bernafas.
– Ibu menitihkan air mata tatkala melihat aku menjadi juara nasional bulu tangkis.
– Tatkala Susi menceritakan pengalaman hidupnya, aku terharu mendengarnya.
– Adinda mulai menitihkan air mata seraya ia menjauh dari kafe dimana ia bertemu mantan kekasihnya.
– Dia mencium pipiku seraya membelai rambutku.
– Seraya memilih bunga, ia mencium satu persatu bunga yang akan ia beli.
– Sementara aku membereskan tempat tidur ibu menyiapkan sarapan.
– Aku menyetrika baju sementara ibu menonton televisi.
– Sedari dulu aku sudah menginginkan dia menjadi milikku.
– Aku menyukai sastra sedari aku masih kelas lima sekolah dasar.
– Aku makan sambil menonton televisi.
– Sambil menjaga toko kelonton, Ina membaca buku pelajaran.
– Sebelum makan siswa taman kanak-kanak diajarkan mencuci tangan terlebih dahulu.
– Sebelum belajar fisika aku menyalin catatan Andi.
– Tantri beranjak pulang sebelum tugas kelompok kita selesai.
– Sejak 17 Agustus 1945 Indonesia mulai merdeka dari tangan penjajah.

Sumber :
http://www.porosilmu.com/2016/02/konjungsi.html
http://kakakpintar.com/36-contoh-kalimat-majemuk-bertingkat-jenis-pengertian/

Baca Juga:

Contoh-Contoh Majas dalam Cerpen Singkat
Pengertian dan Contoh Majas Antitesis
Pengertian, Jenis, dan Contoh Frasa