Pengertian Kalimat Koordinatif dan Contohnya – Kalimat konjungsi koordinatif adalah kalimat yang menggunakan konjungsi koordinatif di dalamnya. Konjungsi atau kata penghubung yang berfungsi untuk menghubungkan antara kata, frasa, klausa, kalimat, bahkan antara paragraf. Konjungsi koordinatif merupakan kata penghubung untuk menghubungkan dua atau lebih unsur kalimat yang kedudukannya setara atau sederajat. Maksud dari kedudukan setara adalah kata, frasa, klausa, kalimat dan paragraf yang digabungkan dapat berdiri sendiri apabila dipisahkan. Kalimat konjungsi koordinatif termasuk jenis kalimat majemuk karena memiliki dua buah atau lebih kalimat yang digabungkan dengan konjungsi atau kata penghubung koordinatif.
Ciri-ciri kalimat konjungsi koordinatif :
a. Memiliki dua atau lebih unsur kalimat baik kata, frasa, klausa, kalimat yang dapat dihubungkan dengan konjungsi koordinatif.
b. Kedua unsur kalimat tersebut memiliki sifat atau kedudukan yang sama, setara, atau sederajat. Tidak ada yang lebih tinggi ataupun lebih rendah.
c. Karena kedudukan yang sama, apabila dipisahkan kedua kalimat atau unsur kalimat tersebut bisa berdiri sendiri dan tidak akan kehilangan makna. Dalam artian bila dipisahkan maknanya sama atau tidak berubah dengan makna saat digabung.
Jenis-jenis konjungsi korrdinatif dan contoh kalimat konjungsi koordinatif :
1. Hubungan Penambahan (dan)
Konjungsi ini menghubungkan unsur kalimat, fungsinya hanya untuk saling menambahkan.
Contoh konjungsi :
– Aku membaca buku cerita.
– Adik menggambar pemandangan alam.
– Aku membaca buku cerita dan adik menggambar pemandangan alam.
– Ibu membeli sayur di pasar.
– Ibu membeli buah di pasar.
– Ibu membeli sayur dan buah di pasar.
Contoh kalimat konjungsi koordinatif penambahan :
– Ayah dan ibu sedang pergi ke pesta.
– Tika membeli tas dan sepatu untuk persiapan masuk sekolah.
– Wenny memiliki hobi membaca dan bermain bola basket.
– Dalam pertandingan apapun, menang dan kalah harus menerima.
– Jadwal Ujian Akhir Semester (UAS) besok adalah matematika dan sejarah.
2. Hubungan Penyertaan (serta, bersama, dengan)
Konjungsi ini menghubungkan unsur kalimat yang saling menyertai dan pendampingan.
Contoh konjungsi:
– Aku pergi liburan ke Jakarta.
– Adikku juga ikut liburan ke Jakarta.
– Aku serta adikku pergi liburan ke Jakarta bersama-sama.
– Aku berangkat ke sekolah berjalan kaki.
– Hana juga berangkat ke sekolah berjalan kaki
– Aku bersama Hana berangkat sekolah bejalan kaki.
– Ayah pergi ke kantor mengendarai mobil.
– Ayah mengendarai mobil pelan-pelan.
– Ayah pergi ke kantor dengan mengendarai mobil pelan-pelan.
Contoh kalimat konjungsi koordinatif penyertaan :
– Pemulung tua itu memunggut sampah plastik serta kardus menggunakan tangannya.
– Dinda bersama ayahnya menuju bandara untuk pergi ke Irian Jaya.
– Tante Rahma bersama dengan suaminya mengunjungi rumah nenek tadi siang.
– Aku serta Rita memasuki ruang kelas itu tadi pagi.
– Nenek pulang ke Surabaya dengan naik kereta api.
3. Hubungan Pemilihan (atau)
Kata penghubung ini merupakan penanda hubungan pemilihan dalam suatu kalimat.
Contoh :
– Aku harus pergi.
– Aku harus disini untuk menemani kamu.
– Aku harus pergi atau harus disini untuk menemani kamu.
– Eni harus membantu ibu.
– Eni harus makan siang terlebih dahulu.
– Eni harus membantu ibu atau makan siang terlebih dahulu.
Contoh kalimat konjungsi koordinatif pemilihan :
– Dini harus rajin belajar atau Dini harus tinggal kelas.
– Ibu bisa meminta bantuan ayah atau kakak untuk memperbaiki lampu depan.
– Kamu yang harus pergi, atau aku yang akan keluar dari ruangan ini?
– Kamu mau minuman dingin atau minuman panas?
– Aku tidak tau Jovi akan kembali pulang atau menginap di rumah temannya.
– Roni sedang bingung memilih bermain bersama temannya atau di rumah membantu ayah.
– Vivi harus segera pulang ke rumah atau dia akan ditinggal keluarganya keluar kota.
– Dia sedang memilih untuk diet atau membiarkan badannya tetap gemuk.
[sc:ads]
4. Hubungan Perlawanan (tetapi, namun)
Konjungsi yang menghubungkan unsur kalimat yang bersifat berlawanan atau penanda hubungan perlawanan.
Contoh konjungsi :
– Mila anak yang cerdas.
– Mila anak yang malas belajar.
– Mila anak yang cerdas tetapi dia malas belajar.
– Ratih merasa handphone itu sangat mahal.
– Ratih membeli handphone itu.
– Ratih merasa handphone itu sangat mahal, namun ia tetap membelinya.
Contoh kalimat konjungsi koordinatif perlawanan :
– Dia memang orang kaya, namun dia sangatlah pelit.
– Dia bercita-cita ingin menjadi pilot, tetapi ibunya melarang.
– Aku ingin memberi bantuan, namun aku sendiri sedang dalam kesusahan.
– Mandra ingin membeli mobil baru tetapi dia tidak memiliki cukup uang untuk membelinya.
– Keluargaku memang tidak berkecukupan, namun aku selalu bersyukur.
5. Hubungan Pertentangan (sedangkan, padahal, melainkan)
Konjungsi-konjungsi ini berfungsi untuk menandakan hubungan pertentangan dalam suatu kalimat.
Contoh :
– Angga suka menolong orang lain.
– Angga bukanlah orang yang memiliki banyak uang.
– Angga suka menolong orang lain, padahal dia bukanlah orang yang memiliki banyak uang.
– Yuka anak yang baik hati.
– Yuki anak yang sangat bandel.
– Yuka adalah anak yang baik hati sedangkan Yuki anak yang sangat bandel.
– Yana dan Yani memiliki wajah yang mirip.
– Yana dan Yani bukanlah saudara kembar.
– Yana dan Yani memilik wajah yang mirip, melainkan bukan saudara kembar.
Contoh kalimat konjungsi koordinatif pertentangan :
– Saat belajar kelompok Andi banyak bermain, sedangkan Rudi serius mengerjakan tugas kelompok.
– Pak Rudi suka bersedekah padahal dia bukanlah orang yang cukup mampu.
– Adiknya merupakan orang yang ramah, sedangkan kakaknya sangat angkuh.
– Rini tetap berangkat ke sekolah, padahal hujuan belum juga reda.
– Hendra tidak mengikuti olimpiade fisika, padahal ia sangat jago dalam pelajaran fisika.
– Siti berangkat ke pasar untuk berjualan, padahal ini adalah hari minggu.
Sumber:
http://www.kelasindonesia.com/2015/03/pengertian-dan-contoh-kata-hubung-koordinatif.html
http://www.prbahasaindonesia.com/2015/10/puluhan-contoh-kalimat-konjungsi-koordinatif.html
http://kakakpintar.com/contoh-kalimat-konjungsi-koordinatif-definisi-ciri-ciri/
Baca Juga: