Pengertian dan Macam Macam Kalimat di Bahasa Indonesia

Posted on

Pengertian dan Macam Macam Kalimat di Bahasa Indonesia – Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat merupakan susunan bahasa terkecil yang menyampaikan pikiran yang utuh, baik secara lisan maupun secara tertulis.

Pengertian & macam-macam kalimat :

1. Kalimat berdasarkan pengucapannya

a) Kalimat langsung adalah kalimat yang menirukan ucapan orang. Kalimat langsung diartikan menyampaikan ucapan dari orang lain (orang ketiga). Kalimat ini ditandain dengan tanda petik dua di awal kalimat dan di akhir kalimat, juga dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.

Contoh :

“Tolong ambilkan buku itu!”, kata Tina.
Andi berkata, “Nanti sore ia berada di rumah”.
“Apa yang sedang terjadi”, tanya Ria

b) Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau perkataan orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai dengan tanda petik dua, sehingga kalimat menjadi penyampaian informasi atau berita.

Contoh :

Ibu berkata bahwa ia sedang pergi ke Surabaya bersama temannya.
Tina menanyakan apakah ini sudah waktunya untuk minum obat.
Ia menyuruh kakanya untuk membukakan pintu gerbang.

2. Kalimat berdasarkan isi dan fungsinya

a) Kalimat tanya merupakan susunan kalimat yang belum lengkap, karena membutuhkan jawaban. Tujuannya adalah mendapatkan informasi, di akhiri dengan tanda tanya (?).

Contoh :

Apa yang menjadi sebab kecelakaan itu?
Bagaimana cara memasak bolu kukus?
Dimana kamu berasal?

b) Kalimat perintah adalah kalimat yang disusun untuk menyatakan perintah atau suruhan yang harus dikerjakan oleh orang yang diberi perintah. Pelafalan dengan intonasi tinggi dan keras, sedangkan penulisan dengan akhiran tanda seru (!). Kalimat perintah terdapat beberapa macam yaitu suruhan, permintaan, larangan.

Contoh :

Ambilkan catatanku diatas meja! : suruhan
Jangan minum sambil berdiri! : larangan
Tolong, tutup pintu pelan-pelan! : permintaan

c) Kalimat seruan adalah kalimat yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan seseorang. Dapat berupa perasaan sakit, senang, sedih, kecewa, kagum, heran, kaget, marah, takut, dan sebagainya. pelafalan intonasi dengan nada tinggi, penulisannya di akhiri tanda seru (!) atau titik (.).

Contoh :

Aduh, kakiku sakit sekali! : perasaan sakit
Amboi, indah sekali pemandangannya. : kagum/heran
Eh, ternyata kamu sudah disini. : kaget
Cih, berani sekali kamu datang lagi! : marah/benci

d) Kalimat berita adalah kalimat yang menyatakan suatu pernyataan berita, menyampaikan informasi, berita, peristiwa yang sedang terjadi. bertujuan agar orang lain mengetahui. Menggunakan intonasi netral dan di akhiri dengan tanda titik.

Contoh :

Demo buruh terjadi di depan Balai Kota Surakarta.
Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) diikuti kenaikan kebutuhan pokok.
Terjadi kecelakaan berantai di jalan Slamet Riyadi.

e) Kalimat pengandaian merupakan kalimat yang isinya pengandaian akan sesuatu hal agar dapat menjadi kenyataan.

Contoh :

Andaikan saya memiliki banyak tabungan, saya akan pergi naik haji.
Seumpamanya kamu datang lebih awal, aku akan mengajakmu jalan-jalan.
Seandainya dia adalah pacarku, aku akan segera menikahinya.

f) Kalimat harapan adalah kalimat yang isinya mengharap sesuatu hal yang belum terjadi.

Contoh :

Semoga kamu lekas sembuh
Semoga semua cita-citamu dapat terwujud.

3. Kalimat berdasarkan diathesis

a) Kalimat aktif adalah bentuk kalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan yang mengenai objek yang ada dalam kalimat. Predikat berawalan me- atau ber- .

Contoh :

Adik membaca buku.
Yuni bermain boneka.

b) Kalimat pasif adalah suatu bentuk kalimat yang subjeknya dikenai suatu pekerjaan/tindakan. Predikatnya berawalan di-, ter-, atau ter-kan.

Contoh :

Kucing tertabrak mobil.
Buku dijual oleh ibu.
PR dikerjakan Roni.

4. Berdasarkan jumlah inti

a) Kalimat minor merupakan kalimat yang hanya mengandung satu unsur inti yang juga sebagai unsur pusat.

Contoh :

Diam!
Dapur.
Sedih.

b) Kalimat mayor merupakan kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur ini.

Contoh :

Dampak kebakaran hutan sudah terasa hingga negara tetangga.
Keuntungan besar dari produk lokal yang memiliki kualitas bagus.
Upaya penanggulangan bencana banjir Jakarta sudah mulai dilaksanakan.

[sc:ads]

5. Berdasarkan jumlah kontur

a) Kalimat minim adalah kalimat yang hanya mengandung satu unsur kontur. Kontur adalah bagian arus ujaran yang diapit oleh dua kesenyapan.

Contoh :

/Diam/
/Dampak/
/Pergi/

b) Kontur panjang adalah kalimat yang mengandung lebih dari satu kontur, yaitu lebih dari satu kesenyapan.

Contoh :

/Kerugian/ akibat penguasa/ yang bertindak/ sesuka hati mereka.
/Mereka tidak peduli/ kepada para korban bencana alam/ yang terjadi kemarin pagi.

6. Berdasarkan pola dasar

a) Kalimat inti ialah kalimat yang memiliki ciri terdiri dari dua unsur kata, berpola Subjek-Predikat, dan intonasi netral. Bukan merupakan suatu perintah ataupun larangan.

Contoh :

Aku membaca
Mereka bernyani

b) Kalimat luas ialah kalimat yang sudah diperluas dengan kata-kata baru sehingga tidak hanya terdiri dari dua inti kata.

Contoh :

Muna tidak akan tertawa.
Akhirnya dia kembali ke rumah.

c) Kalumat transformasi ialah kalimat yang intinya sudah mengalami perubahan baik berupa penambahan kata maupun perbanyakan unsur inti. Urutan subjek mendahului predikat, dua kata sekaligus menjadi inti kalimat.

Contoh :

Pergi Nina
Bemain adik.

7. Berdasarkan pola kalimat

a) Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu pola kalimat, yaitu hanya memiliki satu subjek dan satu predikat, serta satu keterangan jika diperlukan.

Contoh :

Toni menyapu halaman.
Hari ini ibu memasak rendang.

b) Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola atau lebih. Terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Keduanya dapat dibedakan dengan cara melihat konjungsinya. Induk kalimat tidak memuat konjungsi, sedangkan anak kalimat terdapat konjungsi didalamnya.

b.1. Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua klausa atau lebih yang kedudukannya sama, sejajar, atau sederajat.

Contoh :

Ayah pergi ke kantor (Klausa 1)
Ibu berangkat ke pasar (klausa 2)
Ayah pergi ke kantor, ketika ibu berangkat ke pasar. (kalimat majemuk)

b.2. Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa klausa tunggal karena subjek, predikat, dan obejknya sama, maka bagian tersebut hanya disebutkan sekali saja.

Contoh :

Sekolah membuat pintar (klausa 1)
Sekolah membuat sukses (klausa 2)
Sekolah membuat kaya (klausa 3)

Sekolah dapat membuat jadi pintar, sukses, dan kaya. ( kalimat majemuk rapatan).

b.3. Kalimat majemuk bertingkat adalah penggabungan dua klausa atau lebih yang kedudukannya berbeda. Dalam kalimat majemuk bertingkat terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat ada karena perluasan dari induk kalimat.

Contoh :

Kemarin saya memancing ikan. (induk kalimat)
Ketika anak-anak sedang tidur siang. (anak kalimat)

Ketika anak-anak sedang tidur siang, saya memancing ikan (kalimat majemuk bertingkat)

b.4. Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat.

Contoh :

Nenek menyapu halaman rumah. (kalimat tunggal 1)
Kakak menyiram tanaman di taman. (kalimat tunggal 2, induk kalimat)
Ketika aku pulang dari sekolah. (anak kalimat sebagai penganti keterangan waktu)

Nenek menyapu halaman rumah, kakak menyiram tanaman di taman, ketika aku pulang dari sekolah. (kalimat majemuk campuran)

Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimat

Baca Juga:

  1. Definisi & Contoh Kalimat SPOK dalam Bahasa Indonesia
  2. 45 Contoh Kalimat Definisi & Pengertiannya
  3. Perbedaan Kalimat Kompleks & Simpleks Serta 46 Contoh