Pidato Tentang Pentingnya Menghormati Orang Tua – Pidato adalah suatu kegiatan berbicara di depan khalayak ramai dalam rangka menyampaikan ide, maksud, serta tujuan tertentu. Berdasarkan isi yang disampaikan dalam kegiatan ini, pidato terdiri atas beberapa macam diantaranya ialah pidato politik, pidato tentang pendidikan, pidato tentang kebersihan, pidato keagamaan, dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah contoh dari pidato yang bertemakan tentang pentingnya menghormati orang tua :
Contoh :
Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh
Yang saya hormati ibu guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus wali kelas XI IPS 2, ibu Adzkia Syarifah, S.Pd.
Yang saya hormati ibu Aisyah Oktaviani selaku guru PPL jurusan pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia dari Universitas Lampung
Dan rekan-rekan saya sekalian yang berbahagia
Alhamdulillahirabbil alamin, segala puji hanya milik Allah SWT yang menguasai langit dan bumi, maha pengasih, penyayang, pemberi rezeki, dan maha segala-galannya. Dialah yang memberikan kita banyak hal di dunia ini termasuk kenikmatan iman dan kesehatan yang tentu saja patut kita syukuri. Sholawat serta salam tak lupa kita sanjungkan kepada nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan umat beliau sampai akhir hayat.
Sebelumnya saya ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Adzkia Syarifah yang telah menentukan nomor urut pertama dalam praktek penyampaian pidato di depan kelas sebagaimana yang akan saya lakukan saat ini. Terima kasih juga saya sampaikan kepada ibu Aisyah Oktaviani yang telah membantu saya dalam menyusun naskah pidato yang akan saya sampaikan saat ini.
Rekan-rekan siswa sekalian,
Makna orang tua secara istilah tak lain adalah ayah dan ibu yang mengasuh kita sejak kecil. Akan tetapi makna orang tua juga tak selamanya adalah ayah dan ibu kandung kita. Dalam beberapa kasus seorang anak yang diasuh oleh kakek atau nenek karena sebab ayah dan ibunya telah lama meninggal dunia, maka orang tua dari anak tersebut adalah kakek dan nenek. Begitu pula seorang anak yatim piatu yang diasuh oleh sepasang suami istri, maka orang tuanya adalah sepasang suami istri tersebut. Pemaknaan ‘orang tua’ secara umum juga disematkan pada siapa saja yang lebih tua dari usia kita. Pada umumya yang masih berada dalam lingkup keluarga atau kerabat. Seperti apapun makna dari ‘orang tua’ yang kita pahami saat ini, mereka adalah orang-orang yang telah berjasa dalam hidup kita. Merekalah orang-orang yang selama ini menyayangi kita. Merekalah orang-orang yang selama ini rela berkorban demi diri kita. Maka merupakan suatu kewajiban bagi kita untuk berbakti dan menghormati sampai akhir hayat mereka.
Sebagai seorang anak tentu kita harus menjalankan segala kewajiban yang harus dilakukan serta memenuhi hak-hak orang tua. Apa saja hak-hak orang tua yang mesti kita penuhi di hari tua mereka? Beberapa diantaranya adalah hak pemenuhuan kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, dan papan. Hak-hak ini harus dipenuhi oleh seorang anak terhadap orang tuanya. Sungguh sangat ironis ketika seorang lelaki hidup bersama istri dan anak-anaknya dalam kehidupan sejahtera, akan tetapi keseharian orang tuanya berada dalam kesusahan. Tentu hal ini tidak dibenarkan. Orang tua juga berhak atas perhatian serta kasih sayang anaknya meskipun telah berkeluarga dan sangat sibuk dengan urusan pekerjaan. Dalam hal ini seorang anak dituntut untuk berlaku adil dalam memberikan hak-hak dasar bagi orang tua dan keluarga yang ia miliki.
[sc:ads]Rekan-rekan siswa sekalian,
Pentingnya menghormati dan berbakti pada orang tua tentunya telah ditanamkan dengan kuat dalam pribadi kita masing-masing sejak kecil. Disekolah kita telah diajarkan bagaimana cara menghormati, berbakti, dan menyayangi orang tua kita. Di tempat pengajian Al-Qur’an saat kita masih kecil, kita juga diajarkan tentang tata cara birulwalidain (berbuat baik kepada orang tua). Beberapa hadist nabi juga banyak yang menyinggung soal urgensi menghormati orang tua kita. Lantas pemahaman semacam ini apakah akan luntur dari ingatan serta pemahaman kita di waktu dewasa? Tanyakan pada diri kita masing-masing seberapa sering kita mencium kening ibu dan ayah kita? Seberapa seringkah kita menyematkan nama ibu dan ayah kita dalam setiap doa-doa yang kita panjatkan? Seberapa seringkah kita memijat bahu keduanya ketika mereka kelelahan mengurusi kita sepanjang hari? Tanyakan hal-hal semacam ini pada pribadi kita masing-masing!
Saat ini kita masih duduk di bangku SMA rekan-rekan sekalian. Namun sudah banyak nilai-nilai penting yang kita tinggalkan sejak kecil berkaitan dengan pentingnya menghormati orang tua. Mungkin saja dahulu kita adalah seorang anak yang penurut. Kita dengan senang hati membantu segala pekerjaan orang tua. Kita dengan senang hati membawakan air minum ketika keduanya haus karena kelelahan bekerja untuk kita. Dahulu mungkin saja diri kita jauh lebih memiliki rasa hormat kepada mereka dibandingkan sekarang. Lalu kemana perginya pemahaman tentang nilai-nilai itu? Nilai-nilai yang menunjukkan bahwa sesungguhnya diri kita amat menghormati ayah dan ibu kita? Bahkan saat ini mungkin saja kita banyak yang telah lupa bagaimana cara mencium tangan kedua orang tua kita.
Rekan-rekan siswa sekalian,
Mari bersama-sama kita benahi segala kekurangan kita terhadap orang tua! Mari senantiasa kita gunakan kesepatan yang ada untuk berbakti kepada keduanya di sisa hidup mereka! Kita tidak pernah tahu, kapan Allah akan memanggil salah satu dari keduanya. Kita juga tidak pernah tahu kapan Yang Maha Kuasa memanggil kita. Maka dari itu, dengan deraian air mata penyesalan ini, saya mengajak rekan-rekan sekalian untuk membenahi segala tingkah laku buruk kita kepada orang tua. Saya juga mengajak kepada rekan-rekan untuk memanfaatkan waktu yang kita miliki di sisa usia mereka untuk sungguh-sungguh menghormati dan berbakti kepada orang tua!
Mungkin ini saja yang dapat saya sampaikan. Maafkan diri saya apabila terdapat kata-kata yang menyinggung dan tidak pada tempatnya. Kepada Allah saya memohon ampunan.
Wabillahitaufik walhidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Segala kekurangan tentu berasal dari diri saya pribadi. Semoga ibu guru dan rekan siswa sekalian dapat memakluminya. Sekian dan terima kasih.
Wabillahitaufik walhidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Baca Juga:
Contoh Pidato Tentang Hari Pendidikan (Terbaru)
Contoh Pidato tentang Revolusi Mental Terbaru
Contoh Pidato Nasionalisme Membangun Indonesia