Kumpulan Puisi Pendek Untuk Guru Tercinta

Posted on

Kumpulan Puisi Pendek Untuk Guru Tercinta – Puisi adalah salah satu bentuk dari karya sastra yang menyajikan deretan kata-kata indah penuh dengan makna puitis di dalamnya. Pada penulisannya, puisi secara umum menggunakan pemaknaan kata konotatif yang bertujuan untuk menambah kesan estetis di dalamnya. Berikut ini adalah beberapa contoh dari kumpulan puisi bertemakan tentang guru :

Contoh 1 :
Segores Cerita Di dalam Kelas

Terukir aksara di hadapan muridmu
Meliuk-liuk indah bermaknakan mutiara ilmu
Jemarimu putih oleh potongan kapur tulis
Menandakan upaya kerasmu menjadi seorang guru

Jari-jemarimu tebal mengapal
Terlihat jelas bekas kepalan penamu kau kepal
Ribuan goresan tinta kau torehkan
Demi penghargaan sebuah nilai pada muridmu

Kapur tergerus mengorbankan raganya
Debu benda putih itu berterbangan di sekitar wajahmu
kadang kau tersengal
dan tak jarang pula kau bersin hebat karenanya

sepenggal kisah remeh-temeh di kelas
menjadi saksi dan bukti pengabdianmu
terhadap pendidikan yang kau cintai
serta murid-murid yang kau sayangi

Contoh 2 :
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Begitu Banyak yang dahulu tak kumengerti
Kini banyak hal yang kumengerti
Karena sebab engkau ajari dengan teliti
Kau pahamkan berbagai materi ilmu dengan senang hati
Hingga diriku cerdas baik budi dan pekerti

Dengan sabar dan ikhlas yang tak terbalas
Rela engkau bimbing anak-anak bangsa
Mencetak generasi penerus muda berkarya
Merintis tatanan dunia
melalui cikal bakal para pemuda
yang kelak akan mengemban amanah bangsa

Jasamu bak sebuah menara yang menjulang tinggi ke awan
Mampu mengalahkan keangkuhan gedung-gedung pencakar langit
Jasadmu seakan tak kenal lelah dalam menjalankan amanah pendidikan
Menyiapkan bekal untuk bertempur di medan perang

Guruku engkau seorang yang sangat mulia
Penerang dalam suramnya kegelapan
Pejuang yang tak mengharap pamrih
Engkaulah wahai guru
Sosok yang dikenal sebagai
Pahlawan tanpa tanda jasa

Contoh 3 :
Deritan sepeda tua menyapa

Terkejut diri memandang di luar sana
Sesosok lelaki tua menyandarkan sepedanya
Melibas-libaskan sepatu
Dengan alas penuh lumpur
Di atas rumput hijau

Langkah kaki mendekat dengan mantap
Masih dengan pakaian lusuh itu
Juga dengan sepatu hitam tuamu

Segala apa yang ada padamu
Amatlah usang
Terkecuali senyummu
Yang senantiasa kau perbarui
Untuk kami
Murid-muridmu

Sesosok lelaki tua menyapa
Mengucapkan lantunan salam penuh kehangatan
Seketika mengusir hawa dingin yang menggigit kulit
Kau menanti jawaban sapaan dari muridmu
Kami membalas dengan penuh takdzim dan rasa hormat

Guruku
Kau awali pelajaranmu dengan senyuman
Tak ada terbesit sedikitpun keangkuhan dari sikapmu
Kau terangkan kata demi kata tentang pelajaranmu
Hingga kami semua mengangguk tanda mengerti

Tak jarang kami lambat dalam memahami apa yang kau ajarkan
Namun kau hanya tersenyum
Kulihat bibirmu komat-kamit sambil menengadah tangan
Hal yang baru kupahami saat ini
Bahwa kala itu kau tengah berdoa

Guruku
Doa apakah yang kau panjatkan pada Tuhan
Akankah doa untuk kesejahteraanmu
Atau doa agar nasibmu kian membaik
Rasanya tidak
Kau hanya memperhatikan murid-muridmu
Ya, murid-muridmu

[sc:ads]

Guruku
Mulutmu komat kamit
Karena berdoa kepada Tuhan
Untuk kami
Agar kami menjadi muridmu yang pintar
Dan segala kebaikan untuk kami

Guruku
Andai dapat kutuangkan luasnya samudera untukkmu
Pasti akan kulakukan
Andai dapat kuraih rembulan untukkmu
Pasti telah kupetikkan untukkmu
Namun apalah dayaku
Aku hanyalah muridmu
Yang tak tahu rasa berterima kasih
Meski hanyalah itu kini yang berusaha aku berikan padamu
Terima kasihku yang teramat dalam untukkmu
Wahai guruku

Contoh 4 :
Ketidakhadiranmu di Hari itu

Tumpukan buku tua berserakan di meja kerjamu
Pena penggaris dan penghapus terdiam
Tak mampu berkata-kata melihat barang milikmu berserakan tak berdaya
Bangku yang biasa kau duduki pun
Kini berada tidak pada tempatnya

Sekelompok murid berinisiatif untuk merapikan buku milikmu
Adapula yang berupaya untuk membenarkan posisi bangkumu
Yang telah berada jauh dari tempat asalnya
Adapula sekelompok pengganggu
Yang berupaya menggagalkan misi terhormat itu

Kelas begitu ramai dan riuh memecahkan suasana hening
Sekelompok pembuat onar bersorak sorai
menerima kabar ketidakhadiranmu
Sementara segelintir dari kami merasa begitu sedih
Kau tak hadir diantara kami
Kau tak mampu hadir di tengah-tengah keriuhan ini

Guruku
Alangkah begitu terasa saat kau tak ada
Tak ada materi yang kau sampaikan dengan cara begitu cerdas
Tak ada seyum hangatmu yang menenteramkan hati
Tak ada wajah teduhmu yang mendamaikan suasana
Ketidakhadiranmu begitu membuatku merasa kehilangan

Guruku
Seandainya kau ada di sini
Aku ingin membisikkan sesuatu padamu
Sebagai peryataan dari sebuah rasa kehilangan
Sebagai tanda dari sebuah perasaan rinduku
Wahai guruku Kau lah penerang jiwa
dalam hidup dan kehidupanku

Contoh 5 :
Patriot Tanpa Tanda Jasa

Di kala derasnya hujan pagi itu
Kami menanti kelas hendak dimulai
Tepat dua menit sesaat bel berbunyi
Kau berjalan cepat
Sambil menenteng buku ajarmu
Dipayungi dedaunan pisang
Sebagai penghalang hujan

Kuperhatikan rambutmu basah
Sebagian baju safarimu pun terlihat basah
Celana yang kau singkapkan hingga lutut itu
tak luput dari siraman air hujan
Meski sekuat tenaga kau melindungi dirimu dengan pelepah daun pisang itu
Kau berjuang keras melawan guyuran air hujan
Kau berjuang keras melawan menggigilnya tubuhmu akibat kehujanan

Pagi yang diselimuti awan mendung kala itu
Serta rinai hujan yang membasahi bumi
Serta merta menunjukkan besarnya jiwamu
Sosok yang rela berbasah-basah demi mengajar murid-muridnya
Di saat yang lain lebih memilih
Berselimut di biliknya masing-masing

Guruku
Ku tahu amatlah besar dedikasimu
Untuk kami sebagai muridmu
Untuk bangsa ini sebagai identitas dirimu
Untuk negeri ini sebagai tanah airmu
Guruku, kaulah patriot tanpa tanda jasa

baca Juga:

5 Contoh Puisi Cinta Islami Menyentuh Hati
5 Contoh Puisi Perpisahan Mahasiswa KKN
5 Contoh Puisi Pendek Tentang Sahabat