Contoh Teks Eksplanasi Tentang Hujan – Teks eksplanasi adalah teks yang di dalamnya menjelaskan mengenai suatu fenomena tertentu di sekitar kehidupan manusia. Fenomena tersebut dapat berupa fenomena alam, sosial, politik, pendidikan, dan lain sebagainya. Teks eksplanasi juga merupakan teks yang bersifat informatif yang bertujuan agar pembaca memahami dan mengerti berkenaan dengan fenomena yang tengah terjadi dalam kehidupan disekitarnya. Berikut adalah contoh teks eksplanasi tentang hujan :
Contoh 1 :
Hujan Asam dan Dampak yang Ditimbulkannya
Hujan asam ialah hujan yang pada kandungan air di dalamnya terdapat campuran senyawa asam. Kandungan kadar asam yang ada pada air hujan tersebut berada dibawah 5,6 pH yang secara alamiah terkandung pH 6. Fenomena hujan asam ini dapat terjadi akibat pembakaran bahan fosil dari permukaan bumi yang menghasilkan gas sulfur (zat belerang) di atmosfer bumi.
Asal mula terjadinya hujan asam ini diakibatkan oleh gas sulfur oksida yang dihasilkan oleh aktivitas industri dan pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor. Selanjutnya gas yang terkumpul di atmosfer bereaksi terhadap uap air dan menghasilkan asam sulfat, nitrat, dan nitrit. Reaksi tersebut berkondensasi sehingga membentuk awan yang akan menjadikan hujan. Hujan inilah yang desebut sebagai hujan asam. Hujan asam juga secara alamiah dapat terjadi akibat aktivitas gunung berapi serta prosesi biokimia. Akan tetapi pada umumnya hujan asam seringkali terjadi akibat aktivitas keseharian manusia yang berupa kegiatan produksi pada pabrik dan pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor.
Hujan asam mulai diidentifikasikan oleh Robert Angus Smith di kota Manchester pada tahun 1852. Barulah pada tahun 1970-an, penelitian tentang hujan asam mulai dilanjutkan oleh para ilmuan di zaman itu. Pada tahun 1990-an masyarakat awam sedikit banyak mulai mengerti dan memahami tentang hujan asam dan dampak yang ditimbulkannya. Intensitas curah hujan asam yang tinggi terjadi ketika dimulainya revolusi industri di benua Eropa. Dampak dari intensitas curah hujan asam yang tinggi kala itu hingga sekarang dapat dirasakan dampaknya. Misalnya saja dengan adanya penurunan tingkat keasaman atau pH di wilayah kutub yang semula berada pada pH 6, saat ini menjadi pH 4,5. Dampak lainnya juga dirasakan oleh sebagian besar organisme kecil yang hidup di wilayah sekitar terjadinya hujan asam.
Dampak hujan asam yang paling umum diantaranya ialah rusaknya sejumlah fasilitas umum karena sifat hujan asam yang korosif, punahnya beberapa jenis ikan, menghambat laju perkembangbiakan hewan, mengganggu kesehatan manusia dan kerusakan lingkungan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam mengendalikan deposisi asam pada hujan asam diantaranya ialah Kurangi penggunaan kendaraan bermotor dan menggantinya dengan kendaraan ramah lingkungan, mengurangi gaya hidup konsumtif yang secara langsung akan mengurangi aktivitas produksi pabrik, dan menjaga lingkungan dengan menanam pohon serta melestarikannya.
Beberapa point tersebut merupakan langkah konkret yang dapat dilakukan dalam rangkan mencegah dan menanggulangi dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam.
[sc:ads]Contoh 2:
Mengenal Pola Curah Hujan Di Indonesia
Hujan memiliki fungsi yang sangat vital bagi kehidupan makhluk hidup tak terkecuali manusia. Dalam beberapa sektor kehidupan manusia, hujan merupakan suatu hal yang begitu esensial. Misalnya saja pada bidang pertanian, perkebuna, perikanan, dan lain sebagainya. Di Indonesia, intensitas turunnya hujan ditentukan oleh kurun waktu tertentu yang cakupannya berada pada musim. Intensitas turunnya hujan disebut dengan curah hujan.
Curah hujan di sebagain besar wilayah bumi terbagi atas beberapa jenis berdasarkan intensitasnya. Diantaranya ialah deras, sedang, kecil, dan rintik-tintik (gerimis). Curah hujan erat kaitannya dengan pengaruh faktor alam lainnya misalnya saja matahari, arus laut, angin, dan lainnya. Beberapa faktor tersebut yang menjadikan curah hujan di berbagai tempat di seluruh dunia berbeda-beda intensitasnya.
Di sebagian besar wilayah Indonesia mempunyai beberapa pola curah hujan, diantaranya ialah :
1. Pola Curah Hujan Monsun
Pola curah hujan monsun merupakan pola curah hujan yang bersifat satu puncak musim hujan (unimodial). Pola hujan dengan jenis ini dapat terjadi pada bulan juni, juli, dan agustus (bulan kering). Pola hujan monsun juga terjadi pada bulan desember, januari, dan februari (bulan basah). Enam bulan berikutnya adalah periode peralihan (pancaroba) yakni bulan-bulan peralihan dari musim kemarau menuju musim penghujan dan sebaliknya. Pola hujan monsun ini mendominasi sejumlah wilayah di Indonesia diantaranya ialah Jawa, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara, Papua, dan Sumatera bagian Selatan.
2. Pola Curah Hujan Ekuatorial
Pola curah hujan ekuatorial ialah curah hujan yang bericirikan dua puncak hujan (biodial). Pola curah hujan ini umumnya terjadi pada bulan maret dan oktober ketika terjadi ekinoks. Pola hujan ekuatorial mencakup wilayah Sumatera bagian Tengah dan Utara, Kalimantan bagian Utara, dan Sumatera bagian Tengah dan Utara.
3. Pola Curah Hujan Lokal
Pola curah hujan lokal ialah curah hujan yang bersifat dua puncak hujan (unimodial). Pola hujan ini berlawanan dengan hujan ekuatorial. Wilayah-wilayah di Indonesia yang cakupannya berada dalam pola curah hujan ini diantaranya ialah Maluku, Sulawesi, dan Papua.
Hujan di berbagai wilayah di seluruh dunia memiliki intensitas curahnya yang berbeda-beda. Terlebih di Indonesia, curah hujan dengan intensitas tertentu seolah memiliki ketetapan terhadap jumlahnya. Keterbutuhan akan air untuk kehidupan semestinya akan selalu tercukupi dengan adanya siklus pergantian musim khususnya pada pola curah hujan. Hal mendasar yang menjadi sebab terjadinya bencana kekeringan bukanlah karena pola curah hujan yang tdak tepat, melainkan karena sebab kerusakan lingkungan.
Sumber :
http://www.eduspensa.com/2016/01/contoh-teks-eksplanasi-hujan-asam.html
http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/iklim/proses-terjadinya-hujan
Baca Juga:
Contoh Teks Deskripsi Tentang Sekolah Terbaru
Definisi, Ciri-Ciri Teks Deskripsi, Jenis, & Strukturnya
4 Contoh Paragraf Kausalitas & Pengertiannya