Berbagai Uraian Cara Penyebaran Tumbuhan Biji – Tumbuhan biji atau biasa disebut Spermatophyta merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki organ berupa biji. Kata Spermatophyta diambil dari bahasa Yunani, yakni “sperma” yang berarti biji dan “phyton” yang bermakna tumbuhan. Berdasarkan namanya maka organ biji menjadi ciri khas dari tumbuhan ini. Spermatophyta atau yang biasa dikenal dengan sebutan tumbuhan biji ini memiliki habitat di dua tempat. Kebanyakan di antara mereka hidup di darat namun ada pula yang hidup di air.
Berdasarkan ukurannya, tumbuhan ini memiliki ketinggian yang beragam. Dimulai dari ukuran kecil seperti tumbuhan mawar hingga yang mencapai tinggi 115 meter dengan diameter batang 14m seperti pada pohon Sequoiadendron Giganteum di California, USA. Adapun menurut bentuknya tumbuhan biji dikelompokkan menjadi jenis pohon dan perdu. Keduanya dapat dibedakan secara fisik dimana pohon memiliki batang dan cabang berbentuk kayu yang keras serta merupakan tumbuhan lengkap (memiliki akar, batang, dan daun). Contohnya yaitu jati, duku, kelapa, dan beringin. Sedangkan perdu adalah tumbuhan berkayu dengan banyak cabang dan tinggi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan jenis pohon lainnya. Perdu umumnya memiliki batang dan daun berwarna hijau serta cabang dan rantingnya tampak bergerombol. Ciri lainnya adalah pada periode tertentu tumbuhan ini mampu menghasilkan bunga dan biji dalam waktu yang relatif singkat.
Tumbuhan yang mengandalkan biji sebagai alat perkembangbiakannya ini dapat cukup mudah dikenali dengan kekhasannya yakni adanya alat kelamin (biji) yang jelas terlihat sehingga disebut Phanerogamae. Pada biji terdapat calon individu atau biasa disebut dengan embrio yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Oleh karena dalam proses berkembang biaknya Spermatophyta menghasilkan embrio melalui suatu pembuluh, maka tumbuhan ini disebut juga dengan Embriophyta Siphonogamae. Seperti halnya makhluk hidup lainnya maka Spermatophyta juga memiliki cara untuk mempertahankan keturunannya. Cara tersebut dibagi menjadi dua, yakni pertama, perkembangbiakan secara vegetatif/aseksual melalui organ-organ vegetatif yang meliputi tunas, tunas adventif, rhizoma, dan stolon.
Kedua adalah perkembangbiakan secara generatif/seksual melalui pembentukan biji yang diawali dengan pembentukan gamet yaitu sel yang diproduksi untuk tujuan reproduksi generatif. Proses ini disebut dengan Gametogenesis. Tahapan selanjutnya adalah penyerbukan atau disebut Polinasi dimana serbuk sari jatuh di permukaan putik. Berikutnya adalah Fertilisasi, yakni bertemunya gamet jantan dan betina yang kemudian menghasilkan embrio.
Pada tumbuhan biji terdapat proses penyebaran biji yang berfungsi bagi kelestarian spesies itu sendiri. Kecenderungan predator dan patogen memangsa beberapa spesies dengan kesamaan genetika dapat ditekan jika anakan disebar jauh dari induknya sehingga keduanya memiliki habitat yang berlainan. Berkaitan dengan habitat, penyebaran biji memberi peluang bagi biji untuk mendapat tempat tinggal yang sesuai dengan kebutuhannya dan berpeluang memperkecil persaingan dengan tumbuhan induk. Penyebaran biji terjadi tidak dengan sendirinya. Proses ini membutuhkan perantara. Berikut adalah macam-macam cara penyebaran biji beserta nama perantaranya.
1. Anemokori
Anemokori berasal dari kata Anemo yang berarti angin. Berdasarkan namanya maka angin menjadi perantara dalam penyebaran biji. Kemampuan angin membawa benda-benda ringan membuatnya menjadi perantara penyebaran jenis biji yang kecil, tidak berat, dan bersayap. Biji yang kecil dan tidak berat hanya sedikit dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Sayap berfungsi membantu mendorong biji sesuai arah angin. Contoh biji yang cara penyebarannya dengan bantuan angin adalah biji bunga Dandelion.
2. Hidrokori
Penyebaran biji pada tumbuhan yang hidupnya dekat air atau di wilayah perairan adalah dengan bantuan air (hidro=air) itu sendiri. Contoh tumbuhan yang penyebaran bijinya dibantu oleh air adalah kelapa dan bakau. Meskipun berukuran besar, biji kelapa yang diselubungi buah kelapa dapat mengapung di air dikarenakan sabut kelapa yang bekerja seperti prinsip pelampung membuat kelapa memiliki banyak rongga udara sehingga dapat terapung. Hal ini tentu sangat membantu dalam penyebaran biji pada buah kelapa ke daerah yang berbeda dengan indukannya.
3. Zookori
Zookori diambil dari kata Zoo yang berarti hewan. Sesuai namanya, penyebaran biji pada zookori memanfaatkan hewan sebagai perantaranya. Hewan yang berperan dalam proses ini adalah jenis-jenis hewan bersayap seperti serangga (entomokori), kelelawar (kiropterokori), burung (ornitokori) dan mammokori (mamalia). Penjelasan serta penjabarannya adalah sebagai berikut :
a. Entomokori
Entomokori adalah penyebaran biji dengan perantara serangga. Proses ini lazim terjadi pada biji berukuran kecil dan berminyak seperti wijen dan tembakau.
b. Kiropterokori
Kiropterokori adalah penyebaran biji melalui perantara kelelawar. Kelelawar biasanya memakan buah dan kemudian menjatuhkan bijinya di tempat lain sehingga tumbuhan baru tumbuh di tempat lain. Contohnya jambu biji dan pepaya.
c. Ornitokori
Ornitokori adalah penyebaran biji dengan perantara burung. Burung memakan biji-bijian dan mengeluarkan yang tidak dapat dicerna oleh tubuhnya bersama kotoran. Contohnya adalah beringin, benalu, dan kersen.
d. Mammokori
Mammokori merupakan penyebaran biji yang dilakukan oleh hewan mamalia seperti musang. Contohnya adalah kopi pupulutan.
4. Antropokori
Antropokori (antro=manusia) merupakan penyebaran biji yang melibatkan manusia sebagai perantaranya. Hal ini dapat dilakukan secara sengaja ataupun tidak sengaja. Dikatakan tanpa sengaja seperti ketika biji dari sebuah tumbuhan melekat pada pakaian manusia sehingga terbawa ke tempat lainnya. Contohnya pada rumput. Sedangkan secara sengaja terjadi ketika pengolahan lahan pertanian dimana terdapat proses penanaman bibit (biji) di dalamnya. Contohnya pada penanaman padk, jagung, dan lain sebagainya.
5. Gravitasi
Gravitasi merupakan gaya tarik bumi terhadap sebuah benda. Gravitasi merupakan cara penyebaran biji paling sederhana. Saat volume buah semakin bertambah maka ia akan semakin berat sehingga terjatuh ke tanah. Buah itupun dengan sendirinya menyebarkan bijinya. Semakin bulat bentuk buah maka besar kemungkinan biji semakin jauh tersebar dari induknya.
Baca Juga:
Sistem Reproduksi Seksual Pada Tumbuhan Angiospermae
Sistem Reproduksi Tumbuhan Aseksual Alami & Buatan
Tumbuhan Angiospermae – Definisi, Ciri, Struktur, & Siklus Hidup