Filum Arthropoda – Definisi & Klasifikasinya – Arthropoda merupakan kelompok hewan yang mempunyai alat pergerakan berupa kaki yang bersendi-sendi. Arthropoda adalah istilah kata yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti kaki bersendi (arthron yang berarti sendi dan podos yang berarti kaki). Kelompok hewan ini tergolong ke dalam triploblastik selomon. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa arthopoda merupakan kelompok hewan yang mempunyai kaki bersendi-sendi. Tubuh artrhropoda terdiri atas tiga bagian utama diantaranya yakni dada (toraks), kepala (caput), dan perut (abdomen).
Pada bagian kepalanya terdapat dua buah pasangan antena, mandibula (rahang bawah), rahang atas (maksila), kaki, dan sayap. Pada bagian perut terdiri atas susunan beberapa segmen eksoskeleton atau kerangka luar. Arthropoda memiliki sistem saraf tangga tali serta alat peraba yang berupa antena. Sistem pencernaan makanan dalam tubuh kelompok hewan ini dapat dikatakan sudah sempurna. Pada sistem respirasinya menggunakan trakea, paru-paru berbuku, permukaan kulit, dan insang. Sedangkan pada sistem eksresinya menggunakan pembuluh Malpighi dan kelenjar hijau. Sistem perkembangbiakannya berlangsung secara aseksual dan seksual dengan cara paedogenesis dan parthenogenesis.
Klasifikasi Arthropoda
Kelompok hewan arthopoda dapat digolonglan ke dalam empat klasifikasi diantaranya ialah arachnidae (laba-laba), crustacean (udang-udangan), insect (serangga), dan myriapoda (lipan). Pembahasan serta penjelasannya adalah sebagai berikut :
1. Kelas Crustacea (Udang-udangan)
Crustacea memiliki makna bahasa yakni udang-udangan. Karakteristik utama dari kelompok hewan ini adalah terdapat eksoskeleton yang terdiri atas zat kapur yang bersendi. Pada bagian kerangka luar dada dan kepala disebut dengan karapaks. Sedangkan bagian dalam kepala dan ujungnya yang meruncing dinamakan dengan rostrum. Pada bagian bawah terdapat semacam mata bertangkai dan terdapat ekor yang berfungsi sebagai alat berenang. Alat berenang yang terdapat pada bagian atas dinamakan telson, sedangkan kemudi bagian bawah disebut sebagai uropoda.
Kelompok hewan crustacean berkembang biak dengan cara seksual yakni fertilisasi terpisah antara crustacean jantan dan betina. Satu hal yang unik adalah bahwa hewan ini melakukan pergantian kulit yang dilakukan secara periodic (eksidisis). Crustacean pada bagian tubuhnya yang lain dilengkapi dengan indra peraba serta alat keseimbangan yang dinamakan dengan statokis. Berdasarkan jenisnya, crustacean dikelompokkan ke dalam dua subkelas yakni subkelas malacostraca dan enteromostraca.
a. Subkelas Enteromostraca
Ensteromostraca merupakan kelompok subkelas udang-udangan yang memiliki kelas tingkatan rendah. Maksudnya adalah kelompok enterosmostraca berperan sebagai zooplankton yang merupakan mangsa bagi predator lain yang bahkan dari kelompok crustacean. Pada subkelas ini masih dapat dibedakan ke dalam beberapa ordo diantaranya yakni ostracoda, cirripedia, branchiopoda, dan cirripedia.
b. Subkelas Malacostraca
Kebalikan dari subkelas Enteromostraca, subkelas malacostraca merupakan kelompok udang-udangan yang menduduki kelas tinggi sebagai pemangsa atau predator. Tubuh malacostraca terdiri dari sebanyak 14 segmen yang meliputi sefalotoraks sebanyak 8 segmen dan abdomen sebanyak 6 segmen. Salah satu anggota dari subkelas ini diantaranya adalah ordo decapoda. Organisme yang tergolong ke dalam kelompok malacostraca diantaranya ialah udang windu (pepcmus sp.), (lobster) Pcinulirus argus, (udang karang) pcinulirus versicolor, udang galah (macrobranchium rosenbergi), dan masih banyak lagi.
[sc:ads]2. Kelas Arachida
Arthropoda kelas arachida adalah kelompok hewan dengan ciri tubuh bagian dada dan kepala menyatu dengan perut yang disertai dengan beberapa pasang mata tunggal. Pada bagian tubuhnya terdapat empat pasang kaki. Sistem pernapasannya berupa paru-paru berbuku dan sistem peredaran darahnya bersifat terbuka. Pada sistem pencernaannya dapat dikatakan telah sempurna dengan adanya lima buah pasang usus buntu. Perkembangbiakan yang dilakukan oleh kelompok hewan arachida ialah secara seksual yakni fertilisasi antara sel kelamin jantan dan betina.
Sebagai contoh dari kelompok kelas arachida adalah hewan laba-laba. Laba-laba memiliki organ tepat di depan anus yang memproduksi benang sutra yang dinamakan spinneret. Pineret dapat memproduksi benang yang nantinya akan dijadikan jaring sebagai sarang dan jebakan untuk menangkan mangsa. Kelas arachida dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok diantaranya ialah arachnida, acarina dan scorpionida. Penjelasannya adalah sebagai berikut :
a. Arachnida
Arachnida merupakan salah satu contoh dari hewan arachida yang berupa laba-laba. Laba-laba mampu membuat jarring dari benang untuk menangkap mangsanya. Laba-laba tidak akan terjerat oleh jaring yang telah dibuatnya sebagaimana mangsanya. Hal tersebut dikarenakan kelenjar minyak antirekat yang dimiliki oleh laba-laba pada bagian kakinya. Selain digunakan sebagai alat untuk menangkap mangsa, benang tersebut juga dimanfaatkan untuk keperluan kopulasi atau perkawinan dan juga sebagai pelindung telur-telurnya. Terdapat berbagai jenis laba-laba di dunia diantaranya ialah laba-laba pemburu (ueteropoda venatoria), lactrodectus natans, kemlandingan (nephila maculata), laba-laba beracun (loxosceles reclusa), laba-laba raksasa (mastigospractus giganteus), dan masih banyak lagi.
b. Scorpionida
Scorpionida merupakan salah satu dari hewan kelompok Arachnida yang memiliki pedipalpus dengan bentuknya yang menyerupai capit. Pada bagian ekornya terdapat alat penyengat yang digunakan untuk melumpuhkan mangsanya. Beberapa jenis scorpiodinida yang tersebar di seluruh dunia diantaranya ialah kalajengking biru (heterometrus cyaneus), ketonggeng (buthys sp.), dan kala buku (chelifer cancroids).
c. Acarina
Kelompok hewan acarina cakupannya meliputi hewab tungau dan caplak. Pada bagian tubuhnya tidak berbuku ketika masih dalam kondisi stadium larva. Pada saat belum dewasa hewan ini mempunyai tiga pasang kaki, setelah dewasa kakinya bertambah menjadi empat pasang. Acarina mempunyai semacam gigi yang berfungsi untuk menghisap darah inangnya. Hal tersebut terjadi karena hewan ini bersifat parasit terhadap manusia ataupun hewab. Beberapa organisme yang tergolong ke dalam kelompok acarina diantaranya ialah caplak (sarcoptes scabei), vektor demam rocky mountain (dermacentor variabilis), tungau (trombicula deliensis), caplak anjing (rhipi-cephalus sanguineus), dan tungau anjing dan kucing (otodectes cynotis).
Sumber :
http://www.pelajaran.co.id/2016/16/ciri-ciri-klasifikasi-dan-pembagian-kelas-arthropoda-beserta-gambar.html
Baca Juga:
Filum Echinodermata – Struktur, Fungsi Tubuh, dan Klasifikasi
Filum Mollusca – Definisi dan Pembagian Divisi
Filum Nematoda dan Filum Annelida – Struktur, Fungsi Tubuh, Ciri dan Klasifikasinya