Pengklasifikasian Jenis-jenis Kalimat Berdasarkan Cara Pelafalannya Beserta Contoh Kalimat

Posted on

Pengklasifikasian Jenis-jenis Kalimat Berdasarkan Cara Pelafalannya Beserta Contoh Kalimat – Kalimat adalah satuan bahasa berupa kumpulan kata yang membawa maksud serta makna secara utuh. Kalimat dapat digolongkan menjadi beberapa macam yang didasarkan oleh berbagai klasifikasi seperti misalnya pengucapan, jumlah frasa ataupun struktur gramatikal, isi / fungsi unsur kalimat, pola subyek – predikat, gaya penyajian, dan subyeknya. Beragam klasifikasi tersebut menjadikan pembahasan diharuskan fokus terhadap satu ranah. Dalam hal ini, pembahasan akan lebih terfokus pada pembagian macam-macam kalimat yang didasarkan pada cara pelafalan atau pengucapannya.

Pembagian Jenis-Jenis Kalimat Berdasarkan Pengucapannya

Jika didasarkan pada cara pengucapannya, maka kalimat dapat dibedakan ke dalam dua macam diantaranya adalah kalimat langsung dan kalimat tak langsung. Sebelum membahas secara lebih mendetail tentang macam-macam kalimat berdasarkan pengucapannya, perhatikan terlebih dahulu kalimat berikut :

• Syarif berkata, “Jika pekerjaan kita tak bisa diselesaikan sampai besok, maka habislah kita.”
• Syarif berkata bahwa jika pekerjaan ini tidak bisa diselesaikan sampai besok, maka habislah kita semua.

Penjelasan :

Kedua kalimat di atas menyampaikan makna yang sama namun dengan cara yang berbeda dari sisi penyampainnya. Kalimat pertama menyampaikan sesuatu hal dengan mengutip peryataan tuturan asli dari penutur. Sedangkan pada kalimat kedua, seseorang hanya menyampaikan peryataan dengan pembahasaan dirinya sendiri tanpa mengutip serta menirukan secara utuh peryataan yang dituturkan. Secara eksplisit maka kita akan dapat membedakan bahwa kalimat pertama adalah kalimat langsung, sedangkan kalimat kedua merupakan kalimat tak langsung.

A. Kalimat Langsung

Kalimat langsung adalah kalimat dari hasil kutipan tutur kata seseorang tanpa melalui adanya perantara serta tanpa adanya perubahan dari redaksi yang dituturkan. Kalimat ini dapat diidentifikasikan dengan adanya penggunaan tanda baca petik (“) sebagai pembeda antara kalimat kutipan dengan kalimat penjelas. Perhatikan contoh berikut!

1. “Kumpulkan tugas kalian semua di mejas ini!” Kata Pak Bambang.
2. Fani berkata, “mungkin saja kita tak akan menang melawan SMA Negeri 28 pada pertandingan cerdas cermar esok.”
3. “Kalian makan saja dulu, nanti ibu menyusul!” Perintah ibu.
4. “Silahkan masuk, jangan malu-malu!” Kata Pak Sobirin.
5. Pak Rektor berkata, “jadilah manusia yang berguna, jangan jadi pemalas yang hanya akan menyusahkan!”
6. “Ingat, jangan mencontek ya anak-anak!” kata bu guru pada saat mengawas ujian nasional.
7. “Tolong belikan obat sakit gigi di warung sebelah ya nak!” pinta nenek.
8. “Tidak ada yang tak bisa kita lakukan selama kita bersatu!” Teriak Ketua BEM lantang.
9. “Tolong buatkan ayah kopi hitam tanpa gula ya!” pinta ayah.
10. Ayah berpesan, “Jangan sia-siakan masa mudamu nak, agar kau tidak menyesal dikemudian hari!”
11. “Tolong belikan nasi padang dengan rebusan daun singkongnya ya nak!” pinta bibi padaku.
12. “Mengapa kau tidak sekalian mencuci motorku Man?” tanya Surya padaku.
13. “Kita harus menang secara terhormat, atau kalah berkubang tanah.” Tegas ketua tim kami.
14. Kakek berkata, “Tak ada yang dibeda-bedakan, semua cucu kakek sayangi dengan sepenuh hati.”
15. “Mumpung masih muda, berkelanalah sampai ke ujung dunia dan dapatkan pengalaman yang berharga!” Ujar pak guru menasehatiku.

[sc:ads]

B. Kalimat Tidak Langsung

Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menjelaskan atau membahasakan kembali maksud atau isi dari tuturan yang telah disampaikan seseorang tanpa adanya kutipan dari kalimat tuturan tersebut.

Contoh :

1. Paman berpesan kepadaku jika kau pulang, maka ia akan senang sekali.
2. Ibu berkata bahwa diriku harus berupaya keras untuk meraih cita-cita dan mimpiku di masa depan.
3. Pak guru berpesan padaku bahwa engkau harus masuk sekolah esok jika kau tidak ingin orangtuamu dipanggil oleh pihak sekolah.
4. Pak tua itu berkata bahwa dirimu sangat mirip dengan putera kandungnya yang telah menghilang tujuh tahun yang lalu.
5. Bibi Maimun mengatakan bahwa dirinya akan menemui ibu setelah pulang dari kota Bandung.
6. Ibu guru berpesan kepadaku agar memanggil setiap ketua kelas untuk menghadapnya segera.
7. Rina berkata bahwa pada agustus 2019 nanti agar dapat diupayakan untuk diadakannya lomba menyanyikan lagu Indonesia Raya untuk menambah rasa nasionalisme.
8. Bapak Kepala Sekolah berpesan padaku agar diriku selalu menjaga prestasi belajar agar dapat meraih cita-cita yang kuinginkan.
9. Samsudin menitipkan pesan untukmu agar dirimu menunggunya di halaman masjid Al-Furqon selepas shalat dhuhur.
10. Pak Ustad Sobari memintamu untuk menemuinya di masjid setelah shalat jumat.
11. Pak Kiai Husein Ibrahim memberikan pesan padamu agar dirimu membawakan satu lusin kain sarung ke rumah beliau.
12. Pak Direktur mengatakan bahwa mulai besok dirimu tak perlu lagi bekerja sebagai asistennya karena baru saja ada serah terima jabatan asisten baru.
13. Bibi memintamu untuk menjaga rumahnya sampai paman pulang dari Jakarta.
14. Presiden berkata bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang disegani oleh dunia.
15. Pak Karman mengatakan padaku agar segera mengembalikan sepeda motornya jika selesai digunakan.
16. Pak polisi mengingatkan agar membawa surat-surat kendaraan ketika berkendara.
17. Paman mengatakan bahwa dirinya akan pergi ke Surabaya esok lusa bersama dengan bibi.
18. Yudi menitipkan pesan kepadamu agar menjemputnya sesampainya ia di Bandar Lampung.
19. Laila mengatakan bahwa dirinya akan meminta izin kepada orang tuanya untuk pergi ke kampung Ingris Pare untuk memperdalam kemampuan menulis berbahasa asingnya.
20. Pak Karno mengatakan bahwa dirinya akan berhenti dari jabatannya sebagai manajer jika dalam satu tahun kepemimpinannya tak membawa keberhasilan bagi perusahaan.