Penjelasan Lengkap tentang If dan Wish beserta Contohnya – Apakah teman – teman pernah mengucapkan ungkapan atau sebuah ucapan dengan kata wish? Terkadang kita sering bingung tentang penggunaan kata if dan wish karena kedua kata tersebut memiliki arti pengandaian. Oleh karena itu, kali ini kita akan membahas kedua kata tersebut. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang if dan wish beserta contohnya.
1) Sebelum membahas tentang penggunaan if dan wish, ada baiknya teman – teman perhatikan contoh di bawah ini.
Tom wants to call Jane, but he cannot do this because he does not know her phone number. He says:
(Tom ingin menelpon Jane, tapi dia tidak bisa melakukan ini karena dia tidak tahu nomor teleponya. Dia mengatakan):
If I knew her number, I would call her.
(Jika saya tahu nomornya, saya akan menelponnya)
Keterangan:
Klausa if I knew her number memiliki arti bahwa dia tidak tahu nomor telepon Jane. Dia hanya membayangkan situasi seandainya jika dia memiliki nomor telepon Jane. Situasi asli/ kenyataannya adalah Tom tidak tahu nomor telepon Jane. Jadi dia mengatakan: If I found …, I would … (Jika aku menemukan …, aku akan …). Contoh tersebut merupakan Conditional Sentences Type II. Perhatikan rumusnya di bawah ini!
Rumus Conditional Sentences Type II:
If + Subjek + Verb 2 + Complement (Pelengkap) , Subjek + would + Verb 1 + Complement (Pelengkap)
Ketika kamu membayangkan sebuah situasi seperti contoh di atas yang tidak mungkin terjadi, kamu harus menggunakan Past Tense (Verb 2: did/ was/ found/ etc.) yang merupakan Conditional Sentencs Type II. Namun, Conditional Sentence Type II ini memiliki arti dalam Present Tense dan merupakan kebalikan dari kalimat Conditional itu sendiri. Perhatikan contoh berikut ini!
• Tom would travel if he had more money.
(Tom akan bepergian jika dia punya lebih banyak uang)
Arti:
Tom does not have much money, so he does not travel.
(Tom tidak memiliki banyak uang, jadi dia tidak bepergian)
• If I did not want to go, I wouldn’t be here.
(Jika saya tidak ingin pergi, saya tidak akan ada di sini)
Arti:
I want to go, so I am here now.
(Saya ingin pergi, jadi saya ada di sini sekarang)
• We wouldn’t have any money if we did not work.
(Kita tidak akan punya uang jika kita tidak bekerja)
Arti:
We work, so we have money.
(Kita bekerja, jadi kita punya uang)
2) Past Tense juga dapat digunakan bersamaan dengan kata wish dalam situasi sekarang (Present). Dalam situasi sekarang (Present), kata wish digunakan untuk menyatakan bahwa kita menyesali sesuatu bahwa sesuatu tidak berjalan sesuai dengan yang kita inginkan. Perhatikan contoh berikut ini.
• I wish I knew Jane’s phone number.
(Saya harap saya tahu nomor telpon Jane)
Arti:
I don’t know Jane’s phone number.
(Saya tidak tahu nomor telpon Jane)
• Do you ever wish you could fly?
(Apakah kamu pernah berharap kamu dapat terbang?)
Arti:
You can’t fly.
(Kamu tidak dapat terbang)
• I wish it didn’t rain so much in Bogor.
(Saya harap hujan tidak deras di Bogor)
Arti:
It rains a lot.
(Hujannya deras)
• It is crowded here. I wish there were not so many people.
(Sangat ramai di sini. Saya harap tidak banyak orang di sana)
Arti:
There are a lot of people.
(Ada banyak orang di sana)
• I wish I did not have to work.
(Saya harap saya tidak harus bekerja)
Arti:
I have to work.
(Saya harus bekerja)
3) Dalam kalimat pengandaian yang menggunakan kata if dan wish dalam bentuk Past Tense, kita dapat menggunakan kata were untuk menggantikan kata was. Perhatikan contoh berikut ini.
• If I were you, I would not buy that jacket. (atau ‘if I was you’)
(Jika saya jadi kamu, saya tidak akan membeli jacket itu)
• I would go out if it were not raining. (atau ‘if it was not raining’)
(Saya akan pergi keluar jika hari tidak hujan)
• I wish my room were larger. (atau ‘I wish my room was larger’)
(Saya harap ruangan saya lebih besar)
4) Jangan gunakan kata would bersamaan dengan kata if atau wish dalam satu klausa. Perhatikan contoh di bawah ini.
• If I were rich, I would buy a castle. (bukan ‘if I would be rich’)
(Jika saya kaya, saya akan membeli sebuah kastil)
• I wish I were taller. (bukan ‘I wish I would be taller’)
(Saya harap saya lebih tinggi)
5) Namun, terkadang bentuk I wish … would … juga dapat dilakukan. Perhatikan contoh berikut ini.
• I wish you would come to my birthday party.
(Saya harap kamu mau datang ke pesta ulang tahun saya)
• I wish they would be fine.
(Saya harap mereka akan baik-baik saja)
Demikianlah penjelasan lengkap tentang if dan wish beserta contohnya. Semoga penjelasan tersebut dapat bermanfaat bagi teman – teman. Terima kasih.