Definisi dan Contoh Kata Ulang – Kata ulang adalah kata yang tereduplikasi, artinya kata tersebut mengalami pengulangan dengan maksud dan tujuan tertentu. Proses pembentukan pengulangan kata dapat terjadi dengan berbagai cara. Misalnya saja pengulangan kata secara utuh, pengulangan bunyi kata, pengulangan sebagian kata, pengulangan kata semu, dan pengulangan kata berimbuhan. Jika didasarkan pada bentuk dan fungsi maknanya, maka kata ulang dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa macam diantaranya ialah :
A. Kata Ulang Berdasarkan Bentuk
1. Kata ulang sebagian (dwipurna)
Kata ulang sebagian merupakan jenis kata ulang yang hanya melakukan perulangan kata di bagian awal katanya saja. Contoh :
Tetua, sesaji, leluhur, tetangga, erumputan, leluasa, dan lain sebagainya.
Contoh dalam kalimat :
– Tetua adat kampung durian telah selesai memberikan petuahnya tadi pagi kepada warga.
– Kita harus hidup rukun dengan tetangga.
– Jika belum hidup sendiri dan mandiri rasanya hidup ini tidak akan terasa leluasa.
2. Dwilingga (kata ulang utuh)
Pengulangan kata dalam aspek ini dilakukan pada keseluruhan kata. Contoh :
Anak-anak, rumah-rumah, tinggi-tinggi, sama-sama, macam-macam, dan lain-lain.
Contoh dalam kalimat :
– Di daerah Liwa kabupaten Lampung Barat masih banyak terdapat rumah-rumah adat suku Lampung.
– Aku takjub melihat gedung tinggi-tinggi di kota Jakarta.
– Rasanya penat dan lelah tak terasa ketika anak-anak menyambutku selepas pulang kerja.
3. Kata Ulang Berubah Bunyi
Pengulangan pada kata dalam aspek kata ulang berubah bunyi terjadi pada unsur pertama atau unsur kedua dalam kalimat. Contoh :
Sayur-mayur, utak-atik, gotong-royong, gerak-gerik, warna-warni, lauk-pauk, dan lain sebagainya.
Contoh dalam kalimat :
– Ibu memasak aneka sayur-mayur untuk disajikan malam nanti.
– Orang misterius itu menunjukkan gerak-gerik yang mencurigakan.
– Jikalau saja aku berada di rumah, pastilah lauk-pauk untuk makan sehrai-hari terjamin dengan baik.
4. Kata Ulang Berimbuhan
Kata ulang berimbuhan adalah pengulangan kata yang dilakukan dengan menambahkan imbuhan pada unsur kata pertama ataupun unsur kata kedua. Contoh :
bermain-main, tarik-menarik, melihat-lihat, bersenang-senang, berandai-andai, rumah-rumahan, bersiap-siap,batu-batuan, tukar-menukar, bermaaf-maafan, pukul-memukul, sapa-menyapa, dan lain sebagainya.
Contoh dalam kalimat :
– Mengapa hanya pada saat hari lebaran saja orang-orang saling bermaaf-maafan?
– Dalam mejelis ini kaum muslimin saling sapa-menyapa.
– Di pasar ini masih menggunakan sistem lama yakni tukar-menukar barang tanpa memakai alat tukar rupiah.
5. Kata Ulang Semu
Pengulangan kata dalam kata ulang semu dilakukan pada kata dasar yang sesungguhnya bukanlah hasil dari reduplikasi itu sendiri. Letak perbedaan dari kata ulang utuh adalah pada kata ulang semu, jika kata ulang semu tidak dilakukan pengulangan kata maka kat tersebut tidak dapat berdiri sendiri atau tidak memiliki makna.
Contoh:
kura-kura, undur-undur, Laba-laba, gorong-gorong, arem-arem, orong-orong, kupu-kupu, ubur-ubur, empek-empek, pura-pura, ubun-ubun, cumi-cumi, dan lain-lain.
Contoh dalam kalimat :
– Adik menemukan laba-laba hitam yang sangat besar.
– Pada saat memancing di pantai Anyer, ayah mendapatkan banyak ikan dan cumi-cumi besar.
– Mengapa bisa ada ubur-ubur di tambak udang milik paman?
B. Kata Ulang Berdasarkan Fungsi atau Makna
1. Kata Ulang Bermakna Mirip
Kata ulang ini menunjukkan makna sifat yang hampir mendekati obyek yang disifati. Misalnya kemerah-merahan, kehitam-hitaman, kebapak-bapakan, kuda-kudaan, kekanak-kanakan, dan lain sebagainya.
Contoh dalam kalimat :
– Jika biji kopi telah berwarna kehitam-hitaman ketika di jemur, maka itu adalah pertanda bahwa biji kopi siap untuk disangrai.
– Aku sangat nyaman berada di dekat Pak Samsul, ia memiliki sifat kebapak-bapakan.
– Meskipun telah berusia kepala tiga, Arman masih saja bersikap kekanak-kanakan.
2. Kata Ulang Bermakna Jamak
Kata ulang ini menunjukkan makna lebih dari satu (jamak). Misalnya buku-buku, botol-botol, piring-piring, gelas-gelas, ibu-ibu, guru-guru, dan lain sebagainya.
– Ibu-ibu pengajian telah berkumpul di masjid Al Ishlah untuk mengikuti pengajian.
– Guru-guru SDIT Permata Bunda melakukan doa bersama sebelum mengajar.
[sc:ads]
3. Kata Ulang Bermakna Macam-macam
Kata ulang jenis ini menunjukkan makna variatif atau bermacam-macam. Misalnya pepohonan, sayur-mayur, batu-batuan, buah-buahan, dan lain sebagainya.
Contoh dalam kalimat :
– Di warung sembako ibu Ginah juga menjual aneka sayur-mayur.
– Di halaman rumah Toni banyak terdapat tanaman dengan aneka buah-buahan.
4. Kata Ulang Bermakna Saling
Kata ulang jenis ini menunjukkan makna saling. Misalnya bersalam-salaman, pendang-memandang, lihat-melihat, tembak-menembak, dan seterusnya.
Contoh dalam kalimat :
– Selepas melaksanakan shalat idul fitri para jamaah saling bersalam-salaman.
– Di lapangan pinball ini setiap pemain diperbolehkan saling tembak-menembak.
5. Kata Ulang Bermakna Intensitas
Kata ulang jenis ini menunjukkan makna intensitas. Misalnya bolak-balik, kuat-kuat, mondar-mandir, dan lain sebagainya.
Contoh dalam kalimat :
– Sudah tujuh kali aku bolak-balik dari rumah sakit menuju kediamanmu.
– Di arena gulat ini banyak sekali orang yang kuat-kuat.
6. Kata Ulang Bermakna Kolektif
Kata ulang ini menunjukkan makna kolektif atau sesuatu yang berbilang. Misalnya satu-satu, dua-dua, tiga-tiga, empat-empat, dan seterusnya.
Contoh dalam kalimat :
– Ayah berjanji akan membelikan aku dan kakak mainan satu-satu.
– Jika honor dari bisnis ini dibagi rata maka hanya akan bertemu laba sebanyak lima puluh-lima puluh.
7. Kata Ulang Bermakna Situasi
Kata ulang jenis ini menunjukkan makna situasi atau keadaan tertentu. Misalnya hidup-hidup, sehat-sehat, panjang-panjang, besar-besar, dan lain sebagainya.
Contoh dalam kalimat :
– Keluarga Pak Karman memiliki tubuh yang sehat dan gemuk-gemuk.
– Kucing anggora peliharaan Mimin semuanya besar-besar.
8. Kata Ulang Bermakna Tindakan yang Dilakukan Secara Terus-menerus
Kata ulang jenis ini menunjukkan makna suatu aktivitas yang dikerjakan secara berkelanjutan. misalnya berkali-kali, terus-menerus, sering-sering, dan lain sebagainya.
Contoh dalam kalimat :
– Sudah berkali-kali ia datang kemari untuk mencoba menemuimu.
– Aku tidak bisa menahan perasaan sakit ini terus-menerus.
9. Kata Ulang Bermakna Kegiatan
Kata ulang ini menunjukkan makna aktivitas yang sedang dikerjakan. Misalnya saja jahit-menjahit, pijit-memijit, masak-memasak, dan lain sebagainya.
Contoh dalam kalimat :
– Ibu-ibu pengajian RT 56 tak hanya disibukkan dengan kegiatan mengaji, mereka juga seringkali mengadakan acara pelatihan jahit-menjahit.
– Kalau soal masak-memasak, bibilah jagonya.
Sumber :
http://www.kelasindonesia.com/2015/04/pengertian-dan-contoh-kata-ulang-lengkap.html
Baca Juga:
Cara Penulisan Gelar yang Benar di Bahasa Indonesia
Pengertian, Macam-macam, dan Penggunaan Kata Ganti
Pengertian, Cara Menyunting, Beserta Contoh Suntingan