Pengertian, Jenis-Jenis Konjungsi dan Contoh Kalimat – Konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antar kata, antar frasa, antar klausa, antar kalimat. Konjungsi fungsinya untuk menghubungkan dua buah klausa, kalimat, paragraf atau lebih. Berdasarkan fungsinya konjungsi dikelompokkan dalam tiga bentuk. Berikut penjelasannya :
Jenis-jenis konjungsi :
1. Konjungsi antar klausa
Adalah kata penghubung yang menghubungkan dua buah klausa atau lebih. Ada tiga macam konjungsi antar klausa yaitu korelatif, subordinatif, dan koordinatif.
a) Konjungsi korelatif : menghubungkan dua buah klausa yang memiliki hubungan sintaksis setara. Konjungsinya :
baik….maupun….
jangankan….pun…
bukan…..melainkan….
tidak hanya…..pun
apakah….atau….
Contoh :
Baik kekek maupun nenek adalah orang yang ramah.
Jangankan mobil mewah, rumah pun aku tak punya.
Bukan bibi yang marah melainkan suaminya.
Tidak hanya Riza yang berlibur, keluarganya pun ikut serta.
b) Konjungsi subordinatif : menghubungkan dua buah klausa yang memiliki hubungan sintaksis yang tidak sama atau bertingkat. Konjungsinya :
…….sebelum
….agar…..
Meskipun…….
Jika……maka….
Contoh :
Ani masuk kelas sebelum bu guru datang.
Ibnu giat belajar agar menjadi juara kelas.
Meskipun berasal dari keluarga sederhana dia tetap percaya diri.
Jika aku lulus sekolah maka aku akan melanjutkan kuliah.
c) Konjungsi koodinatif : menghubungkan dua klausa yang sejajar, tetapi konjungsi ini tidak terjadi pada klausa-klausa yang sederhana.
Konjungsinya :
……dan….
……tetapi……
…..atau…….
Contoh :
Aku membeli roti dan susu untuk belak berlibur.
Aku ingin makan tetapi perutku masih kenyang.
Kau boleh pergi denganku atau dengan pacarmu.
2. Konjungsi antar kalimat
Adalah kata penghubung yang menghubungkan antara satu kalimat dengan kalimat yang lain, sehingga menjadi kalimat yang logis.
Macam-macam konjungsinya :
a) Untuk menyatakan akibat/konsekuensi : akibatnya, oleh karena itu, dengan demikian, oleh sebab itu, dan lain-lain.
Contoh :
Rika anak yang selalu rajin belajar. Oleh karena itu, ia menjadi juara kelas setiap tahunnya.
Doni anak yang aktif dan kritis di kelas. Dengan demikian, pak guru hafal dengannya.
b) Untuk menyatakan kelanjutan dari suatu peristiwa atau keadaan : kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya.
Contoh :
Bibi mengantar adik ke sekolah naik angkot. Kemudian ia pergi ke pasar untuk belanja.
Pertama-tama ia harus membaca buku. Selanjutnya menuliskan ringkasan buku tersebut.
c) Untuk menyatakan keadaan bertentangan dengan keadaan sebelumnya : sayangnya, namun, kecuali itu, akan tetapi.
Contoh :
Yana adalah anak yang berpotensi menjadi juara kelas. Sayangnya ia malas belajar.
Dia bisa datang ke acara ulang tahunku. Kecuali bila ada acara lain yang mendadak.
d) Untuk menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain diluar yang telah dinyatakan sebelumnya : tambah pula, lagi pula, selain itu.
Contoh :
Dia bukan orang yang kekurangan uang. Lagi pula ayahnya seorang pengusaha yang berhasil.
Dia bukan hanya seorang pelajar. Selain itu, ia bekerja sebagai penulis lepas.
[sc:ads]
e) Untuk menyatakan keadaan yang sebenarnya : sesungguhnya, bahwasanya.
Contoh :
Anak itu memang menjadi anak yang nakal. Sesungguhnya dulu ketika ibunya masih sehat dia anak yang baik dan rajin.
Sekar menjadi bintang model yang lagi trend. Bahasanya dia anak yang lugu dan polos.
f) Untuk menyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu : biarpun demikian, walaupun demikian, meskipun demikian.
Contoh :
Ayah berusaha baik di depan tamu Rizki. Walaupun demikian, dalam hatinya ia sangat kecewa dengan Rizki.
Bu Ratih selalu sabar menunggu anaknya kembali pulang. Meskipun demikian, itu hanya harapan yang tak kunjung nyata.
3. Konjungsi antar paragraf
Adalah kata-kata penghubung yang menghubungkan antar paragraf. Konjungsi yang digunakan untuk menjadikan paragraf menjadi satu kesatuan, koheren dan sistematis.
Macam-macam konjungsi antar paragraf :
Terlebih lagi…..
Disamping……
Tak hanya sebagai…..
Oleh karena itu…..
Berdasarkan…..
Adapun……
Alkisah…….
Akan hal……
Dan lain-lain.
Contoh :
…………
Alkisah disebuah kerajaan yang jauh terletak dibalik bukit. Sang ratu melahirkan seorang bayi mungil yang sangat cantik dan lucu……….
……….
Contoh :
………….
Berdasarkan hasil survei kependudukan sepuluh tahun terakhir ini. Jumlah masyarakat Indonesia yang semakin hari semakin meningkat.
………….
Contoh :
………….
Adapun kekurangan dari sistem pelayanan ojek secara online, diantaranya bagi orang yang tidak bisa menggunakan gadget akan kebingungan.
………..
Contoh :
………….
Tak hanya sebagai pajangan yang membuat mata menjadi segar kembali. Menikmati pemandangan pegunungan nan hijau membuat jiwa yang penat karena kesibukan sehari-hari.
…………….
Contoh :
Berkurangnya jumlah udara bersih yang ada saat ini, menjadi masalah besar jika dibiarkan. Banyak sekali kita jumpai sidetiap sudut kota, pabrik-pabrik yang menimbulkan polusi udara dari asap pabrik. Dijalanan kota kendaraan bermotor kesana kemari, belum lagi kendaraan umum yang kadang asapnya menghitam.
Selain itu, kurangnya lahan resapan air diperkotaan membuat jumlah pohon yang ditanam dipinggir jalan perkotaan menjadi sedikit. Sebenarnya dengan adanya pohon dapat mengurangi akibat dari polusi udara di kota.
Tambah lagi, minimnya kesadaran masyarakat akan lingkungan kita sekarang ini. Masih banyak masyarakat yang tidak peduli dengan kerusakan alam sekarang ini. Masih banyak yang membuang sampah sembarangan, membuang sampah ke sungai.
Oleh karena itu, kerusakan alam kita ini menjadi semakin bermasalah ketika kesadaran dari manusia yang semakin sedikit. Jadi kita harus memulai menyadarkan orang lain untuk mengurangi kerusakan alam ini. Tetapi langkah lebih baiknya kita mulai dari menyadarkan diri sendiri terlebih dahulu.
Baca Juga:
Contoh Soal Majas dan Kunci Jawaban Terbaru
Pengertian dan 25 Contoh Majas Anafora
Pengertian dan 54 Contoh Majas Asonasi