2 Contoh Teks Eksplanasi Tentang Angin Puting Beliung

Posted on

2 Contoh Teks Eksplanasi Tentang Angin Puting Beliung – Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan tentang sebuah fenomena yang terjadi di sekitar dengan penjelasan secara utuh dan mendalam. Fenomena yang dijelaskan pada teks bisa berupa fenomena alam dan sosial. Berdasarkan fungsinya, teks eksplanasi menyajikan informasi tentang suatu fenomena agar pembaca mengerti dan memahami persoalan yang tengah dibahas di dalam teks.

Berikut adalah contoh-contoh teks eksplanasi yang membahas tentang fenomena alam angin puting beliung :

Contoh 1 :

Proses Terjadinya Bencana Angin Putting Beliung dan Dampak yang Ditimbulkannya

Angin puting beliung adalah fenomena alam dari unsur angin yang mengalami perputaran dengan kecepatan yang sangat tinggi. Kecepatan angin ini bisa mencapai 63 km /jam. Secara umum angin puting beliung juga dikenal dengan sebutan istilah angin leysus. Di wilayah Sumatera angin ini dikenal dengan sebutan angin bohorok. Di wilayah benua Amerika, angin ini dikenal dengan sebutan angin Tornado yang mampu berputar dengan kecepatan hingga 320 km / jam dengan diameter pusaran hingga 500 meter.

Pada umumnya angin puting beliung memiliki kecepatan hingga 175 km / jam dengan lebar diameter hingga 75 meter. Angin ini melakukan pergerakan sejauh beberapa kilometer sebelum mereda. Proses terjadinya angin ini berawal ketika udara panas dan juga dingin saling bertemu dan mengalami bentrokan. Bentrokan antara udara panas dan dingin ini selanjutnya membentuk angin putting beluing. Selain dari sebab tersebut, angin putting beliung terjadi akibat arus udara yang berada di dalam awan mengalami kenaikan yang begitu kuat.

Angin putting beliung juga terjadi akibat naiknya suhu udara di siang hari dan berkumpulnya awan hitam yang diakibatkan oleh adanya radiasi sinar matahari. Awan tersbut semakin bertambah dan tumbuh secara vertikal dan terjadi pergolakan arus udara di dalamnya. Pergolakan arus udara tersebut mengalami kenaikan dan penurunan arus dengan percepatan yang sangat tinggi. Arus udara yang mengalami penurunan dengan kecepatan tinggi selanjutnya menuju ke permukaan tanah dan dengan tiba-tiba berhembus dan berjalan secara acak.

Indikasi kemunculan angin putting beliung ditandai dengan adanya gejala-gejala seperti misalnya 1) Adanya suhu panas yang cukup ekstrem terutama pada hari sebelum terjadi angin putting beliung ; 2) Jika terdapat pepohonan di area sekitar akan lebih mudah memprediksikan kehadiran angin puting beliung dengan melihat adanya pergerakan pepohonan akibat hembusan angin. 3) Sesaat sebelum terjadi angin putting beliung, udara sekitar akan terasa dingin dan langit tiba-tiba mendung.

Bencana alam angin putting beliung ini berpotensi terhadap kerusakan yang cukup beragam. Misalnya saja kerusakan infrastruktur, pemukiman, perkebunan, persawahan, dan berbagai macam kekacauan lainnya. Bencana ini adalah murni dari sebab faktor alam yang tidak ada sebab campur tangan manusia di dalamnya. Oleh karenanya fenomena bencana puting beliung tidak dapat dicegah kedatangannya. Perlu adanya kesiapsiagaan untuk menanggapi bencana yang datang secara mendadak ini dengan melakukan simulasi evakuasi. Simulasi ini dapat berguna untuk melatih masyarakat agar lebih siap menghadapi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi secara tiba-tiba. Setidaknya warga dapat dengan cepat mengevakuasi diri dan keluarganya sendiri ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Meskipun kerugian dalam bentuk materil tidak dapat dihindari, namun setidaknya pencegahan timbulnya korban jiwa dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.

[sc:ads]

Contoh 2 :

Menilik Fenomena Alam Puting Beliung

Angin puting beliung adalah salah satu dari fenomena alam yang terjadi di sekitar kehidupan manusia. Puting beliung bukan hanya sebuah fenomena alam, lebih tepatnya jika dikatakan sebagai sebuah bencana alam karena sifatnya yang merusak. Angin yang dikenal sebagai tornado, leysus, dan bohorok ini berjalan dengan berputar hingga kecepatan lebih dari 63 km / jam. Puting beliung ini mampu menggulung apa saja termasuk puing-puing yang dihancurkannya dalam pusarannya. Sehingga akan sangat berbahaya mengingat puing-puing tersebut dapat terangkat dan begitu saja terlepar dengan kekuatan yang cukup tinggi.

Fenomena puting beliung biasa terjadi ketika musim pancaroba baik diwaktu siang ataupun sore hari. fase-fase terjadinya fenomena ini berkaitan erat dengan fase munculnya awan comulonimbus. Fase-fase tersebut meliputi : 1)Fase tumbuh, arus udara naik di dalam awan dengan tekanan tinggi ; 2) fase masak, titik-titik air yang tidak tertahankan oleh udara serta merta naik hingga menuju puncak awan; 3) Fase punah, tida adanya massa udara yang naik akan tetapi massa udara meluas pada awan-awan yang berada di sekitarnya. Sehingga pad aakhirnya prosesi kondensasi awan akan terhenti dan udara yang turun semakin melemah.

Situasi serta kondisi sebelum terjadi angin puting beliung sesungguhnya dapat segera bisa diketahui dengan mengetahui beberapa hal. Misalnya saja ketika suhu cuaca mendadak naik (suhu panas yang tidak seperti biasanya) dan selanjutnya disusul dengan hujan lebat. Berikutnya keadaan awan putih yang berbentuk seperti gerombolan yang berlapis, berubahnya warna awan yang semula berwarna putih menjadi hitam seperti awan cumulonimbus, dan masih banyak lagi. Fenomena tersebut berpotensi menimbulkan puting beliung.

Dengan memperhatikan sebab-sebab serta indikasi terjadinya fenomena alam ini, diharapkan mampu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana ini. hal tersebut dirasa perlu untuk dilakukan guna meminimalisasikan adanya korban jiwa pada peristiwa alam tersebut. Meskipun kerugian dalam hal materil tak akan dapat dihindari.

Sumber :
http://terbeselung.blogspot.co.id/2016/10/contoh-teks-eksplanasi-angin-puting-beliung.html

Baca Juga:

Soal Teks Eksplanasi & Jawabannya (Terbaru)
2 Contoh Teks Eksposisi Tentang Budaya Terbaru
Pengertian dan Contoh Teks Eksposisi Proses