2 Contoh Teks Eksplanasi Tentang Peristiwa Alam – Teks eksplanasi adalah teks yang di dalamnya memuat penjelasan secara rinci dan mendalam terhadap suatu topik permasalahan yang dibahas dalam teks. Gagasan yang dibahas dalam teks eksplanasi bisa berupa fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar semisal fenomena sosial, fenomena politik, fenomena alam, dan lain sebagainya. Secara fungsional teks eksplanasi menyajikan informasi secara lebih mendalam dan sistematis agar pembaca paham dengan apa yang disampaikan dalam teks. Berikut ini adalah beberapa contoh teks eksplanasi tentang peristiwa alam :
Contoh 1 :
Fenomena Terjadinya Halilintar
Halilintar atau adalah sebuah fenomena alam yang seringkali dijumpai ketika cuaca sebelum, saat, dan setelah hujan. Tentu saja halilintar sangat sulit dijumpai ketika cuaca sedang cerah dan tak berawan gelap. Halilintar adalah fenomena gejala dari peristiwa listrik statis dalam kajian keilmuan fisika. Kilatan halilintar berasal dari memuainya udara dengan kecepatan tinggi yang diakibatkan oleh adanya loncatan bunga api yang bermuatan listrik. Loncatan bunga api bermuatan listrik dengan skala lebih besar dapat terjadi ketika cuaca berawan atau sedang turun hujan. Pada saat mendung dan hujan, kadar air yang terkandung dalam udara sangat tinggi sehingga menyebabkan daya isolasinya menurun dan arus listrik mudah mengalir.
Halilintar terjadi akibat perbedaan potensial antara awan dengan awan lainnya. Pergerakan awan terjadi secara terus-menerus. Selama melakukan pergerakan tersebut, awan akan bersinggungan dengan awan lainnya sehingga muatan listrik positif dan negatif akan terpusat pada sisi yang berbeda. Jika potensi awan dan bumi memiliki keterpautan perbedaan yang demikian besar, maka muatan negatif pada awan akan berpindah ke bumi ataupun sebaliknya agar bisa mencapai titik kesetimbangan.
Ketika proses perpindahan terjadi , muatan negatif yang berpindah akan melewati udara sebagai mediumnya. Pada saat itulah muatan negatif menembus isolasi udara sehingga meimbulkan efek ledakan suara. Begitu pula dengan awan yang memiliki muatan negatif dan positif juga bisa berpotensi menyebabkan terjadinya halilintar jika awan yang saling bersinggungan tersebut memiliki perbedaan muatan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa loncatan muatan listrik antara awan dengan awan lainnya atau antara awan dengan bumi bisa memicu terjadinya kilatan halilintar.
Contoh 2 :
Proses Terjadinya Fenomena Alam Salju
Salju adalah salah satu dari fenomena alam yang sangat unik. Salju memiliki tekstur lembut dengan gumpalan kristal es berwarna putih. Benda lembut berwarna putih ini sangat mudah dijumpai di berbagai negara yang memiliki empat musim. Di indonesia sangat sulit menemukan fenomena alam ini tekecuali di daerah puncak gunung Jayawijaya yang berada di Papua.
Fenomena terbentuknya salju berawal dari uap air yang terkumpul menjadi satu di atmosfer bumi. Kumpulan uap air yang berkumpul tersebut mengalami proses kondensasi sehingga menjadikannya gumpalan awan. Ketika membentuk gumpalan awan, massa uap air jumlahnya jauh lebih kecil dibandingkan massa udara. Hal ini menyebabkan uap air yang berubah menjadi awan mengambang di udara. Pada saat uap air semakin bertambah dan menjadi satu dengan uap air sebelumnya yang telah berubah menjadi awan maka terjadilah penambahan massa jenisnya. Ketika penambahan uap air terus terjadi sampai pada akhirnya udara tidak bisa lagi menahannya, maka awan akan pecah dan selanjutnya partikel air pun akan jatuh ke bumi.
Air yang jatuh akibat penumpukan uap air di dalam awan tadi merupakan air yang belum terkontaminasi oleh partikel lain. Air yang bersifat murni ini tidak serta merta membeku menjadi salju pada temperatur 0 derajat celcius. Pada suhu o derajat celcius adalah prosesi terjadinya perubahan bentuk zat air yang semula berupa zat cair menjadi zat padat. Suhu 0 derajat belum cukup untuk membekukan air murni tersebut. Dibutuhkan temperatur suhu yang jauh lebih rendah dari 0 derajat celcius (minus 0 derajat celcius).
Ketika pertikel-partikel air murni jatuh dari awan, partikel tersebut akan terkontaminasi oleh partikel-partikel lainnya. Diantara partikel-partikel tersebut terdapat partikel yang mampu melakukan percepatan proses pembekuan partikel air murni. Melalui proses inilah partikel air murni yang semula adala uap air berubah menjadi kristal es yang disebut dengan salju.
Partikel-partikel yang memiliki andil dalam prosesi pembekuan partikel air murni adalah partikel nukleator. Selain berfungsi melakukan percepatan proses pembekuan partikel air murni, partikel nukleator juga berfungsi sebagai perekat uap air . Partikel murni yang telah tercampur partikel nukleator selanjutnya akan tercampur lagi dengan partikel murni yang baru dan berpotensi membentuk kristal es yang lebih besar lagi. Hujan salju akan terjadi jika temperatur suhu udara tidak sampai melelehkan kristal es. Jika temperatur suhu udara lebih tinggi, maka kristal es akan mencair dan akan berubah menjadi hujan air.
Kristal salju tidak memiliki bentuk dan ukuran yang pasti. Hal tersebut dikarenakan setiap butiran kristal salju tidak memiliki bentuk yang sama. Itulah sebabnya kristal salju dikatakan sebagai partikel yang mempunyai struktur unik. Meskipun bentuknya unik dan terlihat sangat indah, namun belum ada bukti yang menunjukkan bahwa salju membawa kebermanfaatan seperti halnya air hujan. Disamping itu salju juga kerapkali mengganggu aktivitas manusia seperti mengganggu akses jalan, cuaca dingin ektrem yang mengikutinya, membuat jalanan licin dan masih banyak lagi.
Sumber :
http://www.materikelas.com/2016/01/contoh-teks-eksplanasi-tentang.html#
Baca Juga:
Contoh Teks Eksposisi tentang Lingkungan Sekolah
2 Contoh Teks Eksposisi Tentang Sampah
Contoh Teks Eksposisi Persuasif Terbaru