35 Pantun Nasehat Orang Tua – Pantun ialah salah satu dari bentuk puisi lama yang memiliki rima silang (a-b a-b), tersusun atas beberapa baris dan mmemiliki makna kata yang indah. Berdasarkan fungsinya, pantun dapat menjadi sarana penghibur sekaligus kritik sosial terhadap isu tertentu. Terdapat berbagai macam jenis pantun berdasarkan siklus usia dan juga isinya. Di bawah ini beberapa contoh pantun Nasehat Orang Tua, sebagai berikut :
Pantun Nasihat Orang Tua 12 Bait
Tanpa garam masakan tiada rasa
Jikalau hambar maka tak nikmatlah dimakan
Kasih Ibu sepanjang masa
Kasih ayah sepanjang jalan
Barang hilang hendak dicari kemana
Asalkan saja bukan emas permata
Sepanjang malam ibu berdoa
Demi anak-anaknya yang tercinta
Sudahlah senja hari cepatlah pulang
Melewati sawah ladang dan juga telaga
Setiap hari ayah bekerja membanting tulang
Demi menunaikan kewajiban menafkahi keluarga
Seorang gadis tersenyum malu-malu
Tersenyum tipis hendak bertanya
Patuhilah perintah ibumu selalu
Jangan sesekali engkau membantahnya
Persiapkanlah sebaik-baiknya dirimu
Agar dirimu tak kebingunan di sana
Tuturutilah kemauan ibumu
Selagi tak bertentangan dengan agama
Pandainya tukang obat dalam meramu
Meramu jamu untuk kesehatan
Ikutilah nesihat ayahandamu
Selagi nasihat itu menunju ke arah kebenaran
Sangatlah nikmat menyeruput kopi sambil makan kue putu
Eloklah jika ditambah pisang gorengnya
Taatilah ayahmu setiap waktu
Janganlah engkau membantah dan menentangnya
Menjelang lebaran membuat kue legit
Disajikan di hari raya idul fitri saat datang banyak tamu
Kejarlah mimpi-mimpimu setinggi langit
Dan bahagiakanlah orangtuamu
Membawa banyak kitab siapakah gerangan kiranya
Tak disangka tuan guru yang sedang bertamu
Sejahterakan hidupmu sebaik-baiknya
Agar kelak engkau bisa merawat ibu dan ayahmu
Janganlah lupa memakai dasi barumu
Dasi kupu-kupu yang dikaitkan dengan peniti
Ingatlah jasa kedua ayah dan ibumu
Agar engkau menjadi anak yang berbakti
Mengambil air wudhu di telaga
Bersih bening dan segar airnya
Berbuat baiklah pada mereka sekuat tenaga
Walaupun dirimu tak akan mampu membalas kebaikannya
Si pandai melucu berbicara dengan gagap
Sengaja kanda pertunjukkan untuk adinda
Pagi-pagi dingin menyergap
Seduhkan teh hangat untuk ayahanda
Pantun Nasihat Orang Tua 8 Bait
Membuat tanda penunjuk jalan menggunakan palang
Ketika lelah istirahatlah di beranda
Malam hari dinginnya menusuk tulang
Buatkan susu panas untuk ibunda
Mencari mujair dengan menggunakan bubu
Tak sengaja mendapatkan cumi bertinta
Badan kaku pegal begitu terasa di pundak ibu
Pijatlah ia dengan rasa cinta
Mengais rezeki alangkah payah
Namun dilalui dengan semangat juang
Badan kaku dan pegal juga dirasakan ayah
Pijatlah ia dengan rasa sayang
Waktu berlalu tak terasa kini sudah petang
Langit indah merona berwarna merah
Ingatlah ayahmu yang bekerja keras membanting tulang
Semua demi dirimu agar tetap dapat tetap bersekolah
Menjadi guru haruslah pandai
Pandai mengajar dan juga mengaji
Berikanlah sesuatu yang orangtuamu sukai
Syukur jika engkau memberangkatkan haji
Dilihat dari jauh sepertinya datang seorang tamu
Tamu agung dengan sejumlah buah tangan darinya
Jagalah selalu perasaan ayah ibumu
Jangan sampai engkau menyakiti hatinya
Ke kebun binatang melihat panda
Alangkah lucu tingkah polahnya nan menawan
Mintalah doa restu pada ibunda
Karena doanya tak terhalang sampai ke Tuhan
Dari tanjung priok sampai ke marunda
Jalan-jalan santai sambil makan ketan
Janganlah sesekali membentak ibunda
Kutuknya pun akan jadi kenyataan
[sc:ads]
Pantun Nasihat Orang Tua 6 Bait
Menulis karangan terlebih dulu buat kerangka
Tulisan yang dibuat hanyalah untukmu
Sekali-kali berilah apa yang ibumu suka
Agar muncul rasa bahagianya kepadamu
Mengantri tiket menunggu giliran
Tiket menonton pagelaran bersama dengan mertua
Indahnya hari berlebaran
Sembah sungkem kepada orang tua
Hidup sejahtera dikatakan mapan
Bukan berarti ingin memiliki semua
Semua orang bermaaf-maafan
Tak terkecuali kepada orang tua
Tangga nada lagu disebut oktaf
Tak tahu hendak memainkan lagu yang mana
Kepada sanak saudara saja saling meminta maaf
Jangan sampai kepada orang tua tidak terlaksana
Pergi ke kebun binatang melihat kakak tua
Dilihat baik-baik malah malu-malu
Jika ada hal yang bisa dilakukan orang tua
Pastilah semuanya untuk dirimu
Memukul paku dengan palu
Hati-hatilah menggunakannya
Doakanlah ibu dan ayahmu selalu
Agar Tuhan meridhoi keduanya
Pantun Nasihat Orang Tua 4 Bait
Mendaki bukit himalaya
Bawalah bekal ala kadarnya
Ditengah malam ibumu menangis berdoa
Agar buah hatinya mendapatkan lindungan Nya
Lemah lembut ramah nan bersahaja
Melihat seorang Raja dan kuda yang ditungganginya
Panas dan terik tak kenal waktu ayahmu bekerja
Demi dirimu putera tercintanya
Tak dikenal siapa yang datang dengan bertanya
Membawa buah tangan begitu banyaknya
Lelah dan letih tak dirasanya
Hanya terbayang wajah mu yang dicintainya
Tamu tengah malam siapakah rupanya
Tak disangka tak dinyana ternyata kerabat lama
Guratan kerut kini telah banyak menghiasi wajahnya
Menggambarkan perjuangan yang telah lama dilakukannya
Pantun Nasihat Orang Tua 5 Bait
Tanaman subur selalu disirami
Terjadang juga harus dengan air mata
Tetes peluh dan air mata telah membanjiri bumi
Semua dilakukannya demi putera puteri tercinta
Alangkah lucunya yang baru lahir anak panda
Kerumunan berebut memberinya makan
Pipi merona mata basah menangis menanti ananda
Yang jarang ada kabar jangankan meberi perhatian
Membeli buah durian untuk siapa kiranya
Beli di toko buah Bu Rika
Bunda menangis mengingat anak-anaknya
Menanti kabar dan sapa dari mereka
Terbang menjulang tinggi si burung elang
Membidik kelinci sebagai sasaran
Ayahanda kecewa puteranya tak pulang
di hari nan fitri hari raya lebaran
senangnya hati tak tertahan
berburu si raja elang
sepertinya ayah bunda kenal dari kejauhan
tak disangka tak dinyana ananda pulang
Baca Juga: