Contoh Induk Kalimat, Anak Kalimat, Serta Pengertiannya – Induk kalimat adalah bagian kalimat (klausa) dari sebuah kalimat majemuk bertingkat yang sedikitnya terdiri dari subjek dan predikat yang memiliki potensi untuk menjadi sebuah kalimat. Klausa ini sudah memiliki makna meski tidak terikat ataupun bergabung dengan klausa lainnya. Sedangkan anak kalimat adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri dan akan memiliki makna jika telah bergabung dengan induk kalimat. Klausa ini bersifat terikat dan ditandai dengan penggunaan konjungsi (kata penghubung) di depannya.
Contoh :
- Ani datang ketika aku tidak di rumah.
Penjelasan :
- Ani datang
(kalimat tunggal)
- Aku tidak di rumah
(kalimat tunggal)
Ani datang ketika aku tidak di rumah
(Induk kalimat) (konjungsi) (anak kalimat)
- Ia tidak akan pergi seandainya kau menahannya.
Penjelasan :
- Ia tidak akan pergi
(kalimat tunggal)
- kau menahannya
(kalimat tunggal)
Ia tidak akan pergi seandainya kau menahannya.
(Induk kalimat) (konjungsi) (anak kalimat)
- Ayah selalu memaafkan anak-anaknya meskipun ia sering terluka.
Penjelasan :
- Ayah selalu memaafkan anak-anaknya
(kalimat tunggal)
- ia sering terluka
(kalimat tunggal)
Ayah selalu memaafkan anak-anaknya meskipun ia sering terluka.
(Induk kalimat) (konjungsi) (anak kalimat)
- Andi tidak pernah menyerah meskipun dengan segala keterbatasan yang dimilikinya.
- Andi tidak pernah menyerah
(kalimat tunggal)
- Dengan segala keterbatasan yang dimilikinya
(kalimat tunggal)
[sc:ads]- Andi tidak pernah menyerah meskipun Dengan segala keterbatasan yang dimilikinya
(Induk kalimat) (konjungsi) (anak kalimat)
- Ayah akan membelikan sebuah sepeda baru jika aku menjadi juara pada lomba itu.
Penjelasan :
- Ayah akan membelikan sebuah sepeda baru
(kalimat tunggal)
- aku menjadi juara pada lomba itu
(kalimat tunggal)
Ayah akan membelikan sebuah sepeda baru jika aku menjadi juara pada lomba itu.
(Induk kalimat) (konjungsi) (anak kalimat)
Perhatikan beberapa contoh anak kalimat dan induk kalimat pada contoh kalimat 6 – 38 berikut :
Untuk lebih jelas, perhatikan contoh-contoh berikut.
- Bahasa ibu menjadi bahasa pertama yang kita dengar ketika kita kecil. (induk kalimat)
- Aku akan kembali mendaki puncak gunung tertinggi ini jika ada (induk kalimat)
- Semua ini akan teratasi dengan baik seandainya aku datang lebih cepat. (induk kalimat)
- Komputermu akan baik-baik saja asalkan kau merawatnya dengan baik. (induk kalimat)
- Pelatih akan mengabulkan keinginannya asalkan Rio bersedia untuk ikut bertanding. (induk kalimat)
- Budi tidak akan dimarahi oleh bu guru apabila ia mengerjakan PR yang diberikan. (induk kalimat)
- Aku bercita-cita akan menginjakkankkan kaki di bulan apabila besar nanti. (induk kalimat)
- Para siswa tidak akan dihukum apabila tidak datang terlambat ke sekolah. (induk kalimat)
- Ia tidak akan menjadi setegar sekarang andaikan semua keinginnanya dikabulkan oleh orang tuanya. (induk kalimat)
- Vina berjanji akan belajar dengan sungguh-sungguh agar ia dapat meraih cita-citanya. (induk kalimat)
- Panitia mengumumkan terlebih dahulu melalui pengeras suara agar semua peserta lomba memahami peraturannya. (induk kalimat)
- Tolong menolong adalah sebuah kewajiban karena kita saling membutuhkan. (induk kalimat)
- Pak Adi tetap berangkat ke sekolah untuk mengajar kendatipun hujan begitu deras. (induk kalimat)
- Rudi berhasil menjadi juara kelas bertahan sebab ketekunannya yang terus menerus dalam belajar. (induk kalimat)
- Ibu berpesan kepadaku agar tidak bermusuhan dengan teman hanya karena persoalan kecil. (induk kalimat)
- Semangatnya untuk mencoba tidak pernah menciut oleh karena sebuah penolakan. (anak kalimat)
- Ia selalu merasa sendiri ibarat bertemankan sepi. (anak kalimat)
- Rendi merasa sangat marah seperti sedang terbakar jenggotnya. (anak kalimat)
- Nanda sekarang tampak seperti saat ayahnya muda dulu. (anak kalimat)
- Belajar ketika kecil bagaikan mengukir di atas batu. (anak kalimat)
- Menemukan orang jujur laksana mencari sebuah jarum di tumpukan jerami. (anak kalimat)
- Aku harus bersikap baik sebagaimana seorang anak kepada orang tuanya. (anak kalimat)
- Setiap mahasiswi diwajibkan mengenakan rok panjang saat ke kampus sebagaimana yang telah ditentukan. (anak kalimat)
- Menurutnya belajar berkelompok lebih baik dibandingkan belajar sendiri. (anak kalimat)
- Ia merasa lebih baik berteman kejujuran meski pahit dibandingkan harus menipu rakyat yang sedang sulit. (anak kalimat)
- Peristiwa yang menimpanya begitu mengerikan sehingga jiwanya sedikit terguncang. (anak kalimat)
- Dodi tak pernah mau belajar sehingga ia harus menerima pahitnya kebodohan. (anak kalimat)
- Tidak ada manusia yang sempurna maka kesalahan adalah hal yang biasa. (anak kalimat)
- Para nelayan tetap berusaha bertahan hidup dengan cara mencari ikan di laut saat ombak begitu besar. (anak kalimat)
- Ayah selalu berusaha menghidupi keluarganya dengan cara yang halal. (anak kalimat)
- Orang tua selalu menyembunyikan masalah mereka seolah-olah semua baik-baik saja. (anak kalimat)
- Para pemabuk itu selalu berbuat kejahatan seakan-akan mereka tidak akan tertangkap oleh polisi. (anak kalimat)
- Para koruptor dengan serakah menjarah harta milik rakyat seakan-akan mereka akan hidup selama-lamanya. (anak kalimat)
Baca Juga:
Contoh Teks Eksposisi Tentang Banjir Terbaru
Contoh Teks Eksplanasi Tentang Petir Terbaru
Contoh Teks Eksposisi Tentang Pendidikan Terbaru