Contoh Pidato Tentang pergaulan Bebas Terbaru – Pidato ialah suatu kegiatan berbicara di depan khalayak ramai dengan tujuan untuk menyampaikan ide, gagasan, serta pendapat tertentu. Berikut ini adalah contoh pidato yang bertemakan tentang pergaulan bebas :

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Yang saya hormati, Bapak Kepala SMAN 14 Bandar Lampung beserta dewan guru.

Yang saya hormati para panitia penyelenggara dan rekan-rekan yang telah hadir pada penyuluhan hari ini.

Pertama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT dimana berkat rahmat-Nya kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat. Shalawat serta salam tidak lupa kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Pada kesempatan ini saya menyampaikan terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan beberapa hal mengenai pergaulan bebas di kalangan remaja.

Hadirin yang saya hormati,

Seperti kita ketahui bahwa pengaruh dari luar terutama barat telah banyak mempengaruhi kehidupan remaja kita saat ini. Pengaruh tersebut memasuki kehidupan dalan hal kebudayaan, pakaian, makanan, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya. Dalam hal kebudayaan, remaja kita cenderung lebih senang menghafal lagu-lagu barat dari pada lagu-lagu nasional Indonesia terlebih lagu-lagu daerahnya. Mereka cenderung lebih keberatan lagi ketika harus mempelajari kebudayaan daerah lebih dalam yang meliputi tarian, bahasa, dan sebagainya. Hal ini menjadi salah satu contoh nyata tergerusnya identitas bangsa oleh budaya asing.

Hadirin yang saya hormati,

Selanjutnya dalam urusan pakaian, kita bisa lihat berapa banyak remaja kita yang meninggalkan ciri khas ketimuran mereka dan lebih memilih mengikuti idola-idola mereka di luar sana. Kecondongan ini terkadang menimbulkan istilah Indonesia yang kebarat-baratan, padahal jelas kita adalah negara timur. Perkara makanan juga tidak kalah santernya, restoran-restoran ala barat yang berdiri dengan megahnya lebih dipilih sebagian besar remaja untuk memenuhi kebutuhan perutnya. Beragam alasa menjadi senjata ketika ditanya mengapa lebih memilih tempat makan yang bernuansa barat.

Kebiasaan yang bersifat kebarat-baratan yang juga banyak ditiru oleh remaja kita adalah prilaku seks bebas atau biasa disebut free sex yang menjadi salah satu contoh dari adanya pergaulan bebas. Mengutip data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sampai 2014 yang lalu setengah dari jumlah gadis muda perkotaan dan 62,7% pelajar tingkat SMP sudah kehilangan keperawanannya. Angka yang nengejutkan tentunya, terutama bagi para orang tua. Hal ini sepatutnya tidak terjadi di negara dengan adat budaya penuh kesantunan, namun kita juga tidak bisa sepenuhnya menyalahkan para remaja tersebut karena pada prinsipnya tidak ada asap jika tidak ada api. Api tersebut menjadi penyebab yang mendorong prilaku tersebut dan penyebab itu diantaranya adalah apa yang mereka saksikan di televisi dan apa yang ada di lingkungan mereka.

[sc:ads]

Hadirin yang saya hormati,

Berbicara tentang penyebab yang saya sebutkan sebelumnya, apa yang mereka saksikan di televisi secara berulang-ulang nyatanya mempengaruhi keseharian mereka. Sebagai contoh nyata yang jelas terasa kaitannya antara tayangan di televisi dan prilaku yang menyaksikannya adalah kasus meninggalnya Reza Ikhsan Fadillah. Siswa SD berusia 9 tahun ini wafat pada 16 November 2006 setelah rekannya menirukan aksi smackdown yang sering ditayangkan di televisi hingga akhirnya para orang tua mengultimatum agar penayangan acara tersebut dihentikan. Demikian pula dengan konten-konten acara televisi yang kini tidak malu lagi mengumbar kemesraan di area sekolah. Hal-hal tabu dikemas menjadi sesuatu yang lumrah adanya. Pada akhirnya semua tayangan tersebut memasuki alam bawah sadaf para penikmatnya dan membuat mereka menirukan apa yang disaksikannya hingga yang paling ekstrem adalah prilaku sex bebas.

Penyebab selanjutnya adalah lingkungan yang seolah mendukung adanya prilaku seks bebas. Kita bisa melihat berapa banyak orang berpenampilan sangat minimalis. Alih-alih bergaya masa kini, pakaian seolah bukan lagi sebagai penutup namun lebih kepada sarana mencuri perhatian dan dibuat sesimpel mungkin. Penampilan ini tentunya memancing bagi timbulnya berbagai hal. Jika bukan pemerkosaan maka alasan lain adalah “suka sama suka” yang jelas mengacu pada prilaku seks bebas. Tidak berhenti disitu, adanya tempat-tenpat yang “mendukung” dilegalkannya seks bebas juga sangat mengkhawatirkan. Daerah remang-remang yang jarang terjamah oleh petugas menjadi tempat nyaman berkembangnya prilaku ini. Hal-hal tersebut membuktikan bahwa apa yang ada di lingkungan mereka juga mendorong prilaku mereka.

Pada akhirnya pembahasan mengenai maraknya prilaku seks bebas yang menjadi bagian dari adanya pergaulan bebas bermuara dari bergesernya identitas bangsa. Semakin kita kehilangan jati diri sebagai bangsa timur yang mengenal kesantunan dan budaya ketimuran maka semakin lemah pula kita terhadap masuknya pengaruh asing. Jika satu cabang dari adanya pergaulan bebas telah berdampak besar bagi kehidupan kita maka dapat dipastikan jika cabang-cabang lainnya juga terjangkit di tengah-tengah remaja kita. Oleh karena itu, menanamkan kembali pemahaman mengenai siapa kita sebenarnya dalam konteks kebangsaan bahwa kita adalah bangsa yang memegang adat ketimuran menjadi penting dalam membentuk identitas remaja kita saat ini di samping penguatan terhadap nilai-nilai agama yang menjadi landasan dalam bertindak.

Hadirin yang saya hormati,

Demikianlah yang dapat saya sampaikan. Semoga dengan diadakannya penyuluhan ini kita dapat terhindar dari pergaulan bebas dikhususkan berprilaku seks bebas. Atas perhatian hadirin sekalian saya ucapkan terimakasih.

Wa’alaikumsalam. Wr. Wb.

Share this: