Pengertian, Jenis, dan Contoh Diksi dalam Kalimat

Posted on

Pengertian, Jenis, dan Contoh Diksi dalam Kalimat – Diksi ialah pemilihan kata yang tepat dan sesuai dengan penggunaannya dalam rangka menyampaikan ide atau gagasan pada suatu wacana sehingga tepat guna, efektif, dan efisien. Diksi berdasarkan cakupannya dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, diantaranya ialah :

1. Sinonim

Sinonim ialah kata yang mempunyai persamaan makna dengan kata lainnya. Pemilihan kata bersinonim meskipun memiliki makna kata yang sama, akan tetapi harus lebih memperhatikan ketepatan penggunaan kata pada konteks kalimat. Contoh :

Mati dan meninggal

– Kucing itu mati tertabrak mobil
– Lina baru mendengar kabar meninggalnya paman keesokan harinya.

Kata “mati” lebih tepat jika disematkan kepada subyek atau obyek hewan. Tentu tidaklah pas jika “mati” diperuntukkan kepada manusia. Sebaliknya kata “meninggal” akan lebih santun jika disematkan pada subyek atau obyek manusia. Kedua kata tersebut meskipun memiliki makna yang sama, akan tetapi jika memperhatikan diksi atau pemilihan kata yang tepat maka harus memperhatikan ketepatan sasaran penggunaan katanya.

Contoh lainnya :

– Ahli dan pakar
– Sombong dan arogan
– Seniman dan artis
– Harapan dan asa
– Perahu dan bahtera
– Bergaul dan berteman
– Dapat dan bisa
– Hobi dan gemar
– Harapan dan kendala

2. Antonim

Antonim ialah pemilihan kata yang berlawanan makna antara kata satu dengan lainnya. Contoh :

– Tua dan muda
– Besar dan kecil
– Hidup dan mati
– Senang dan susah
– Gagal dan berhasil
– Tawa dan tangis
– Hemat dan boros
– Baik dan jahat

3. Polisemi

Polisemi ialah frasa kata yang mempunyai lebih dari satu makna. misalnya saja pada kata “kepala” yang merupakan salah satu anggota bagian tubuh. Kepala juga bisa diartika sebagail bagian pangkal dari suatu benda.

Contoh :

– Sejak tadi pagi kepalaku terasa sangat sakit. (bagian kepala manusia)
– Bagian kepala sepeda motorku kenapa bisa retak begitu? (bagian kepala sepeda motor)

Contoh lainnya :

– Akar (akar tumbuhan dan akar permasalahan)

akar pada pohon beringin memang sangat unik, letaknya menggantung di sela-sela batang dan ranting pohon.

– Raja (raja dalam suatu bidang dan raja suatu kerajaan)

Budi dikenal sebagai raja bulu tangkis di sekolah kami.
Minggu depan raja Arab Saudi akan berkunjung ke Indonesia.

– Gugur (gugur yang dialami oleh tanaman dan gugur dalam artian meninggal)
– Sakit (sakit dalam artian sebenarnya dan sakit dalam artian sedang bermasalah)
– Darah (hubungan dan darah dalam artian sesungguhnya)

[sc:ads]

4. Homograf

Homograf ialah bentuk kata atau tulisan yang sama namun dalam konteks tertentu dapat memiliki makna yang berbeda. Contoh :

– Apel (berjaga dan buah)

Para tentara bergantian apel di markas pusat.
Paman baru saja memanen buah apel.

– Tahu (mengerti dan makanan)

Apa kau belum tahu akan hal ini?
Jangan lupa membeli tahu di warung ya!

– Mental (terpelanting dan moral)
– Serang (nama kota dan menyerang)

5. Homofon

Homofon ialah kata yang mempunyai bunyi kata yang sama namun makna serta ejaannya berbeda. Contoh :

– Sanksi dan Sangsi

Para pelanggar peraturan seharusnya dikenakan sanksi tegas.
Saya sangsi kamu bisa melakukan itu.

– Bang dan Bank

Ayolah bang, izinkan saya untuk pergi bersama teman-teman!
Aku akan menarik semua uangku di bank esok hari.

– Rok dan Rock
– Massa (berat) dan masa (waktu)

6. Homonim

Ialah kata yang mempunyai persamaan ejaan akan tetapi makna serta ejaannya berbeda.

Contoh :

– Rapat (berdesakan dan pertemuan)

Salah satu syarat kesempuranaan shalat adalah barisan shaf yang rapat.
Pagi ini di kantorku sedang ada rapat penting para direksi.

– Bisa (dapat dan racun)

Meskipun berat dan penuh dengan resiko, aku harus bisa.
Tubuhku mendadak kaku dan dingin setelah bisa ular itu menjalar diantara sela-sela jemariku.

– Genting (mendesak dan atap rumah)

Di saat keadaan genting begini, suaminya belum juga pulang.
Ayah lupa menambal genting yang bocor sehingga malam ini kita harus menyiapkan ember untuk menampung air hujan.

– Hak (milik dan bagian bawah sepatu)
– Buku (kitab dan ruas)

7. Hiponim (kata khusus)

Hiponim ialah bentuk kata yang maknanya tercakup oleh bentuk kata lainnya. Misalnya pada kata “paus” yang makna katanya tercakup ke dalam makna kata “ikan.” Contoh lain :

– Nasi, roti, kue, dan lapis legit tercakup ke dalam kata makanan.
– Tomat, kangkung, bayam, dan wortel tercakup ke dalam kata sayuran.
– Televisi, kulkas, radio, komputer, dan kipas angin tercakup ke dalam kata peralatan elektronik.
– Ayam, sapi, kambing, kerbau, dan unta termasuk ke dalam kata hewan ternak.

8. Hipernim (kata umum)

Hipernim adalah kata yang yang mencakup makna kata lain. Misalnya pada kata “hebat” telah mencakup kata pintar, rajin beribadah, baik, sopan, dan lainnya.

Contoh lainnya :

– Bunga mencakup melati, mawar, anggrek, dan lainnya.
– Buah mencakup pisang, pepaya, durian, apel, dan lainnya.
– Kendaraan mencakup sepeda motor, mobil, sepeda, dan lainnya.

Sumber :
http://pengertiandefinisi.com/pengertian-diksi-fungsi-dan-macam-macam-diksi/

Baca Juga:

Pengertian dan Contoh Perubahan Makna Ameliorasi
Definisi, Ciri, Contoh Kalimat Baku & Tidak Baku
Definisi serta Daftar Kata Baku dan Tidak Baku