Contoh Esai Tentang Diri Sendiri Bahasa Indonesia Terbaru – Esai merupakan seatu bentuk tulisan yang mendeskripsikan opini atau pandangan subyektif terhadap suatu hal. Berikut ini adalah contoh esai tentang diri sendiri yang menggambarkan tentang selayang pandang kehidupan pribadi sejak kecil hingga saat penulisnya menuliskan esai tersebut :
Contoh :
Indra Bhakti Utama
Nama saya Indra Bhakti Utama. Saya dilahirkan di sebuah kota yang dijuluki kota Tapis Berseri pada tanggal 12 Agustus 1991. Sejak kecil saya tinggal di kota kelahiran bersama dengan dua orang kakak laki-laki dan satu orang adik perempuan. Saya sangat bersyukur dilahirkan di tengah-tengah keluarga yang sangat menyayangi diri saya. Selain itu keluarga ini juga sangat menjunjung tinggi nilai-nilai religius, sederhana, dan disiplin dalam segala hal.
Sejak duduk di bangku sekolah dasar sampai perguruan tinggi, saya dikenal sebagai anak yang cukup cerdas, aktif, mudah bergaul, dan religius. Penilaian terhadap diri saya tersebut dilakukan oleh orang-orang di sekitar saya diantaranya ialah orang tua, kakak, adik, sahabat, guru, pak ustadz, dan lainnya. Meskipun mereka menilai saya seperti itu, namun saya sama sekali tidak merasa bahwa diri saya pintar, aktif, apalagi religius. Lebih tepatnya saya mengupayakan diri agar bisa seperti itu dan klaim tersebut tidak berpengaruh apa-apa pada diri saya.
Di masa sekolah baik SD, SMP, dan SMA saya seringkali ikut kejuaraan pencak silat. Entah mengapa saya sangat menggemari olah raga bela diri ini. berkali-kali saya mengikuti kejuaraan pencak silat sampai-sampai saya lupa telah berapa kali mengikuti kejuaraan bela diri tradisional tersebut. Kejuaraan demi kejuaraan telah saya lalui hingga ke tingkat nasional. Hingga pada titik kebosanan saya terhadap seni bela diri ini, saya pun mencoba aktivitas lain. Ketika duduk di bangku SMA kelas 2 saya menjajal sebuah alat musik yang sangat umum di kalangan masyarakat yakni gitar. Saya belajar secara otodidak, selebihnya saya hanya bertanya pada guru musik di sekolah dan belajar melalui tutorial di you tube. Setelah beberapa upaya pendalaman terhadap alat musik ini saya lakukan, akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti eskul musik dan membentuk sebuah band.
Pada saat mendaftar di eskul musik, saya diminta untuk memainkan alat musik yang saya kuasai. Lalu saya mengambil gitar dan saya demokan seadanya, benar-benar seadanya. Setelah beberapa petikan senar gitar saya mainkan, saya mendapati beberapa orang kakak kelas dan guru pembina eskul yang dengan serius memperhatikan permainan gitar saya. Ketika selesai mendemonstrasikan permainan gitar, mereka meminta saya untuk memainkan beberapa intruksi permainan gitar yang agak tidak saya pahami. Dengan sedikit petunjuk dari kakak-kakak tingkat tersebut, akhirnya saya pun melakukan beberapa atraksi rytem dan melody. Mereka bertepuk tangan melihat saya baru saja memainkan atraksi yang mereka kagumi. Entah apa yang membuat mereka kagum, ketika itu tak ada yang saya pahami kecuali hanya melakukan apa yang saya sukai. Selama di SMA saya aktif kegiatan sekolah seperti eskul musik, Rohis, pramuka, dan Osis.
[sc:ads]Tiga tahun sudah saya lalui di SMA, kini waktunya untuk beranjak ke jenjang pendidikan selanjutnya. Setelah beberapa test masuk perguruan tinggi saya lalui, akhirnya Tuhan menakdirkan diri saya untuk berkuliah di Universitas Gajah Mada (UGM) Fakultas Sastra jurusan Sastra Perancis. Alasan mengapa saya memilih konsentrasi keilmuan sastra Perancis adalah karena sebelumnya saya tidak pernah mengenal apa itu bahasa Perancis. Saya hanya ingin mempelajari sesuatu hal yang baru dan tentu saja yang sanggup saya pelajari nantinya. Sama sekali bukan karena alasan tentang peluang kerja, karier, dan hal-hal umum lainnya.
Di sela-sela kesibukan kuliah, saya juga aktif di beberapa organisasi kemahasiswaan diantaranya ialah himpunan mahasiswa jurusan Sastra Perancis, Lembaga Dakwah Kampus (LDK), Badan Eksekutif Mahasiswa, dan UKM Pencak Silat. Beberapa dari aktivitas organisasi yang baru saya ikuti tersebut, saya mencoba kembali minat dalam bidang seni bela diri. Alasan saya mengikuti kegiatan seni bela diri pencak silat hanya sekedar untuk mengobati rasa rindu saja setelah dua tahun saya meninggalkan pencak silat yang selama ini saya gandrungi. Dari beberapa aktivitas organisasi yang saya ikuti selama beberapa semester, masing-masing dari komunitas tersebut memberikan warna dan pengalaman tersendiri bagi saya pribadi. Hingga akhirnya masa-masa Kuliah Kerja Nyata (KKN) pun tiba. Semasa KKN saya merasa bahwa tidak ada yang lebih bisa diandalkan dari kami kecuali mahasiswa yang organisatoris. Benar saja, mahasiswa yang sewaktu kuliah hanya menghabiskan waktunya di kelas, kebanyakan tidak memiliki kapasitas apa-apa selain keilmuan mereka. Padahal sejatinya Kuliah Kerja Nyata adalah implementasi dan integrasi dari berbagai macam ilmu yang diterapkan di lingkungan masyarakat. situasi, kondisi, dan keadaan di masyarakat sama sekali berbeda dengan di lingkungan kampus. Dalam menghadapinya diperlukan intuisi serta pengalaman lapangan yang cukup baik. Hal tersebut hanya akan diperoleh seseorang jika aktif dalam berorganisasi.
Tepat delapan bulan setelah Kuliah Kerja Nyata (KKN), saya tak ingin berlama-lama berada di kampus. Dengan cepat saya selesaikan skripsi dan akhirnya lulus pada periode pertama di angkatan. Saya bersyukur bisa lulus tepat waktu bahkan tergolong mahasiswa yang lulus tercepat di angkatan. Tak ingin berlama-lama menganggur, akhirnya saya mendaftarkan diri sebagai tenaga pengajar Bahasa Perancis di salah satu bimbingan belajar terkemuka di Yogyakarta. setelah mempelajari beberapa hal mengenai mangemen dan teknis pelaksanaan lembaga bimbingan belajar, akhirnya dengan bermodalkan niat dan dana seadanya saya memberanikan diri untuk membuka lembaga bimbingan belajar bahasa asing dan MIPA. Saya pun merekrut beberapa rekan kuliah saya dan mulai merintis usaha ini. Kini bimbingan belajar bahasa asing dan MIPA rintisan saya telah maju dan memiliki beberapa cabang di kota Yogyakarta dan rencana berikutnya adalah melebarkan sayap bimbel ini ke beberapa kota di Indonesia tak terkecuali kampung halaman saya di kota Bandar Lampung.
Sumber :
http://hxteria.blogspot.co.id/2013/09/contoh-essay-tentang-diri-sendiri.html
Baca Juga:
Contoh Resensi Novel Laskar Pelangi Lengkap
Contoh Pidato tentang Gotong Royong Bahasa Indonesia Terbaru
Contoh Pidato Cinta Tanah Air Indonesia