Contoh Pidato Sumpah Pemuda Terbaru – Pidato adalah suatu kegiatan menyampaikan pendapat melalui kegiatan berbicara di depan khalayak ramai. Berbeda dengan kegiatan berbicara lainnya, pidato disampaikan oleh pembicara kepada audien tanpa adanya interaksi komunikatif antara keduanya. Berdasarkan isi yang disampaikan, pidato terdiri atas beberapa macam misalnya saja pidato kenegaraan, pidato politik, pidato pendidikan, dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah contoh pidato yang bertemakan tentang sumpah pemuda :
PIDATO SUMPAH PEMUDA
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah beserta Dewan Guru.
Yang saya sayangi rekan-rekan sesama pelajar.
Dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda ini perkenankanlah saya selaku Ketua Osis menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan peristiwa yang bertepatan terjadi di hari ini.
Hadirin yang berbahagia,
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa bertepatan dengan hari ini, berpuluh-puluh tahun silam, yakni 28 Oktober 1928,telah terjadi sebuah peristiwa besar dalam sejarah. Peristiwa ini begitu dahsyat hingga mampu menggerakkan seluruh pemuda Indonesia untuk berseru “kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.Peristiwa yang kemudian dikenal sebagai Sumpah Pemuda ini merupakan bukti semangat menggelora yang mengalir dalam darah para pemuda Indonesia untuk bersatu memperjuangkan kedaulatan Republik Indonesia.Mereka sadar bahwa untuk mencapai cita-cita bersama diperlukan kesamaan visi yang jelas selain semangat pantang menyerah dan rela berkorban. Penyatuanvisi yang sama ini kemudian diwujudkan dalam peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda menjadi bukti lahirnya para pemuda tangguh di bumi Indonesia yang dengan bangga mengumumkan identitasnya.Sungguh sebuah peristiwa yang luar biasa.
Hadirin yang berbahagia,
Berbicara tentang pemuda, betapa pentingnya peran pemuda telah digambarkan dengan jelas di masa lalu oleh presiden pertama kita, Bapak Ir. Soekarno. Tidak hilang dari catatan buku-buku sejarah yang kita pelajari semasa di bangku sekolah saat dimana beliau mengatakan “berikan aku 10 pemuda, maka niscaya akan kuguncangkan dunia”. Ya, hanya dengan 10 pemuda maka dunia mampu berguncang. Sungguh hal yang mengagumkan. Pernyataan tersebut tentunya bukan kutipan puisi atau cerita fiksi yang berupa angan-angan belaka tapi itu jelas merupakan buah pemikiran yang bersumber pada keyakinan seorang pemimpin pertama negeri ini. Presiden Soekarno jelas tidak asal bicara. Beliau paham sekali bahwa kemampuan pemuda tidak dapat dianggap sepele karenamereka merupakan ujung tombak sebuah perubahan yang di tangannya ditentukan akan kemana nasib suatu bangsa.
Hadirin yang berbahagia,
Jika kita menoleh ke belakang, kita tentu patut berbangga atas keberanian para pemuda dalam mempejuangkan kemerdekaan bangsa kita. Para pemuda pemberani itulah yang mendorong para pejuang lainnya untuk memanfaatkan momentum kekalahan Jepang atas sekutunya dengan mendeklarasikan kemerdekaan Republik Indonesia.Keinginan untuk menjadi bangsa yang merdeka tanpa pemberian dari negara lain membuat mereka berfikir dengan baik dalam bertindak. Permasalahan perbedaan pendapat mengenai kapan sepatutunya proklamasi harus dilaksanakan juga menjadikan mereka harus melakukan negosisasi dengan berbagai pihak. Namun kecerdasan dan sikap pantang menyerah menjadikan mereka pemuda terpilih, golongan tua tunduk pada usulan mereka. Satu kalimat yaitu luar biasa menjadi penghargaan atas kemampuan mereka menyelesaikan masalah dalam waktu yang singkat dengan pemikiran yang tepat. Mereka tidak mengandalkan emosi sesaat dan tetap menghormati para pendahulunya hingga pada akhirnya Indonesia berdaulat.
[sc:ads]Hadirin yang berbahagia,
Peran pemuda tidak hanya berhenti pada beberapa peristiwa yang telah saya sebutkan tadi. Kita ingat ketika tahun 1966 dilatarbelakangi kondisi pemerintahan saat itu, munculah gerakan mahasiswa secara nasional yang tergabung dalam Kelompok Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI). Gerakan ini mencetuskan Tiga Tuntutan Rakyat (Tri Tura) yang meminta dibubarkannya PKI beserta ormas-ormasnya, perombakan kabinet Lamira, dan diturunkannya harga sembako. Aksi-aksi yang terus berlanjut berujung pada diterbitkannya Surat Perintah Sebelas Maret yang menandai berakhirnya Orde Lama dan berganti menjadi Orde Baru. Berlanjut ke tahun 1998, mahasiswa menuntut adanya reformasi dan dihapuskannya praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepoteisme yang kita tahu merajalela pada saat itu. Peristiwa ini berakhir dengan turunnya Presiden Soeharto dari jabatannya pada masa itu dan bergantinya OrdeBaru menuju Orde Reformasi. Meski dengan susah payah hingga menimbulkan korban jiwa, peristiwa ini menjadi titik awal perubahan tatanan kehidupan masyarakat
Indonesia yang telah lama dinantikan dan ini merupakan buah dari kesatuan visi yang sama, semangat pantang menyerah, dan kerelaan berkorban dari para pemuda.
Hadirin yang berbahagia,
Serangkaian peristiwa ini menjadi salah satu contoh nyata peran besar pemuda di masa lampau. Sekedar berkaca dari sejarah, perbedaan peran dan semangat pemuda di masa lampau dan masa sekaranag nyatanya berbeda. Pergeseran telah terjadi di berbagi sisi kehidupan. Dalam hal budaya misalnya, betapa banyak budaya asing yang telah terserap dan mendarah daging di jiwa pemuda kita saat ini. Ketertarikan lebih pada musik-musik asing dan mode pakaian yang jauh dari adat ketimuran menjadi contoh nyata di sekitar kita. Munculnyafenomena perasaan bangga ketika mampu menyerap kebudayaan dari negara lain sementara merasa malu untuk mengakui budaya sendiri tidak dapat dielakkan lagi. Semakin lama budaya ketimuran pun semakin tergerus zaman. Memang sudah seharusnya kita, pemuda terutama, berfikiran terbuka terhadap segala hal. Namun perlu kita sadari bahwa terbuka tidak harus berarti menerima begitu saja tanpa memikirkan dampak negatifnya. Bukankah telah dicontohkan oleh para pendahulu kita tentang bagaimana mengelola sesuatu dengan memanfaatkan kecerdasan berfikir.
Hadirin yang berbahagia,
Pada akhirnya, kita sebagai generasi penerus bangsa patut berbangga dan bersyukur atas apa yang dilakukan para pemuda pendahulu kita. Mari kita manfaatkan apa yang telah mereka perjuangkan dengan sebaik mungkin agar mereka tidak kecewa atas apa yang telah mereka upayakan dengan segenap jiwa dan raga. Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf untuk kesalahan. Atas perhatian hadirin sekalian saya sampaikan terimakasih.
Wassalamu’alaikum. Wr.Wb.
Baca Juga:
Pidato Visi dan Misi Calon Kepala Sekolah Terbaru
Contoh Esai Tentang Korupsi di Indonesia
Pidato Tentang Ulang Tahun Sekolah Terbaru