Contoh Surat Pembaca Tentang Kantin dan Perpustakaan Sekolah – Surat pembaca merupakan sebuah kolom pada media cetak yang disediakan khusus untuk memfasilitasi para pembacanya untuk menyampaikan segala keluhan, kritik, saran, pendapat, aspirasi, dan lain sebagainya. Surat pembaca secara khusus ditujukan kepada para pemegang kekuasaaan atau kebijakan tertentu dan secara umum ditujukan kepada seluruh masyarakat umum.
Pada instansti tertentu juga terdapat media non-komersil yang didalamya memuat rubrik surat pembaca seperti misalnya majalah dinding ekstrakulikuler jurnalistik dan PERS mahasiswa di kampus-kampus. Isi berita dan lainnya tentu cakupannya hanya sebatas sekolah dan kampus saja. Contohnya bisa berupa berita, hiburan, opini, dan surat pembaca. Berikut beberapa contoh surat pembaca di sekolah tentang kantin dan perpustakaan :
Contoh 1 :
Surat Pembaca Tentang Perpustakaan :
Cara Ber”adab” di Perpustakaan
Assalamualaikum Wr.Wb.
Kepada seluruh pembaca mading SMA Negeri 17 Bandar Lampung, perkenalkan saya Indiawati, siswi kelas 11 IPA 2. Melalui kolom yang disediakan oleh rekan-rekan jurnalistik ini saya ingin menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang “adab” di perpustakaan sekolah kita. Saya meminjam istilah dari bahasa arab yakni “adab”, karena sepengetahuan saya belum ada padanan kata yang pas dalam bahasa Indonesia yang menjelaskan makna dari istilah tersebut. Bisa saja kita turunkan istilah “adab” dengan tata cara bersikap, sopan santun, dan lainnya. Namun belum ada istilah yang tepat untuk memaknai istilah “adab”. Baiklah saya tidak akan berpanjang lebar membahas mengenai istilah tersebut.
Berkaitan dengan kondisi perpustakaan saat ini saya ingin menyampaikan sedikit keluhan tentang beberapa siswa yang kerapkali membuat kegaduhan di ruang perpustakaan. Sejatinya perpustakaan adalah tempat untuk membaca, belajar, dan lain sebagainya. Saya ingin bercerita sedikit sewaktu pertama kali memasuki perpustakaan sekolah ini. ketika itu saya sedikit berdiskusi dengan rekan-rekan saya tentang materi pelajaran Biologi. Dari diskusi yang kami lakukan tersebut, sedikit menimbulkan suara yang mengganggu siswa lainnya. Ketika itu saya mendapat teguran dari pengawas perpustakaan bahwasanya saya tidak diperkenankan berdiskusi di ruangan perpustakaan yang dipenuhi siswa lain yang sedang khusyuk membaca.
Kembali kepada persoalan awal bahwa belakangan ini banyak sekali siswa yang bercanda ria, tertawa terbahak-bahak, berbicara keras, dan segala bentuk kegaduhan lain yang mereka lakukan di ruang membaca. Tentu ini sangat mengganggu konsetrasi siswa lainnya dalam melakukan aktivitas membaca. Dahulu saya mendapat teguran hanya karena berdiskusi kecil, namun berdampak pada siswa lainnya yang terganggu dengan hal tersebut. Saya sama sekali tidak marah akan hal tersebut karena saya sadar perbuatan saya waktu itu mengganggu rekan-rekan lainnya. Bagaimana dengan sekarang? Apa teguran tegas yang dahulu saya rasakan manfaatnya kini seolah tak bertaring dihadapan siswa yang sengaja membuat kegaduhan di ruang baca? Tentu ini sangat tidak baik jika dibiarkan berlarut-larut.
Pertama-tama saya ingin menghimbau kepada rekan-rekan yang belum menyadari bagaimana caranya beradab di perpustakaan. Bersikaplah sewajarnya di perpustakaan dan carilah tempat yang cocok untuk bercanda ria, mengobrol, dan lain sebagainya selain di perpustakaan! Karena hal tersebut sangat mengganggu siswa lain yang ingin berkonsentrasi penuh dalam belajar dan membaca.
Berkaitan dengan “adab” saya hanya berpesan agar bersikaplah tenang di dalam perpustakaan; Ambil buku yang hendak anda baca, duduk, dan mulailah membaca dengan tenang; dan Berdiskusilah dengan rekan anda setelah keluar dari perpustakaan agar tidak mengganggu rekan lainnya yang sedang membaca dan belajar.
Himbauan berikutnya saya tujukan kepada pengelola perpustakaan agar dapat menindak tegas siswa yang membuat gaduh di perpustakaan. Terus terang saya lebih menyukai diri saya ditegur karena diskusi saya yang mengganggu, dari pada pengelola membiarkan siswa membuat kegaduhan seolah perpustakaan ini tak ada nilainya selain hanya tempat bersenda gurau dan main-main semata. Mohon maaf jika terdapat kekeliruan.
Indiawati, siswi kelas 11 IPA 2
[sc:ads]
Contoh 2 :
Surat Pembaca Tentang Kantin Sekolah
Jauhkan Sampah dari Kantin
Assalamualaikum. Wr. Wb.
Saya Rahmat Wijaya, siswa kelas IIX IPS 2 SMA Karya Bakti Utama. Melalui media ini saya ingin menyampaikan beberapa hal tentang kantin sekolah yang tentu akrab dengan kawan-kawan sekalian. Selama ini kolom surat pembaca hanyalah mebahas seputar dunia akademik dan hal-hal yang bersifat populer saja. Kali ini entah mengapa saya merasa perlu untuk melakukan pembahasan seputar kantin sekolah. Sepengetahuan saya, kantin sekolah telah ada sejak pertama kali sekolah ini didirikan. Kantin tersebut tidak hanya dijadikan sebagai tempat untuk menikmati makanan, melainkan juga dimanfaatkan sebagai tempat berdiskusi santai, bercanda ria, belajar, bahkan beberapa eskul sering mengadakan rapat di kantin. Hal tersebut cukup menjadi bukti bahwa kantin telah menjadi bagian dari sekolah dan kehidupan kita.
Permasalahan yang ingin saya angkat pada rubrik ini adalah berkenaan dengan suatu hal yang sangat biasa untuk dijadikan topik pembicaraan. Namun nampaknya belum juga bisa terselesaikan dengan mudah, meski persoalan ini telah berkali-kali kita bahas dalam forum apapun. Permasalahan klise dan klasik yang ingin saya angkat adalah masalah sampah. Sampah sisa makanan telah menjadi bagian dari kehidupan kita di sekolah, terlebih di kantin. Sampah plastik dan sisa makanan berserakan di sela-sela meja makan dan lantai. Sebuah pemandangan yang sangat tidak enak di lihat mata. Padahal bukannya tidak ada tempat pembuangan sampah di sekitar kantin. Tong-tong sampah berderet di setiap lokal penjaja makanan. Hanya saja kesadaran masih sangat minim dari tiap siswa yang menikmati makanan tanpa merasa memiliki kewajiban untuk membuang sampahnya di tempat yang telah disediakan.
Apakah rekan-rekan sekalian merasa nyaman menikmati makanan dengan pemandangan sampah disekitar teman-teman? Tentu jawabannya tidak. Padahal bukan perkara yang berat jika hanya meletakkan sampah bekas makanan sendiri ke tempat yang telah disediakan. Apa rekan-rekan sekalian tidak kasihan melihat para pedagang dan penjaga kantin setiap harinya harus membersihkan tumpukan sampah berserakan hasil perbuatan kalian? Padahal sejatinya itu bukanlah tugas mereka. Marilah bersama-sama kita menjaga kantin kita tercinta dari perbuatan kita sendiri yang abai terhadap masalah kebersihan. Mari bersama-sama kita jaga kebersihan di manapun kita berada, tak terkecuali di kantin sekolah yang kita cintai ini.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Rahmat Wijaya, kelas IIX IPS 2
Baca Juga:
2 Contoh Surat Pembaca Tentang Fasilitas Umum
Pengertian Surat Pembaca, Cara Membuat, dan Contohnya
Penggunaan Tanda Baca Titik dan Contohnya dalam Bahasa Indonesia