2 Contoh Teks Deskripsi Tentang Benda dalam Bahasa Indonesia

Posted on

2 Contoh Teks Deskripsi Tentang Benda dalam Bahasa Indonesia – Teks deskripsi adalah wacana yang menjelaskan tentang suatu obyek dengan pemaparan atau penggambaran menggunakan bahasa tulis berkaitan dengan bentuk fisik, sifat, karakter, dan lainnya terhadap suatu obyek tersebut. Dalam teks deskripsi, penulis berupaya untuk menerangkan dengan sejelas-jelasnya sampai pembaca memahami seperti seolah-olah pembaca melihat secara visual tentang obyek yang digambarkan oleh penulis. Obyek yang dibahas dalam teks deskripsi bisa berupa panorama alam, bentuk fisik benda, karakter seseorang, dan lain sebagainya. Berikut beberapa contoh teks paragraf yang menggambarkan tentang suatu benda :

Contoh 1 :

Surau yang Tertinggalkan Zaman

Aku mengingat tempat ini dahulu adalah sebuah wadah bagi diriku dan teman-teman untuk menimba ilmu agama. Aku juga masih mengingat dengan jelas tempat ini, dahulu adalah tempat yang suci bagi kami untuk melaksanakan segala aktivitas ibadah. Di beranda tempat ini berserakan serpihan lapukan kayu, kotoran tikus, dan debu yang telah menebal. Di sebelah utara aku melihat sebuah bedug tua yang masih berada di tempatnya. Peyangga benda berbunyi keras itu terlihat berjuang keras untuk mengangkat beban meskipun hanya dengan kaki-kaki yang amat rapuh. Dengan sekuat tenaga aku mengambil bedug dari penyangga dan meletakkannya di atas lantai beranda. Bedug besar itu bisa jatuh kapan saja dengan penyangga rapuh itu. Aku tak ingin siapapun teerluka karena tertimpa benda besar itu. Meskipun aku tahu, mungkin saja tak akan ada seorang pun yang akan kemari.

Sekedar iseng aku mengambil pemukul bedug dan memukulkannya ke tempat yang semestinya. Bedug pun mengeluarkan suara yang tak lagi lantang seperti dulu. Suaranya kini hampir mirip seperti ember baskom yang dipukul dengan keras. Terdengar seperti rintihan dengan penuh kesedihan.aku pun mulai berjalan menuju kaca jendela yang ditempeli debu. Aku mengusapnya agar bagian dalam tempat ini terlihat. Kaca jendela ini nampaknya telah bersatu dengan debu-debu sehingga warnanya hampir menyerupai debu.

Aku berinisiatif untuk membuka pintu yang tak memiliki daun pintu. Kudorong perlahan dan seketika itu pemandangan yang memilukan yang kulihat. Kulepas alas kaki meski kutahu tempat ini sangat kotor, berdebu, dan dipenuhi dengan kotoran binatang pengerat. Namun dalam hati kecil aku masih menganggap tempat ini adalah tempat dimana aku dibesarkan dengan nilai-nilai agama dan pendidikan. Kupunguti lembaran-lembaran ayat suci yang sobek dan tercecer. Kubersihkan kitab-kitab suci yang masih utuh dari debu-debu yang tak memahami dimana ia harus hinggap. Serta hewan pengerat yang juga tak memahami dimana harusnya ia membuang hajatnya.

Podium itu kini lebih mirip peti mati dibandingkan dengan mimbar yang merupakan tempat terhormat bagi khotib dan penceramah. Ingatanku melayang seketika, saat itu diriku berlagak menjadi seorang ustadz yang berceramah dengan bantuan kursi agar diriku bisa terlihat diantara teman-teman yang sedang mengaji. Benda-benda ini masih dalam wujud asliya. Namun siapakah yang mampu untuk mengembalikan kejayaan masa lalu? Ketika masjid masih ramai dengan aktivitas beribadah. Ketika masjid masih ramai dengan aktivitas belajar agama. Mungkin diriku harus pulang dan menetap disini untuk memperbaiki keadaan ini. Keadaan dimana benda-benda malang ini masih memiliki arti untuk dijadikan simbol kemakmuran rumah ibadah dan kemajuan peradaban umat.

Penjelasan :

Pada teks tersebut mendeskripsikan tentang keadaan dan kondisi beberapa benda seperti bedug, lembaran ayat suci Al-Qur’an, penyangga bedug, podium, dan lainnya. Penggambaran tentang kondisi benda-benda tersebut menyiratkan bahwa rumah ibadah yang dulu ramai dan makmur kini telah berubah menjadi tempat yang sepi dan ditinggalkan.

[sc:ads]

Contoh 2 :

Buku Catatan Bersampul Cokelat Bercorak Batik

Suatu ketika pada saat kantor sedang mengadakan acara upgrading karyawan, kami menginisiasikan agenda tukar kado di sela-sela acara. Kami sepakat untuk menyiapkan hadiah senilai uang Rp 300.000, 00. Kami juga sepakat untuk membungkusnya dengan kertas kado agar barang yang kami siapkan untuk acara tukar kado tidak nampak dari luar. Ketika teknis pengundian kado telah dilakukan, aku mendapatkan sebuah kado cantik berwarna merah muda dengan pita yang mengikatnya. Dengan petunjuk kado berwarna merak muda ini aku dapat menebak bahwa benda ini disiapkan oleh salah satu rekan kerja wanitaku.

Masing-masing dari kami membuka kertas kado yang telah dibagikan secara acak dengan perasaan senang dan penasaran. Entah mengapa hatiku berdebar dengan alasan yang tak jelas ketika aku mulai menyobek bungkusan cantik ini. perasaan tak tega mulai mengganggu apa yang tengak kulakukan saat ini. Namun seindah-indahnya bungkus kado, toh ini hanyalah sebuah kertas pembungkus biasa bukan? Aku pun membuang jauh-jauh perasaan tak tega yang tidak beralasan itu. Ketika seluruh pembungkus terbuka, tentu saja aku bisa menebak benda apa itu. Sebuah buku catatan tulis berukuran sedang, bersampul kulit cokelat, dan bercorak batik. Sungguh elegan dan bagus sekali. Aku rasa si pemberi hadiah ini adalah seseorang yang memiliki selera dan cita rasa yang tinggi terhadap sesuatu.

Aku memperhatikan sekeliling yang tidak lain adalah rekan kerjaku. Mereka sedang asyik menikmati hadiah kejutan yang diterima secara acak itu. Beberapa diantara mereka sama sepertiku yang mendapatkan barang yang mereka sukai. Beberapa yang lainnya tidak begitu nampaknya. Ada yang mendapatkan sepatu olah raga, kemeja batik, sandal kulit, jersey, dan lain sebagainya. Aku sangat menimati acara ini meskipun sangat sederhana dan minim konsep. Hal yang paling utama adalah aku menyukai buku catatan dengan sampul cokelat bercorak batik ini.

 

Baca Juga:

 

Pengertian dan Contoh Teks Eksposisi Analisis Proses & Sebab Akibat
50 Contoh Kalimat Subjek & Pengertiannya
48 Contoh Kalimat Keterangan Waktu & Penjelasannya