Berbagai Molekul Yang Mendasari Pewarisan Sifat dan Penjelasannya Masing-Masing

Posted on

Berbagai Molekul Yang Mendasari Pewarisan Sifat dan Penjelasannya Masing-Masing – Pewarisan sifat pada setiap makhluk hidup merupakan suatu hal yang begitu esensial, sebab melalui proses inilah makhluk hidup dapat menjaga eksistensi serta mempertahankan jenis keturunannya masing-masing. Hal tersebut berkenaan dengan segala hal yang berkaitan dengan materi genetik. Materi genetik adalah gen berupa sepotong DNA yang mentransport informasi sifat dan gen tersebut menuju bagian dalam kromosom. Bahan awal untuk menentukan sifat dan karakteristik seseorang adalah gen yang diwariskan dari orang tua melalui materi genetik.

Materi genetik sebagai pewaris sifat meliputi beberapa molekul asam nukleat diantaranya yakni DNA (Deoxyribonucleic acid) dan RNA (Ribonucleic acid). Pada rantai DNA memiliki unit atau pusat penghantar informasi yang dapat mempengaruhi sifat penentuan karakteristik pada setiap makhluk hidup yang dikenal dengan istilah gen. DNA merupakan salah satu jenis asam nukleat yang tergolong dalam biomolekul pertama penyusun setiap gen organisme. Dengan adanya DNA, indentifikasi makhluk hidup dapat dilakukan dengan mudah. Tentu saja melalui perkembangan teknologi, pemanfaatan DNA dapat dilakukan secara efisien. DNA terletak pada bagian inti sel di dalam tubuh manusia.

Struktur DNA dan RNA

Dari sebuah hasil penelitian ilmuan yang bernama Maurice Wilkins dan Rosalind Franklin, telah ditemukan struktur DNA pada tahun 1950 sampai dengan tahun 1953. Kedua lmuan tersebut memanfaatkan teknik kristalografi (difraksi) sinar-X untuk mengetahui struktur DNA. Setelah berjalan beberapa waktu, Rosalind Franklin pada tahun 1953 menyatakan bahwa DNA mempunyai struktur layaknya untaian ganda yang mempunyai bentuk menyerupai heliks atau bentuk ulir. Protein asam nukleat baik berupa DNA ataupun RNA terdiri atas subunit nukleotida. DNA dan RNA yang mempunyai sub-unit nukleotida dan terstruktur atas gugus fosfat, basa nitrogen, dan gula. Zat gula yang terkandung dalam DNA berupa jenis gula deoksiribosa, sedangkan RNA mengandung gula ribosa.

Nukleotida yang terdapat di dalam RNA dan DNA dapat dibagi menjadi struktur yang lebih kecil, yaitu berupa nukleosida. Perlu diketahui bahwa satu unit nukleosida terdiri atas gula dan basa nitrogen tanpa gugus fosfat. Adapun senyawa basa yang dapat menyusun DNA terdiri atas empat, yaitu adenin (A) yang selalu sejajar dengan timin (T), dan guanin (G) yang selalu sejajar dengan sitosin (C). Basa nitrogen adenin dan guanin digolongkan ke dalam basa purin, sedangkan timin dan sitosin digolongkan dalam jenis basa pirimidin.

Untuk RNA tidak terdapat basa nitrogen timin (T), sehingga kedudukannya digantikan dengan basa nitrogen urasil (U). Bentuk DNA yang berupa heliks terbentuk oleh adanya beberapa macam ikatan kimia. Jarak antara untaian DNA di ikat dengan adanya kandungan hidrogen. Adapun antara basa nitrogen dan kandungan gula di ikat dengan ikatan glikosida, sedangkan RNA hanya mampu dihubungkan dengan ikatan fosfodiester. Apabila susunan struktur DNA sejenis heliks ganda, sedangkan RNA hanya tersusun atas satu untai saja dengan demikian susunan RNA tidak membentuk helix ganda.

Secara umum RNA dan DNA mempunyai perbedaan yang meliputi beberapa hal, yaitu sebagai berikut :

[sc:ads]

• Bagian pentosa RNA ialah ribosa dan bagian pentosa DNA ialah dioksiribosa
• Struktur penyusun molekul DNA yaitu helix ganda, sedangkan struktur penyusun molekul RNA berupa rantai tunggal yang terlipat. Oleh sebab itu bentunya dapat menyerupai rantai ganda
• Gen RNA menyimpan kandungan basa adenin, guanin, dan sitokinin sama halnya DNA akan tetapi tidak mengandung timin, akan tetapi RNA mengandung urasil
• Guanin dalam molekul RNA jumlahnya tidak harus sama dengan sitosin, dengan demikian jumlah adenin yang tersimpan tidak harus sama dengan urasil

Peran Materi Genetik Dalam Penentuan Sifat

Pewarisan sifat dari satu individu ke individu lainnya mampu menciptakan generasi baru yang mempunyai pola tertentu. Pola tersebut selanjutnya akan menjadi ciri khas setiap jenis makhluk hidup itu sendiri. Proses pewarisan sifat dari induk terhadap keturunan atau anaknya disebut dengan istilah hereditas. Secara bidang keilmuan, disiplin ilmu yang secara khusus mempelajari mengenai hereditas adalah genetika. Di dalam tahap pewarisan sifat terdapat istilah yang dikenal dengan sebutan sifat dominan dan sifat resesif. Perhatikan beberapa definisi dari istilah yang berkaitan dengan pembahasan berikut:

• karakter yang dapat menandingi atau menutupi karakter yang lain disebut dengan istilah sifat Dominan
• Karakteristik yang kalah atau dalam fenomena tersebut karakter kuping melekat disebut dengan istialah sifat resesif.
• Gen dominan dilambangkan dengan huruf kapital dan jenis gen resesif ditulis dengan huruf kecil. Sebagai contoh untuk penulisan karakteristik jari tangan yang pendek-pendek dikodekan dengan gen G (dominan), sedangkan karakter jari tangan yang saling melekat dikodekan dengan gen g (resesif)
• Variasi atau dikenal dengan bentuk alternatif dari beberapa gen yaitu gen dominan (G) dan gen resesif (g) yang disebut dengan alel

Susunan kromosom yang terdapat di dalam sel penyusun struktur tubuh sangat berbeda dengan susunan kromosom pada sel kelamin. Karakteristik bentuk tubuh manusia dan organ-organ yang meliputi bentuk rambut, warna kulit, dan jenis bentuk telinga disebut dengan fenotip. Fenotip adalah suatu perwujudan atau ekspresi dari salah satu gen. Adapun struktur susunan informasi genetik (gen) dari salah satu individu yang dapat mengkode karakter-karakter fisik disebut dengan definisi genotip.

Sumber :
http://www.mikirbae.com/2016/01/molekul-yang-mendasari-pewarisan-sifat.html

Baca Juga:

Daftar Adjective (Kata Sifat) Umum & Artinya
Future Continuous Tense – Penjelasan, Contoh Kalimat, Soal
Simple Future Tense – Penjelasan, Contoh Kalimat, Soal