Contoh Kalimat Majemuk Subordinatif dan Pengertiannya – Kalimat Majemuk subordinatif adalah kalimat majemuk yang dihubungkan oleh dua buah frasa, klausa, atau kalimat yang memiliki kedudukan tidak sederajat atau setara. Kata hubung juga berfungsi untuk menghubungkan antara klausa, frasa, atau kalimat yang berkedudukan sebagai anak kalimat dengan induk kalimat. Mengingat anak kalimat tidak dapat berdiri sendiri (tidak bermakna) jika tidak terhubung dengan induk kalimat.
Contoh :
Klausa 1 = Aku akan segera pulang (induk kalimat)
Klausa 2 = hujan telah reda (anak kalimat)
Penjelasan :
Klausa pertama yakni “Aku akan segera pulang” memiliki makna dan dapat berdiri sendiri dan memiliki makna meskipun tak dihubungkan dengan klausa 2. Sedangkan pada klausa 2 yakni “hujan telah reda” berkedudukan sebagai anak kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri dan tak bermakna jika tidak dihubungkan dengan induk kalimat. Agar anak kalimat pada klausa 2 menjadi bermakna maka harus dihubungkan dengan induk kalimat pada klausa 1 dengan menggunakan konjungsi “jika”. Sehingga kalimatnya menjadi “Aku akan segera pulang jika hujan telah reda.”
Jenis-jenis Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif dapat dibagi menjadi beberapa jenis jika didasarkan pada hubungan antar klausanya.
1. Hubungan Tujuan
Kalimat subordinatif berdasarkan hubungan tujuan ini menggunakan kata penghubung (konjungsi) supaya, agar, dan untuk.
Contoh :
– Husni harus berlatih keras agar dirinya lolos dalam pertandingan bulu tangkis malam nanti.
– Nenek harus minum obat dengan teratur supya lekas sembuh.
– Ayah bekerja mati-matian hanya untuk menyekolahkan putera puterinya.
2. Hubungan Sebab – Akibat
Kalimat subordinatif ini menyatakan sebab akibat yang menggunakan konjungsi karena, sebab, oleh karena, sehingga, dan sampai.
– Gandi tidak naik kelas karena ia malas belajar.
– Pak Zainuri terkena denda tilang karena melanggar peraturan lalu lintas.
– Benda asing itu telah masuk sehingga menuju lambung sehingga ia harus bersedia dioperasi.
– Sejak semalam Rani menangis saja sampai air matanya kering.
3. Hubungan Hubungan Perumpamaan
Kalimat subordinatif hubungan perumpamaan ini dalam kalimatnya menggunakan konjungsi seakan-akan, seolah-olah, ibarat, seperti, dan laksana.
Contoh :
– Dia berkata sangat kasar padaku seolah-olah aku ini bukanlah sahabatnya.
– Wajahnya bercahaya ibarat bulan purnama di malam hari.
– Belajar di waktu tua laksana mengukir tulisan di atas air.
– Belajar sejak kecil seperti mengukir di atas batu.
– Perawakannya tinggi dan gagah seperti bintang film hollywood.
4. Hubungan Bersyarat
Kalimat subordinatif bersyarat ini pada kalimatnya menggunakan kata penghubung kalau, jika, dan apabila.
Contoh :
– Aku akan memberikan apa yang engkau mau jika dirimu bersedia menjadi istriku.
– Ayah berjanji akan membelikan adik tas sekolah baru kalau adik mendapatkan peringkat 5 besar di kelasnya.
– Aku akan mengantarmu pulang apabila engkau telah menyelesaikan pekerjaan ini.
– Ibunya tak mau makan jika anaknya belum juga pulang.
5. Hubungan waktu
Kalimat subordinatif hubungan waktu ini pada kalimatnya menggunakan kata penghubung semenjak, sejak, tatkala, selama, sambil, serta, setelah, sesudah, selama, sambil, dan sebelum.
Contoh :
– Kakek telah mengasuh paman Budi semenjak ibunya meninggal.
– Aku telah menjalani studiku di Universitas Lampung selama 4 tahun.
– Bibi Darsih akan berangkat ke Bandung setelah shalat ashar nanti.
– Ibu harus rutin minum obat 3 kali dalam sehari sesudah makan.
[sc:ads]
6. Hubungan Pengandaian
Kalimat subordinatif hubungan pengandaian pada kalimatnya menggunakan konjungsi seumpama, sekiranya, dan andaikan.
Contoh :
– Aku berjanji akan menyayanginya dengan sepenuh hati sekiranya ia menerima lamaranku.
– Aku akan menggajinya dengan jumlah yang besar andaikan ia bersedia bekerja di perusahaanku.
– Nenek akan sangat senang seumpama aku tinggal bersamanya di desa.
7. Hubungan Keterangan
Kalimat subordinatif ini dalam kalimatnya menggunakan konjungsi tanpa dan dengan.
Contoh :
– Paman Joni pergi ke Lampung dengan mengendarai mobil Jeep miliknya.
– Anak pantai itu menyelam di lautan tanpa mengenakan perlengkapan renang.
– Pesulap itu mampu memegang bara api tanpa menggunakan pelindung tangan.
8. Hubungan Perlawanan
Pada kalimat subordinatif perlawanan dalam kalimatnya menggunakan kata penghubung sekalipun dan walaupun.
Contoh :
– Pasangan kekasih itu nekat untuk menikah sekalipun tak mendapatkan restu dari kedua orang tua mereka.
– Pak Zaen tetap berangkat mengajar walaupun dalam keadaan sedang sakit.
9. Hubungan Perbandingan
Kalimat subordinatif hubungan perbandingan pada kalimatnya menggunakan konjungsi sama, dengan, dari, dan lebih.
Contoh :
– Nisa membeli jilbab berwarna hitam bermotif bunga yang sama seperti milik Ela.
– Kepala Sekolah kami yang baru jauh lebih galak dibandingkan dengan sebelumnya.
10. Hubungan Pelengkap
Kalimat subordinatif hubungan pelengkap pada kalimatnya menggunakan konjungsi yang dan bahwa.
Contoh :
– Gubernur baru itu mengatakan bahwa dirinya akan bersungguh-sungguh bekerja untuk rakyat.
– Pencuri itu mengenakan pakaian yang bermotif kotak-kotak dan berwarna hijau.
– Pemerintah Daerah lampung melalui dinas pariwisata mengatakan bahwa mereka akan mendayagunakan derah pesisir pantai sebagai andalan pariwisata.
Sumber:
http://www.prbahasaindonesia.com/2015/10/contoh-kalimat-konjungsi-subordinatif.html
Baca Juga: