Definisi Fotorespirasi & Kemosintesis Plus Penjelasannya

Posted on

Definisi Fotorespirasi & Kemosintesis Plus Penjelasannya – Fotorespirasi pada tumbuh-tumbuhan ialah suatu proses respirasi yang dimunculkan oleh upaya penerimaan cahaya yang diterima oleh daun. Sedangkan kemosintesis adalah jalur metabolisme susunan senyawa organik yang melibatkan energi kimia. Berbeda halnya dengan organisme-organisme fotoautotrof yang mendayagunakan energi cahaya sebagai penghasil makanan, organisme kemoautotrof memanfaatkan senyawa kimia sebagai sumber pendapatan energi guna memproduksi makanan. Pembahasan selengkapnya adalah sebagai berikut :

A. Definisi Fotorespirasi

Fotorespirasi disebut juga sebagai repirasi cahaya merupakan sebuah proses pernapasan pada tumbuhan yang dihasilkan oleh upaya penerimaan cahaya oleh organ daun. Keterbutuhan energi serta oksigen di bagian dalam sel turut berpengaruh pada fotorespirasi. Proses tersebut juga sering dilihat sebagai bentuj inefisiensi pada metabolisme tumbuh-tumbuhan. Sebagai dampak dari fotorespirasi, fotosintesis netto (berat bersih) menjadi lebih rendah jika dibandingkan pada hasil yang sebelumnya. Akan tetapi, fotorespirasi juga diketahui berperan sebagai pensuplai berbagai komponen dasar pada prosesi fotosintesis. Disamping itu, fotorespirasi jaringan tumbuh-tumbuhan akan jauh lebih terjaga kesetimbangannya.

Proses fotorespirasi adalah percabangan dari jalur glikolat menurut tinjauan biokimia. Enzim paling pokok yang terlibat adalah yang memiliki persamaan dalam hal proses reaksi gelap fotosintesis (rubisco). Rubisco / ribulosa – bifosfat karboksilase-oksigenase memiliki dua buah sisi yang aktif yakni sisi oksigenase (fotorespirasi) dan sisi karboksilase (fotosintesis). Dari keuda proses yang telah terjadi pada stroma ini memerlukan substrat yang sama yakni ribulosa bifosfas (RuBP) yang turut dipengaruhi secara positif oleh konsentrasi derajat keasaman (pH) sel dan ion magnesium.

B. Definisi Kemonsitesis

Kemosintesis ialah sebuah jalur metabolisme yang menyusun senyawa organik dengan memanfaatkan energy kimia. Berbeda halnya dengan organisme fotoautotrof yang mendayagunakan energy cahaya dalam rangka memproduksi makanan, organisem kemoautotrof memanfaatkan senyawa kimia sebagai sumber kekuatan / energi dalam memproduksi makanan. Organisme kemoautotrof tidak mempunyai pigmen / senyawa kimia khusus yang memiliki peran serta fungis sebagai penangkap energi cahaya. Organisme kemoautotrof pada umumnya berperan sebagai zat pengurai / decomposer.

[sc:ads]

Organisme kemoautotrof / pelaku kemosintesis adalah kelompok bakteri pengurai yang mendayagunakan berbagai energy kimia semisal carbon, sulfur, dan hydrogen sebagai pengikat senyawa anorganik sehingga menjadi makanan bagi organisme tersebut. Kemoautrotrof secara umum ditemukan pada habitat ektrem seperti halnya di wilayah lava, gunung, dasar laut, dan rawa. Kemoautotrof juga dapat ditemukan pada simbiosis makhlukh hidup misalnya saja pada hewan rayap, cacing tabung, sapi, dan lain sebagainya.

Secara mendasar reaksi kemosintesis mempunyai persamaan atau kemiripan dengan proses fotosintesis. Dari kedua proses tersebut adalah reaksi asimilasi yang menjadi penyusun senyawa anorganik kompleks dari senyawa anorganik dengan model sederhana. Akan tetapi dalam beberapa hal tentu terdapat perbedaaan diantara kemoautotrof dengan fotosintesis seperti halnya tempat berlangsungnya reaksi dan lain sebagainya. Karenanya reaksi kemosintesis selanjutnya akan jauh lebih sederhana jika dibandingkan dengan reaksi fotosintesis.

Proses reaksi kemosintesis terjadi di bagian dalam sitoplasma ses. Reaksi kemosintesis ini akan menghasilkan perubahan senyawa yang akan menjadi bahan makanan bagi tumbuhan. Jika didasarkan pada sumber energi kimianya, reaksi kemosintesis dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam, diantaranya ialah :

1) Kemosintesis Nitrogen

Reaksi pembentukan senyawa organi kompleks yang melibatkan bantuan senyawa nitrogen sebagai sumber energi pokok terjadi pada sekumpulan bakteri nitrogen. Rangkaian kemosintesis nitrogen yang berada di alam sangatlah beragam. Nitrogen adalah kumpulan gas terbesar yang ada di atmosfer yakni sebesar 76 % dalam bentuk nitrogen bebas (N2) yang amat impermeable bagi hampir setiap organisme. Akan tetapi kelompok bakteri nitrogen memiliki kemampuan untuk mendayagunakan nitrogen sebagai sumber energi.

Bakteri rhizobium adalah salah satu dari kelompok bakteri yang dapat mengikat nitrogen bebad yang ada di alam yang selanjutnya akan diubah menjadi ammonium (NH4). Kelompok bakteri nitrit memanfaatkan ammonium dalam rangka memproduksi nitrit (HNo2) yang nantinya akan dioksidasi sebagai sumber pembentukan glukosa. Disamping itu, bakteri nitrat akan menggunakan nitrit untuk memproduksi nitrat (HNO3). Kumpulan bakteri denitrifikasi adalah kelompok bakteri yang selanjutnya akan mendayagunakan HNO3 sebagai sumber energi yang selanjutnya akan menguraikannya sehingga menjadi nitrogen bebas. Serangkaian proses kemosintesis nitrogen ini saling memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Beberapa bakteri nitrogen menjalin hubungan simbiosis dengan tumbuh-tumbuhan seperti halnya pada kelompok suku polong-polongan dalam rangka memperoleh nitrogen organic dari hasil kemosintesis. Nitrogen ialah salah satu dari komponen utama di dalam upaya pembentukan protein.

2) Kemosintesis Sulfur

Sama halnya dengan kemosintesis nitrogen, bakteri sulfur juga memiliki kemampuan dalam mengoksidasi senyawa sulfur dalam rangka memproduksi makanan / senyawa organik. Bakteri sulfur adalah organisme yang hidup di sekitar lereng gunung berapi. Di tempat tersebut cahaya matahari tidak mampu untuk menembus habitat ini.

Bakteri sulfur selanjutnya akan memberdayakan hydrogen yang berasal dari senyawa sulfur guna menghasilkan makanannya sendiri. Sulfur bebas (S) akan direduksi sehingga menjadi H2S oleh bakteri sulfur. Asam sulfide (H2S) yang terbentuk ini selanjutnya akan dioksidasi dalam rangka pembentukan glukosa dengan karbondioksida. Produk sampingan dari hasil reaksi ini selanjutnya akan dibebaskan sulfur (S) menuju kea lam untuk mengulangi siklus yang sama. Beberapa bakteri kemosintetik lainnya akan mendayagunakan senyawa kimia lain semisal methane, karbon, dan besi.

Sumber :
http://kakakpintar.com/pengertian-dan-proses-kemosintesis/