40 Contoh Berbalas Pantun Nasehat – Berbalas pantun nasehat adalah pantun yang dibuat berisi nasehat-nasehat, dilakukan dengan cara berbalas. Seperti halnya sedang bercakapan dengan orang lain, tetapi percakapan menggunakan pantun. Saling berbalas gagasan menggunakan pantun yang memiliki satu tema yang berkaitan. Seperti halnya pantun lainnya, pantun jenis ini memiliki rima dan makna kata yang indah. Berikut contoh berbalas pantun nasehat:
Pantun Berbalas Nasehat 4 Bait
Menjamu tamu memakai nampan
Tamu dijamu kue putu
Apa guna berparas tampan
Kalau lupa shalat lima waktu
Sebelum pergi jangan lupa makan
Agar hari tidak penuh gundah
Terimakasih telah diingatkan
Tak akan lupa waktu ibadah
Panca indara salah satunya ludah
lidah pendek kepala bundar
Masih mudah tekun ibadah
Untuk menuju jalan yang benar
Ada singa mengejar macan
Keduanya akhirnya berkelahi
Jalan benar adalah tujuan
Untuk dapat ridho ILLAHI
Pantun Berbalas Nasehat 7 Bait
Makan rujak isinya mangga
Makan rujaknya sama siapa
Jika hidup dengan tetangga
Maulah untuk saling menyapa
Jadi orang jangan pelupa
Kalau pelupa seperti nini-nini
Tak enak hati untuk menyapa
Karena orang baru di daerah sini
Tukang bakso berbaju biru
Sedang keliling kampung berjualan
Justru kamu sebagai orang baru
Mulai menyapa untuk berkenalan
Pasang bingkai ketok palu
Pasang bingkai di rumah Wulan
Untuk menyapa saya malu
Apalagi mengajak untuk bekenalan
Hari minggu pergi ke museum
Ke museum lewati hutan pohon cemara
Cobalah saja dari tersenyum
Sebelum mencoba untuk berbicara
Bulan depan musim pancaroba
Banyak hujan disertai badai
Baiklah akan saya mencoba
Tapi tak tau akan kapan dimulai
Latihan bela diri namanya silat
Latihan silat di depan rumah bunga
Cobalah saja wahai sahabat
Karena itu adab bertetangga
Pantun Berbalas Nasehat 8 Bait
Hujan badai membuat pohon tumbang
Tumbang di depan rumah baruku
Tolonglah kawan aku sedang bimbang
Untuk tentukan masa depanku
Ada anak namanya Bambang
Berburu ke hutan mencari rusa
Untuk apa kau suka bimbang
Ceritalah padaku apa yang kau rasa
Ditengah lengan terdapat siku
Sikunya sakit berwarna merah
Ku sedang pikirkan kelak hidupku
Kalau sekarang saja tak tentu arah
Ada kucing jenisnya persia
Kucing persia makannya salak
Itu masalah banyak manusia
Tuk hadapi dunianya kelak
Siang hari tertidur sangat pulas
Tertidur pulas setelah baca buku
Aku ini orang yang sangat malas
Bagaimana bisa aku merubah hidupku
Jangan jadi seorang plagiat
Plagiat itu orangnya malas
Mudah saja kalau kau berniat
Perbaiki diri tuk lawan malas
Seekor kancil bersama rubah
Mereka bingung akan pergi kemana
Bagaimana caranya untuk berubah
Jika aku tak tau mulai darimana
Ikan kesayangan sudahlah mati
Setelah mati dimakan mikroba
Cobalah untuk kuatkan hati
Jangan lupa usaha dan banyak doa
Pantun Berbalas Nasehat 5 Bait
Teman dekat namanya sahabat
Sahabatku bernama Virga
Masih mudah dan masih sehat
Tak ada salahnya berolahraga
Sehat untuk jiwa dan raga
Olahraga di depan pagar
Untuk apa banyak olahraga
Kalau sudah sehat dan bugar
Melihat hewan seperti singa
Kancil lari daripada nanti mati
Banyak gunanya berolahraga
Agar sehat sampai tua nanti
Waktu itu berjalan pasti
Ayo bangkit mulai mandiri
Masa tua masihlah nanti
Pikirkan dulu hari ini
Jalan-jalan ke Pulau Kalimantan
Dari Kalimantan ke Surabaya
Jangan suka remehkan kesehatan
Kalau sakit rasakan saja akibatnya
[sc:ads]
Pantun Berbalas Nasehat 7 Bait
Pergi ke pasar bersama bunda
Di pasar bertemu sama si Aba
Wahai kalian para pemuda
Jangan mencoba-coba narkoba
Neng Nining berbahasa sunda
Dari Bandung ke Semarang
Walau kami masih pemuda
Tak akan terpengaruh obat terlarang
Matahari selalu bersinar
Sinar masuk jendela saat memasak
Semoga saja memanglah benar
Karena narkoba sangat merusak
Adikku sayang namanya Ilham
Buah kesukaannya adalah pepaya
Sungguh benar dan kami paham
Bahwa narkoba tak ada gunanya
Selalu bekerja siang dan malam
Meskipun aku hanya seorang budak
Syukurlah kalau kalian paham
Memang harusnya mulai bertindak
Ke kebun binatang foto landak
Kandang landak dekat kandang singa
Baiklah kami akan bertindak
Untuk menjauhkan teman dari narkoba
Siang-siang minum kelapa muda
Saat dipinggir Selat Malaka
Terimakasih wahai pemuda
Jauhi narkoba supaya tidak celaka
Pantun Berbalas Nasehat 7 Bait
Anak kembar namanya Rana dan Rini
Lahir ke dunia dengan sehat
Bagaimana hidupku ini
Berbuat dosa banyak maksiat
Pagi-pagi minumnya jamu
Jamu diminum pengganti obat
Sudahi dulu semua tingkahmu
Banyak usaha untuk bertobat
Minum jus sehat bercamput tomat
Tak lupa untuk dicampur lobak
Apakah bisa aku bertobat
Kalau dosaku terlalu banyak
Orang itu tempatnya khilaf
Karena banyak lakukan maksiat
Tuhan itu maha pemaaf
Jika kamu bisa benar-benar bertobat
Ombak besar memecahkan batu
Itulah tanda badai akan mulai
Jika benar apa katamu itu
Darimana aku bisa memulai
Olahraga itu banyak manfaat
Berolahraga caranya mudah
Mulailah dahulu dari berniat
Jauhi maksiat dan perbanyak ibadah
Jangan suka berlaku riba
Karena riba sarangnya dosa
Baiklah akan saya mencoba
Supaya mati saya tak tersiksa
Pantun Berbalas Nasehat 10 Bait
Pemain wayang orang baris berjajar
Muka mereka bertutupkan kain
Anak sekolah harus belajar
Jangan pacaran dan banyak main
Pagi-pagi harus siaran
Siaran radio dengan persiapan
Bagaimana bisa saya pacaran
Wajah saya sudah tak lagi tampan
Rumah nenek di Kota Balikpapan
Ke Balikpapan makan lotek
Buat apa berwajah tampan
Kalau pengetahuan begitu cetek
Anak cantik bernama Puan
Bermain bersama temannya Fajar
Wajah tampan memang tujuan
Agar kelak mudah dapat pacar
Matahari memancarkan sinar
Sinar terpantul oleh permukaan papan
Jangan hanya pikirkan pacar
Cobalah pikirkan masa depan
Pantun Berbalas Bait
Kue lapis dan kue cucur
Dimakan bersama lontong
Jadi orang haruslah jujur
Hindari berbohong dan sombong
Hewan malam namanya kalong
Kalong hidup juga butuh makan
Perbuatan bohong dan juga sombong
Memang tak akan aku lakukan
Tong besar hanyalah kosong
Pergi keluar kota besok lusa
Karena bohong dan juga sombong
Akan membawa ke dalam dosa
Berangkat sekolah tak lupa mandi
Tak lupa untuk mampir ke pura
Berlatih jujur sedari dini
Agar kelak tidak sengsara
Pohon mahoni pohon jati
Untuk dibuat sebuah pondasi
Dengan jujur dan hai-hati
Jadi pejabat tak mau korupsi
Baca Juga: