Penggunaan Tanda Baca Titik dan Contohnya dalam Bahasa Indonesia – Salah satu cakupan kaidah penulisan ejaan yang disempurakan (EYD) adalah ketepatan tata cara penggunaan tanda baca pada wacana atau kalimat. Efektivitas kalimat atau wacana juga salah satunya ditentukan dengan tepat atau tidaknya penempatan tanda baca yang didasarkan pada peranan serta fungsinya. Oleh karenanya menjadi penting untuk mengetahui peranan serta fungsi dari masing-masing tanda baca. Salah satu tanda baca yang seringkali digunakan dalam kalimat adalah tanda baca titik (.) Berikut beberapa ketentuan dan fungsi dari tanda baca titik (:) beserta contoh penerapannya :
Penggunaan Tanda Baca Titik (.)
1. Tanda titik digunakan pada akhir kalimat berita (bukan kalimat perintah atau tanya). Contoh :
– Rama membuatkan secangkir kopi untuk ayahnya.
– adit meminum segelas air putih hangat.
– Deska sedang mengikuti Ujian Tengah Semester.
– Susi mencontek pekerjaan Deska ketika ujian berlangsung.
– ayah sangat menyukai seduhan kopi buatan arif.
– Sudirman pergi ke apotik untuk membeli obat sakit kepala.
2. Tanda titik digunakan di akhir singkatan yang mewakili satu kata dalam sebuah deretan akronim (jabatan, gelar, pangkat, dan sapaan). Contoh :
– Mukamal, S.Pd.
S = sarjana
Pd = pendidikan
Penjelasan :
Pada penulisan gelar di atas tanda baca (titik) memisahkan akronim yang mewakili satu kata.
– kol. Suprapto Mahmudin (kolonel)
– Brigjen. Karsudin (Brigadir jenderal)
– Kompol. Faris Muhammad (komandan polisi)
Pada penulisan singkatan nama orang juga berlaku ketentuan tersebut. Contoh :
– Haikal M. Zainal
Penjelasan :
Nama tengah pada contoh di atas yakni “M,” mewakili satu kata dari nama sebenarnya. Pada umumnya singkatan dengan nama “M” mewakili dari nama Muhammad. Tanda baca titik (.) berfungsi sebagai pembatas singkatan dari nama orang.
– Z.A. Pagar Alam
Z = Zainal
A = Abidin
– Imam S. Arifin
– Yoga D. Winando
– Monkey D. Luffy
– George W. Bush
Catatan : jika nama singkatan tersebut ditulis dengan lengkap, maka ketentuan penulisan tanda baca (titik) di akhir singkatan tidak lagi berlaku. Contoh :
– Haikah M. Zainal = Haikal Muhammad Zainal
– George W. Bush = George Walker Bush
– Z.A. Pagar Alam = Zainal Abidin Pagar Alam
3. Tanda baca titik (.) digunakan pada singkatan ungkapan atau kata yang secara umum telah dikenal oleh banyak orang. Singkatan tersebut biasanya mewakili satu kata atau beberapa kata yang disingkat dengan beberapa huruf.
Contoh :
– dst. (dan seterusnya)
– dll. (dan lain-lain)
– dsb. (dan sebagainya)
– tgl. (tanggal)
– bln. (bulan)
– thn. (tahun)
– sdr. (saudara)
– a.n. (atas nama)
– hlm. (halaman)
– bdl. (Bandar Lampung)
[sc:ads]
4. Tanda baca titik digunakan sebagai pemisah penunjuk waktu.
Contoh :
– pukul 07.30 WIB
Penjelasan :
Peryataan tersebut menunjukkan pukul tujuh lewat tiga puluh menit waktu Indonesia bagian Barat.
– Pukul 19.45.13
Penjelasan :
Peryataan di atas menunjukkan pukul sembilan belas (tujuh malam) lewat tiga puluh menit, tiga belas detik waktu Indonesia bagian Barat.
– Pukul 20.17.14 WIB
– Pukul 16.00 WIB
– Pukul 21.25.15 WIB
5. Tanda baca titik (.) digunakan sebagai pemisah nominal angka.
Contoh :
– Penduduk kota Bandar Lampung berdasarkan data statistik provinsi berjumlah 334.000.000 jiwa.
– Sejumlah 430.000 masa telah berkumpul di bundaran tugu adipura Bandar Lampung untuk mengadakan aksi bela islam III.
– Para aktivis mahasiswa berjumlah 300.000 orang yang tergabung dalam Forum Pemuda Pengawal Konstitusi mengadakan aksi untuk rasa di depan kantor Gubernur provinsi Lampung.
Catatan :
a. Tanda baca titik tidak digunakan sebagai pemisah bilangan yang tidak menyatakan jumlah nominal.
Contoh :
– Aditya mendapatkan nomor peserta SBMPTN dengan no. urut 228822.
– Joni memperoleh nomor urut peserta 5562 dalam ujian CNPNS tahun ini.
– Siapa pelari dengan nomor urut 7600 itu?
b. Tanda titik (.) tidak digunakan di akhir singkatan yang digunakan sebagai nama resmi lembaga kepemerintahan, organisasi, akronim yang bersifat konvensional, dan nama dokumen resmi.
Contoh :
– MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat)
– DPR (Dewan Permusyawaratan Rakyat)
– WHO (World Health Organization)
– SIM (Surat Izin Mengemudi)
– UUD (Undang-Undang Dasar)
– KUD (Koperasi Unit Desa)
– GNPF MUI (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia)
b. Tanda Titik tidak digunakan pada singkatan lambang, satuan ukur, timbangan, dan mata uang.
Contoh :
– Na (natrium)
– O2 (Oksigen)
– CO2 (Karbon dioksida)
– CO (Karbon Monoksida)
– Cl (clorida)
– 78 CM
– 100 M
6. Tanda titik tidak digunakan di akhir judul (karangan, ilustrasi, tabel, dan seterusnya).
Contoh :
– Menilik Maraknya Kecurangan Pada Prosesi Pilkada (judul opini)
– Konflik Sosial dan Politik dalam Novel Amba karya Laksmi Pamutjak dalam Tinjauan Sosiologi Sastra (judul karya ilmih skripsi)
– Daftar Fluktuasi Penjualan Produk Permata Group dalam Tabel (judul tabel)
– Ketika Cinta Bertasbih (judul novel)
Baca Juga:
Pengertian, Macam-macam, dan Penulisan Kata Depan
Pengertian, Macam Macam perubahan Makna, & Contohnya
Pengertian dan Contoh Perubahan Makna Generalisasi