Contoh Naskah Pidato Pernikahan Singkat Terbaru

Posted on

Contoh Naskah Pidato Pernikahan Singkat – Pidato merupakan suatu aktivitas menyampaikan pendapat, ide, serta gagasan di depan umum melalui kegiatan berbicara sebagai medium penyampaiannya. Pidato secara umum disampaian dalam beberapa acara seperti peringatan hari besar nasional, acara perlombaan, acara keagamaan, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah contoh pidato yang disampaikan pada acara pernikahan yang dibawakan oleh pihak keluarga pengantin pria :

Contoh :

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yang saya hormati keluarga besar bapak Solikhin selaku tuan rumah
Yang saya hormati para karib kerabat yang tergabung dalam keluarga besar
Yang saya hormati para tamu undangan yang telah hadir

Alhamdulillahirabbil Alamin, segala puji bagi Allah SWT atas karunia serta nikmat yang dilimpahkan-Nya kepada kita semua. Sehingganya acara ini dapat terselenggara dengan sangat khidmat dan penuh dengan nuansa sakral. Rasa syukur yang teramat dalam secara pribadi saya ucapkan berulang kali di dalam hati saya sejak acara ini dimulai. Dia-lah yang telah menetapkan anugerah besar kepada kami atas terselenggaranya acara akad nikah yang baru saja dilangsungkan. Semoga shalawat serta salam tetap terlimpahkan kepada Nabi Agung Muhammad Rasulullah SAW, serta kepada keluarga, sahabat, serta orang-orang yang mengikuti ajarannya.

Hadirin yang di muliakan Allah,

Pada kesempatan yang berbahagia ini, perkenankanlah kami berdua berada di depan hadirin sekalian ini untuk mewakili dari rombongan pengantar mempelai pria. Dalam hal ini kiranya ada beberapa yang perlu kami sampaikan.

Pertama-tama, saya atas nama seluruh rombongan dari mempelai pria memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam hadirnya kami disini terdapat tingkah laku serta sikap yang tidak sesuai dengan dengan aturan adat yang berlaku disini. Selain itu mungkin saja terdapat perkataan kami ada yang kurang berkenan di hati para hadirin, keluarga, maupun warga masyarakat di desa ini. Karenanya dengan segala kerendahan hati kami memohon maaf atas khilaf yang telah kami lakukan.

Selanjutnya saya mewakili atas nama keluarga dari pihak mempelai pria yakni keluarga besar bapak Sayidirrahim menyampaikan salam terhadap keluarga mempelai wanita yakni keluarga besar bapak Solikhin. Salam yang disampaikan adalah salam kekeluargaan diantara kita untuk menjalin ukhuwah islamiah. Insya Allah sejak akad nikah yang berlangsung beberapa saat tadi, telah menjadi media pemersatu bagi dua keluarga besar yakni keluarga bapak Sayidirrahim dan keluarga besar bapak Solikhin.

[sc:ads]

Disamping salam yang disampaikan oleh keluarga besar yang saya wakili tadi, saya juga memiliki harapan besar kepada keluarga besar bapak Solikhin yang kini telah menjadi orang tua bagi saya sendiri. Saya berharap agar diri saya pribadi tidak hanya diperlakukan sebagaimana menantu pada umumnya. Akan tetapi lebih dari itu, saya memiliki harapan bahwa bapak Solilkhin bersedia menganggap saya seperti anak kandungnya sendiri. Saya yang masih belum berpengalaman dalam rumah tangga ini perlu untuk diberi arahan serta bimbingan. Karenanya, janganlah segan apalagi merasa sungkan untuk memberikan nasehat atau bahkan teguran apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan yang perlu untuk diluruskan. Supaya jalan yang akan dilalui dalam menempuh kehidupan berumah tangga tidak terdapat hambatan yang justru berasal dari kurangnya pengetahuan serta pengalaman saya dalam berumah tangga.

Saya teringat pesan dari saudara-saudara dari pihak keluarga besar serta sahabat yang mengantar serta mengawal prosesi akad nikah dan resepsi pada hari ini. Salah satu dari perwakilan mereka berkata pada saya. Kurang lebih yang dikatakannya adalah, “Saudara Dimas Arya Wijaya Kusuma, mulai hari ini tanggung jawab saudara bertambah baik di hadapan Allah SWT. Tanggung jawabmu tak lain adalah hadirnya istri setiamu yang selalu siap dan bersedia mendampingimu, baik di kala susah maupun senang. Istri yang sekarang berada di sampingmu adalah sebuah amanat yang harus engkau jaga sekuat tenagamu dengan sebaik-baiknya.”

Bersamaan dengan nasehat dari para saudara serta sahabat saya tersebut, saya juga teringat akan sebuah kisah Nabi Muhammad SAW. Ketika haji wada’ (haji perpisahan) Rasulullah SAW bersabda di hadapan sahabat, “Ingatlah wahai kaumku, terimalah pesanku untuk berbuat baik kepada para istri. Istri dapat diumpamakan sebagai kawanmu yang berada di sampingmu. Kamu tidak memiliki apa-apa dari mereka selain berbuat baik, kecuali kalau istri-istri itu melakukan perbuatan keji yang jelas (misanya membangkang atau tidak mau taat). Maka tinggalkanlah mereka sendirian di tempat tidur dan pukulah mereka dengan pukulan yang tidak melukai (misalnya memukul pada bagian paha, betis, dan lain sebagainya)! Kalau istri-istri sudah taat kepadamu maka janganlah kamu mencari alasan untuk menyusahkan mereka. Ingatlah! Sesungguhnya kami mempunyai kewajiban terhadap istri-istrimu dan sesungguhnya istri-istrimu itu mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap dirimu.”

Mengingat sabda Nabi Muhammad SAW di atas, tentu tidak ada alasan bagi saya untuk tidak belajar menjadi imam yang baik sebagaimana yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Pesan dari keluarga besar saya tersebut juga ingin sekali saya dengan dari lisan keluarga besar bapak Solikhin terhadap diri saya. Mengingat saya pribadi telah menjadi bagian dari keluarga besar yang mulia ini. Semoga rumah tangga saya dan dinda Riana Wati yang merupakan putri dari bapak Solikhin, mendapatkan ridha di sisi Allah SWT.

Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila terdapat banyak kekeliruan dan khilaf dari diri saya. Kepada Allah saja lah, saya memohon ampunan.

Wabillahitaufik Walhidayah,

WasalamualaikumWarahmatullahi Wabarakatuh.

Baca Juga:

Contoh Teks Diskusi tentang Narkoba (Terbaru)
Contoh Pidato Tentang Ulang Tahun (Terbaru)
Contoh Pidato Tentang Ibu yang Menyentuh Hati